Kak Riz, rasanya, pertemuan kita cuma sebentar, ya? Bahkan belum genap satu tahun...

Percakapan antara kita pun, terbilang jarang. Tapi begitu mendengar berita tentang kepergianmu, aku begitu merasa kehilangan.

Sore itu, aku pertama kalinya menangisi kepergian seorang kawan dan kakak yang baik. Tidak menyangka, aku kehilangan Kak Riz secepat ini.

Aku menyesal tidak banyak berbicara dengan kak Riz, tidak begitu aktif di grup. Hingga sekarang, aku tidak bisa lagi bertegur sapa dengan Kak Riz.

Aku tahu, bahwa setiap pertemuan pasti diiringi perpisahan. Tapi aku tidak pernah menyangka, bahwa perpisahan ternyata begitu menyedihkan.

Namun kini, aku ingin percaya, bahwa Kak Riz adalah orang yang dipilih Allah, untuk bertemu dengan-Nya lebih cepat, karena Allah sudah merindukan Kak Riz lebih dulu.

Kak Riz, aku tidak tahu kapan kita bertemu lagi. Karena itu, sampai saat itu tiba, berbahagialah di sana, tunggu kami di sana. Kami akan berusaha hidup sebaik mungkin sampai pertemuan itu tiba.

Baik-baik di sana ya kak, kita akan tetap merindukan Kak Riz.