Day 3

.

.

.

.

.

Taehyung terlihat terburu-buru memasuki sebuah restoran, di mana saat ini Sujeong sedang menunggunya di sana.

Taehyung-pun langsung menghampirinya dan duduk di depannya.

"Ada apa kamu mencariku? Apakah-" tanya namja ini dengan nada senang, ia mengira kalau Sujeong akhirnya akan menerima ajakan nikahnya.

Tapi sepertinya Taehyung salah menebak.

Sujeong menyodorkan sebuah cincin ke arah Taehyung, Taehyung tentu mengenalnya kalau cincin tsb adalah cincin yg ia gunakan untuk melamar Sujeong waktu itu.

"Miane, Tae. Aku- akan berangkat ke-Jepang malam ini, dan kemungkinan- aku tidak akan pulang dalam waktu dekat" ucapnya.

"Berapa lama?? BERAPA LAMA LAGI AKU HARUS MENUNGGU??" kesal namja ini juga.

"Aku akan debut di sana selama satu tahun, aku-" Taehyung langsung berdiri dari kursinya.

"Inikah keputusanmu?? Baiklah" namja ini-pun pergi.

Sujeong hendak mengejarnya tapi setelah melihat orang sebanyak itu diluar, ia-pun tidak jadi melakukannya.

'Mian...' sebenarnya Sujeong juga ingin menikah dengan Taehyung, tapi ia tidak tega melepaskan kesuksesannya yg kini sedang berkembang itu.
'Jadi- tunggulah aku untuk tiga tahun lagi, aku berjanji akan segera pulang untukmu' ucap gadis ini.

Sujeong mengambil cincin itu kembali dan memakainya, ia akan selalu mengingat Taehyung bila melihat cincin tsb.

-

-

-

-

-

Taehyung pulang ke rumahnya dalam keadaan mabuk, namja ini langsung masuk ke dalam kamarnya dan memutar video rekaman dirinya dan Sujeong.

Namja ini hampir menangis dan akhirnya tertidur di sofa, ketika ia bangun Irene sudah muncul di depannya.

Itulah alasannya kenapa Taehyung menerima usulan Irene malam itu, di karenakan hati namja ini baru saja tersakiti. Awalnya ia sama sekali tidak ingin menerima usul Jihyo karna ia tidak ingin mengkhianati Sujeong, walaupun bangkrut dan miskin juga tidak masalah.

Tapi kini Sujeong-lah yg telah mencampakkan dirinya.

.

.

.

.

.

Jihyo terlihat sangat berusaha dalam merencanakan pernikahan Taehyung dan Irene, yeoja ini ingin mereka segera menikah sebelum Taehyung menyesalinya.

Pernikahan ini di lakukan secara tiba-tiba dan terburu-buru, karena itulah tidak banyak yg hadir dalam pernikahan mereka.

Palingan yg datang hanya beberapa sanak family saja.

"Waeyo? kamu- capek??" tanya Taehyung.

Irene mengeleng 'tidak'.

"Ani ... aku hanya merasa- tidak enak" maksudnya hatinya yg tidak enak.

Irene juga tidak tau ada apa dengan dirinya, ia hanya merasa jantungnya daritadi berdegub kencang.

Apakah karna ia bahagia dapat menikah dengan Taehyung??
Tentunya bukan...
Irene dapat merasakannya kalau rasa ini adalah rasa sakit hati.
Tapi kenapa??

-

-

-

-

-

Mino terlihat membereskan barang-barangnya, namja ini akan berangkat bersama appa nya ke-Korea. Ketika hendak bergegas itulah, namja ini baru sadar kalau passportnya tidak ada di tempat.

'Dimana??' kesalnya juga, namanya juga sudah terburu-buru.

Ketika ia hendak keluar dari kamarnya, Kang Seungyeon sedang berdiri di sana dengan sebuah passport di tangannya.

Passport tsb tentunya adalah milik Mino.

"Kenapa passportku ada di tanganmu??" tanya namja ini juga.

"Mian ... aku tidak bisa membiarkanmu meninggalkan tempat ini" ucapnya.

