Spoiler


Seorang yeoja terlihat membuka kedua matanya dengan pelan, setelah matanya terbuka cukup lebar, barulah ia dapat melihat sekelilingnya.

Seorang namja berdiri disampingnya. Begitu melihat namja tsb, yeoja ini-pun langsung memeluknya.

Namja ini terkejut sekali.

"Nona Irene, apakah ... kamu sudah merasa baikan?" tanya namja ini juga, yeoja tsb nampak kebinggungan setelah mendengar nada bicaranya.

"Ada apa denganmu, Mino? Kenapa kamu ... memanggilku seperti itu?!" heran yeoja ini, dan tentunya yg heran itu bukan hanya Irene saja, Mino juga.

"Ka-kamu?!" seru Mino tidak percaya, Irene langsung menangis setelah melihat responnya itu.

"Apakah kamu tau demi mengikutimu aku datang mencarimu ke-Korea? Aku bahkan dirampok disana! bukan itu saja, aku ... seperti aku ... ditabrak oleh mobil, tapi ... aku sudah tidak bisa mengingatnya lagi. pokoknya! Apakah kamu tau seberapa pahitnya hidupku hanya untuk membuatmu surprise, tapi ... kamu malah mengangapku seperti orang lain seperti ini. huhu" Irene kembali menangis, Mino langsung memeluknya setelah mendengar celotehannya itu.

"Kamu ... beneran Irene ku? Jinja??" terdapat nada senang ketika ia mengucapkan hal tsb, Irene-pun langsung melepaskan pelukannya dan mengetok kepala namja ini.

"Tentu saja! ataukah ... kamu mempunyai simpanan lain yg juga bernama Irene?" curiga yeoja ini juga, Mino-pun langsung bergeleng 'tidak'

Mungkin dikarenakan terlalu banyak bergerak, Irene merasa kesakitan dibagian perutnya. Ketika ia hendak mengecek alasan sakitnya tsb, Irene sangat terkejut mendapati ada bekas jahitan disana.

"Mwo-mwoya igo?" heran Irene, Mino nampak gugup dan berkeringat dingin setelah ditanya seperti itu.

'Apakah ia sudah tidak mengingatnya??'
'Apakah harus ku katakan? Ataukah ... ku rahasiakan saja?' pikirnya dalam.

"Bukankah katamu kamu ditabrak oleh seseorang? mungkin ... karna itulah-" bohongnya, Irene tetap saja merasa aneh.

"Bukankah oppa yg telah menolongku? lalu siapa yg membawaku kemari?"

'Apakah ia beneran telah melupakan Taehyung? Apakah harus ku katakan kalau yg menolongnya itu adalah Taehyung, tapi-' ketika Mino tidak tau apa yg harus ia katakan, seseorang-pun masuk kedalam ruangan tsb.

"Aku, aku yg menolongmu. Hehe senang berkenalan denganmu, nona Irene. aku adalah harabojinya Mino- Jin Sukjin" Irene-pun langsung menyapanya.

"Miane ... aku tidak bisa menyapamu dengan baik, haraboji. Hehe" melihat senyuman Irene yg tiada beban itu membuat Sukjin yakin terhadap keputusannya.

---

Mino kini sedang berbicara dengan Sukjin diruangannya.

"Apakah mungkin ingatan Irene telah kembali, tapi ia malah melupakan semua kejadian selama satu tahun ini?" tanya Mino, Sukjin mengangguk 'ya'

"Ada kemungkinan, mengingat ia hanya mengingat semua tentang dirimu dan melupakan semua tentang dirinya" ucapnya.
"Tapi ... haraboji beneran tidak menyangka bila yeoja itu sebenarnya adalah-" Sukjin telah mengetahui hubungan Irene dan Mino, namja ini telah menceritakan semuanya.

"Aku harap, haraboji tidak mengatakan hal ini kepada siapapun" pinta Mino, dan tentunya Sukjin akan mengabulkan keinginannya ini.

Lagipula ... ini juga merupakan salah satu harapan terakhirnya Irene.

Sebelum melahirkan, Irene telah meminta Sukjin untuk membuat keterangan palsu mengenai dirinya. Irene meminta Sukjin untuk menyatakan bahwa dirinya telah meninggal dunia, dan membawanya pergi jauh dari Korea.

Irene memang tidak ingin bertemu dengan mereka lagi, dan yeoja ini juga berharap kalau Taehyung dan Sujeong dapat hidup bahagia bersama dengan anaknya- Jungkook.

"Khere ... haraboji akan membantumu merahasiakannya, tapi ... berjanjilah kalian pasti harus hidup dengan bahagia. em??" pintanya, Mino-pun mengangguk 'ya'.

"Pasti!" ucapnya dengan yakin.







«...»







7 Tahun kemudian

Setelah pacaran hampir 9 tahun lamanya (walaupun 1 tahun sempat break karna Irene hilang ingatan), akhirnya kedua sejoli ini memutuskan untuk menikah juga.

Satu minggu lagi mereka akan segera melangsungkan pernikahan diUS, tapi Irene merasa sangat tidak enak karna tidak pernah menemui kedua orang tua Mino.

