Dari @celestialruby

Hari Jum'at lalu aku harus pergi ke stadion kecil dekat sekolahku untuk mengumpulkan sebuah tugas.

Siang itu, selepas Sholat Jum'at aku berangkat ke stadion. Tak ada resah di hati, malah antusias yang membuncah karena hendak bertemu teman-teman.

Di sana aku bercengkerama dan melepas tawa bersama teman-temanku. Masih tak ada gundah yang bersemayam di hati.

Hingga akhirnya ....

Selepas mengumpulkan tugas sekaligus berbincang dengan kawan-kawan, aku kembali ke rumahku. Di tengah jalan sebuah perasaan cemas yang ganjil menyergapku. Entah apa alasan dibaliknya.

Aku takut. Aku takut jika saja aku disambut sebuah kabar duka begitu menginjakkan kaki di rumah. Aku sama sekali tak mengerti.

Begitu sampai di rumah, aku langsung menyalakan ponsel, dan masuk ke kamar.Sebuah notifikasi muncul dari group chat NPC. "Innalillahi" tulis beberapa member-nya.

Deg!

Mungkin ... hatiku berusaha memberitahuku akan hal ini.

Tanpa pikir panjang aku langsung membukanya dan men-scroll percakapan itu.

Bang Riz ....

Masih kuingat dengan jelas beberapa hari yang lalu kau menanggapi sebuah pesan dalam grup. Seingatku kau begitu aktif terlibat dalam obrolan grup sehingga aku tak pernah menyangka Tuhan 'kan memanggilmu secepat ini.

Aku memang bukan orang yang paling dekat denganmu. Tak banyak yang kuketahui tentang dirimu, Bang. Namun, yang kutahu seorang Rizki Eriza Andria Putra dengan nama pena HiragiIzumi adalah salah satu member NPC yang paling aktif mewarnai obrolan dalam grup dan selalu berusaha berpartisipasi dalam tiap event grup, entah berhasil melewatinya atau harus melewati hukuman setelahnya. Yang kutahu kau adalah seorang penulis yang bertekad besar untuk menamatkan ceritanya. Namun, sayangnya cerita hidupmu harus lebih dulu tamat daripada cerita fiksi yang kau tulis.

So long, Bang Riz .... Kontribusimu dalam dunia kepenulisan ini akan selalu kami kenang.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top