Empat tahun dan masih, lenyaplah kau dari benak ini

Sakitku adalah aku jatuh cinta berkali-kali, tapi kali ini aku benar-benar semakin dibuat menggila.

Sejak kau menawarkan minumanmu padaku karena aku yang tak tahan pedas.

Sejak kau mengatakan "enak kok sama mbak xxxxx" saat aku menawarkanmu untuk berboncengan bersama, lalu kau diperingatkan temanku--mengingat aku yang kayak Komeng kalau bawa motor.

Sejak kau menungguku yang dengan sengaja meninggalkan jaket dan tas karena mengira akan foto terlebih dulu, namun ternyata yang lainnya sudah selesai dan pergi untuk foto di luar. Dan aku harus kembali mengambil jaket dan tas itu di kursi dengan salah tingkahku, sambil menyaksikan tawa kecilmu.

Perhatian dan senyummu yang amat manis menyita hampir seluruh waktu sadarku.

Aku yang selalu menunggu dan menunggu kedatanganmu, dan begitu bahagia ketika melihat keberadaanmu.

Sekali lagi kukatakan, sakitku adalah jatuh cinta berkali-kali tapi kali ini aku benar-benar semakin dibuat sakit jiwa.

Aku hanya berharap semua hasrat di dada berubah menjadi nyata, karena aku tak mau lagi-lagi merana dibuai oleh cinta.

Sejujurnya aku benci diri ini yang selalu dibuat tak berdaya karenanya. Karena cinta itu memusingkan, apalagi yang tersimpan--hanya sekadar angan dan khayalan. Ah sialan.

Dan saat sekarang aku melihat facebook-mu dengan akun palsu, ternyata kemarin adalah hari ulang tahunmu.

Dadaku semakin sesak dan entah mengapa aku merasakan sepimu.

Saat tadi malam kau datang ke tempat kami sewaktu kami melangsungkan rapat, aku sungguh senang. Setelah malam sebelumnya kau menginap di tempat kami meski aku pulang duluan.

Tapi tadi saat kami selesai rapat, kau malah berpamitan untuk pulang. Ternyata hari itu adalah ulang tahunmu.

Setelah rapat itu pula, ketika kau sudah pulang dan ketika kami akan menuju tempat makan, di perjalanan temanku mengatakan kalau kau pernah bercerita bahwa kau sulit berteman dengan orang. Namun dengan kami kau merasa nyaman.

Jujur, aku bisa merasakan karena aku juga demikian. Malah mungkin lebih kelewatan.

Aktivitasmu yang seringnya dihabiskan di kamar sambil tidur-tiduran, begitulah kata temanku itu.

Dengan aku melihatmu yang sering datang ke tempat kami, aku semakin sadar bahwa kau memang kesepian.

Baiklah, karena aku tidak mungkin mengatakannya secara langsung padamu, maka kusampaikan saja di sini:

Selamat ulang tahun, semoga segala yang positif menyertaimu dan kau juga memikirkanku sama seperti aku memikirkanmu sebelum-sebelumnya, sekarang, dan sepertinya juga seterusnya.

Mungkin suatu saat kau akan membaca tulisan ini atau mungkin tidak akan pernah. Tapi kalau atas keajaiban yang Maha Kuasa kau membacanya, aku harap senyum lebar menghiasi wajah manismu

bukan kejijikan.

- 2015 -

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top