Walaupun yah ... Haraboji Sukjin mengatakan kalau dia yg akan menjadi wali keduanya, tapi tetap saja Irene merasa ada yg kurang.

Karna itulah ia-pun merencanakan pertemuan ini dengan kedua orangtua Mino, tapi Mino tidak mengetahui hal tsb.

"Untuk apa kita kesini?" tanya Mino.

"Ah ... aku sengaja mengajak kedua orangtuamu kesini. Bagaimana pun seminggu lagi kita akan menikah bukan? bukankah sangat aneh bila mereka tidak pernah menemuiku, karnanya-" Mino yg terkejut itu langsung meneriaki Irene, membuat Irene sangat terkejut olehnya.

Ini pertama kalinya Mino seperti itu kepadanya.

"KENAPA KAMU TIDAK MEMBAHASNYA DULU KEPADAKU?? AISH" kesal namja ini juga.

Tapi sebenarnya ia tidak marah kepada Irene, ia berperilaku seperti ini karna ada alasannya.

"Mian ... aku tidak tau kamu akan semarah itu, aku hanya-" mata yeoja ini langsung merah.

"a-aniya. aku tidak marah, aku hanya-"
"Pokoknya bila kamu ingin melakukan sesuatu, bahas dulu denganku. Ok?" kali ini nadanya sedikit lebih rendah, barulah Irene agak tenang.

Irene-pun mengangguk 'ya'

"Lalu ... kedua orangtuamu?" Mino-pun langsung menarik tangan Irene untuk keluar dari ruangan tsb, tapi mereka malah berpapasan dengan Jihyo, Gary dan Kwangsoo yg sudah berada didepan pintu.

Jihyo dan Gary amat sangat terkejut melihat yeoja yg mirip dengan Irene ini, melihat kekejutan mereka membuat hati Mino tidak tenang.

"Annyeong ... perkenalkan, aku Irene. aku yg mengundang kalian kemari, hehe" senyum yeoja tsb, tapi Jihyo dan Gary tidak bisa membalas senyumannya.

"Mino ah, apa maksudnya ini?? bukankah kamu akan menikah?? lalu ... siapa yeoja ini?? jangan katakan kalau dialah-" Mino menganggukkan kepalanya sebagai tanda 'ya'.

Jihyo hampir pingsan ditempat, Gary langsung memapahnya.

"Kwangsoo ah, jaga umma sebentar. ok?" Kwangsoo-pun mengangguk 'ya'
"Mino! Mari kita bicara!" ajak appanya ini, Mino-pun terpaksa mengikutinya.

Irene terlihat khawatir.

'Apakah ada yg salah denganku?'
'Kenapa mereka terkejut setelah melihatku??' heran Irene juga.

----

Ketika Gary dan Mino telah berada ditempat yg agak sepi.

"Jujur kepadaku, siapa gadis itu?" ucapnya, Mino hanya diam.
"Apakah kamu berencana untuk menutupi hal ini terus? Kami ini kedua orangtuamu!?" teriaknya juga, Mino masih saja diam.

Setelah keduanya terdiam agak lama, barulah Gary menambahkan.

"Bagaimana bisa seorang yeoja yg telah meninggal dunia kini hidup kembali, kecuali..." Gary baru ingat soal perjanjian yg Mino lakukan dengan Sukjin ketika Irene hendak melahirkan.
"Apakah ... inilah maksud dari perjanjian tsb? kamu ... meminta haraboji untuk membuat pernyataan palsu??"

"Aniya! bukan aku, tapi ... Irene sendiri yg memintanya melakukan hal itu" mata Gary langsung membulet ketika mendengar hal ini.

"Jadi benar kalau dia-??"

"Appa! Kamu selalu mengatakan bukan, untuk menerima semua keputusan yg telah umma ambil (keputusan untuk bercerai)- walaupun appa tau bila keputusan itu dapat melukaiku. Dan sekarang ... aku juga akan meminta hal yg sama. Irene yg telah memilih untuk meninggalkannya dan bersamaku, aku tidak peduli apa yg ingin dikatakan orang lain. Aku pasti harus melanjutkan pernikahan ini" ketika Mino hendak pergi, Gary-pun menahannya.

"Bagaimana bila Irene bertemu dengan Taehyung ataupun Jungkook, apakah kamu yakin bila dia tetap akan memilihmu?" ucap namja ini, Mino terlihat berpikir.
"Kamu juga ... sebenarnya tidak yakin bukan?? makanya kamu merahasiakan hal ini dari orang lain"
"Appa tidak bisa membiarkannya, aku harus menghubungi Taehyung" lanjutnya kemudian.

Ketika Gary hendak menelepon Taehyung, Mino-pun langsung mengapai teleponnya.

"Khere! Appa bisa saja menghubungi Taehyung, tapi ... bila mereka bertemu dan Irene tetap memilihku, aku harap appa dan umma merestui hubungan kami" setelah memikirkannya, Gary-pun mengangguk 'ya'

TBC


Apa yg akan terjadi selanjutnya?? Apakah Irene akan mengingat Taehyung setelah bertemu dengannya?? Ditunggu ya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top