hai You,
selama ini aku ingin memanggilmu dengan nama aslimu
tapi tak sempat kunyatakan,
karena kita sejak awal terbiasa memanggil nama yang lain.
maka dari itu kupanggil saja kau You di puisiku ini.

You,
apa kabarmu?
ingatkah kau denganku?
bodoh, tentu saja kau ingat.
rindukah kau padaku?
mungkin,
tapi lebih mungkin lagi rindumu tak sebesar rinduku.

bukan bermaksud membesar-besarkan perasaanku padamu
atau memamerkan perasaanku yang terlampau besar padamu dengan menyatakan itu,
hanya saja aku sadar diri kalau kau banyak memikirkan hal-hal penting dalam hidupmu.
makanya aku pesimis dengan kau yang merindukan diriku.

You,
aku rasa
tak sedikit orang-orang yang mencintaimu,
entah itu blak-blakan
atau diam-diam seperti aku.
aku bilang begitu karena sosokmu yang lovable
alias
mudah dicintai.

You,
daripada tidak sama sekali
maafkan aku yang sudah mengungkapkan isi hati ini
di sini.
meski cheesy,
meski tulisan ini tidak akan keluar
kecuali hanya dalam jurnalku
atau
muncul di sebuah akun palsu milikku.