Ketika aku mulai menyayangi seseorang
aku tidak mengharapkan apapun selain agar perasaanku lekas menghilang
karena aku tahu kalau aku mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan
yang sama dimiliki oleh orang-orang kebanyakan
oleh sebab mereka tidak dihadapi dengan ketakutan yang berlebihan
sebagaimana yang kurasakan akibat ketertarikan dan keterikatan
yang katanya hanya mengikuti tren zaman--
bukan kodrat alam.

Tapi itu kemungkinan, kan?
yang kuamini dengan berbagai macam alasan mengibakan
agar aku tidak terlalu merasa sungkan dengan pilihan yang kuemban--
yang paling sedikit riskan.

Oh, jamban
di manakah mesti kubuang kupunya rasa sayang dengan aman?
agar hatiku tetap tentram dan tidak kelabakan
menjalani peran mulianya yang tidak usah lagi dipertanyakan
terlepas dari kekalahan yang sudah ia menangkan--
bahkan sebelum berperang dengan dirinya seorang.

Baiklah lobang
akan kuceburkan sebagian dari diriku yang signifikan ke dalam
sudilah kiranya kau mengalirkannya menjadi bagian dari lautan
tidak terpisahkan dengan unsur-unsur lain yang telah, sedang, atau akan dilupakan.

Setidaknya bersama-sama mereka tidak lagi merasakan kesia-siaan:
dari kumpulannya terbuang
menuju kumpulan sayang yang saling menyayangkan.