Kisah Melela Paramita Mohamad dengan Sang Ayah

Kisah menarik ini saya temukan dari sebuah situs bernama: melela.org -- yang menerbitkan tulisan-tulisan tentang pengalaman beberapa LGBT yang pernah melela (coming out) kepada orang di sekitar mereka dan tulisan selain itu yang berkaitan dengan LGBT. Saya terdampar di situs itu juga tidak tanpa disengaja, sebab saya mengetikkan dengan sadar nama "Paramita Mohamad" di Google setelah membaca jawabannya di magdalene.co pada sebuah tulisan yang bertajuk: "Queer Love: Adakah Pasangan Lesbian yang Bertahan?" (FYI, situs ini menyediakan artikel-artikel sehubungan dengan isu feminisme dan gender, termasuk LGBT; punya podcast dengan nama yang sama pula--pernah saya singgung sedikit di tulisan "Perempuan dan Podcast".)

Anyway, saya googling namanya karena saya penasaran siapa sosok perempuan yang berani mengakui identitasnya tersebut secara terang-terangan. Ternyata dia adalah anak dari seorang penulis produktif dan eksis di Indonesia--dulu hingga sekarang, Goenawan Mohamad. Sungguh menarik dan mencengangkan.

Berikut saya kutip beberapa pernyataan favorit dari masing-masing tulisan anak-ayah tersebut, yang bisa kalian baca selengkapnya di situs melela.org (dengan judul di bawah yang saya bold):

***

Mudahnya Kejujuran À La Paramita Mohamad, 15 November 2013

Saat itu ayah sedang berada di perpustakaan di rumah kami, lantai dua. Di depannya saya mengkritik karena ia tidak jujur akan hal yang ia lakukan. Saya tanya, mengapa ia sulit sekali untuk jujur? Saya katakan, "Jujur itu tidak sulit, buktinya, saya bisa mengakui bahwa diri saya adalah seorang lesbian."

Raut wajahnya berubah kaget ketika saya mengucapkan kalimat tersebut. Saya tidak yakin alasan kaget ayah saya apakah karena ia mengetahui saya seorang lesbian, atau karena surat cintanya terungkap oleh puterinya; tetapi itulah kali pertama saya menyatakan mengenai identitas diri saya kepada ayah saya.

*

Semenjak coming out, saya merasa lebih sehat dan lebih bahagia. Tidak hanya di rumah, semua teman-teman di kantor dan klien juga mengetahui tentang identitas saya. Bahkan, di perkerjaan, bos internasional nomor satu pun menjadikan saya sebagai salah satu contoh presentasinya ketika ia harus berbicara mengenai keberanian di sebuah konferensi periklanan di Singapura.

Setelah coming out, saya bisa lebih leluasa mengajak kekasih saya ke rumah dan bertemu dengan keluarga saya. Ketika bertemu ayah dan ibu saya pun, mereka berdua selalu ramah terhadap kekasih saya. Itu sudah cukup buat saya.

***

Goenawan Mohamad: Catatan Seorang Ayah, 22 November 2013

Saya dan istri saya tidak pernah merasa dihukum karena Mita seorang lesbian. Ajaran agama sejauh ini menyalahkan preferensi seksual ini, tetapi saya yakin Tuhan — sebagaimana yang saya pahami — menerima perbedaan yang ada dalam ciptaan-Nya. Saya hanya akan menyesal andaikata Mita biasa merebut hak dan mencurangi orang lain, atau menganiaya orang lain, atau mengumbar kebencian.

*

Setelah "coming out", mengungkapkan identitasnya kepada saya, Mita terlihat lebih bahagia. Dia juga kebetulan dapat perkerjaan yang bagus, punya kesempatan untuk melakukan kegiatan yang bermacam-macam — dan tentu saja memanjakan kucingnya. Banyak orang yang tampaknya menyukai dia. Meskipun ia bisa sangat tajam dalam bicara dan terdengar arogan, ia punya rasa humor yang penuh dan seorang sahabat yang tulus.

*

Cinta mengalahkan segalanya. Dengan cinta kita menanggungkan semuanya. Cinta membebaskan orang yang kita benar cintai, membiarkan ia tumbuh dan menemukan kebahagiannya sendiri. Mungkin ini adalah pelajaran bagi saya dan orang tua yang lain: cinta itu sebuah kekuatan yang besar.

***

Bagaimana, kawan? Terinspirasi untuk melakukan hal yang serupa--melela? :)



Pesan saya, lakukan ketika kamu siap.
Jangan lakukan atas basis impulsivitas / tergesa-gesa.

Pertimbangkan banyak hal:
kesiapan mental dan finansial. Karena tidak semua orang
seberuntung mbak Paramita ini,
yang punya orang tua dan lingkungan terbuka
serta kemampuan (skill) dan kondisi ekonomi
yang memadai.

Selamat tengah malam, selamat beristirahat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top