"Wae??" kejut Mino juga.

"Kamu akan segera debut! Kini bukan saatnya untuk main-main" jelas roommate nya ini, Mino terlihat kesal.

"Kembalikan!" pintanya, tapi sepertinya Seungyeon tidak akan mengembalikannya.

Alhasil kedua namja ini pun berkelahi di sana.

Mino berhasil menonjok muka Seungyeon, tapi ntah kenapa namja tsb tidak ingin membalasnya. Karena keributan yg mereka lakukan, semua roommate yg ada di sana-pun pada berkeluaran dari kamar mereka untuk melerai.

Semua orang yg ada di apartemen ini adalah anggota-anggota yg bakal di debutkan dalam sebuah group naungan YG.

"Kamu sudah keterlaluan Mino, apakah kamu tidak tau kenapa ia tidak membalasmu? Padahal ia adalah pemain judo tingkat 6" jelas Jinwoo member tertua mereka ini, Mino hanya diam.
"Karna ia tau kamu adalah 'wajah' dari group ini, ia tidak ingin melukaimu dan akhirnya melukai kita semua. Sedangkan kamu?? Sebenarnya apa yg sedang kamu lakukan?? Bila kamu ingin bermain-main, maka dari awal keluarlah dari group ini. Jangan mempermainkan cita-cita dan impian kami!" cetusnya, Mino jadi serba salah dan merasa bersalah.

Namja ini-pun hanya bisa mengerang dengan kerasnya.

'Jadi apa yg bisa aku lakukan?? aku harus ke-Korea sekarang!' ucapnya dalam hati.

Mino-pun akhirnya pergi bandara menuju Korea di mana appa nya sedang menunggunya di sana, tapi Mino tidak jadi pulang, ia tidak boleh menyusahkan teman-temannya yg sudah bersusah payah selama ini.

Mereka semua tentunya ingin cepat debut dan sukses.

"Appa, apakah kamu bisa membantuku satu hal" pinta namja ini.

Gary tentunya mengangguk 'ya, apa itu?'.

"Bila kamu bertemu dengan yeoja ini, tolong sampaikan kepadanya 'aku- Mino sedang menunggunya disini, tolong jangan menikah!'" setelah itu Mino-pun pergi, ia hanya menunjukkan foto yeoja yg ada di undangan tsb.

Gary tidak sempat bertanya sebenarnya apa yg telah terjadi, Mino telah pergi.

-

-

-

-

-

Ketika acara pernikahannya telah selesai, barulah Gary sampai ke-Korea dan berhasil menemui kedua mempelai hari ini.

Jihyo terlihat tidak senang melihat wajah mantan suaminya itu.

"Kenapa kamu mengundangnya??" ucap Jihyo juga, Taehyung hanya diam.

Setelah Jihyo pergi, barulah Taehyung berani memeluk appa keduanya ini- Gary. Sejak kecil Taehyung sudah tidak memiliki ayah, karna itu ia sangat menghargai pamannya ini.

Walaupun ajuhma nya dan Gary telah bercerai, tapi Taehyung tetap mengangapnya sebagai anggota keluarga mereka.

"Ajuhsi, mana Mino??" tanya namja ini, Gary bergeleng lemas.
"Apakah karna hal itu lagi?? ckck padahal ia tau hari ini aku akan menikah, dasar anak kecil!" kesal namja ini juga.

Taehyung-pun meninggalkan Irene sendirian dengan Gary, ia sedang mencoba untuk menelepon Mino. Sejak tadi Gary terus menatap ke arah Irene, alhasil yeoja ini jadi gugup-segugupnya.

"Aku tau aku terlihat mirip dengan umma nya Tae, tapi- apakah bisa kamu tidak menatapku seperti itu?" pinta Irene, barulah Gary sadar kejahatan apa yg telah ia lakukan.

"Miane ... aku selalu begitu klo udah ketemu cewek cantik (loh??)"

Aslinya adalah

"Mian .. aku hanya- ingin memastikan sesuatu" jawabnya.

"Oh, waeyo?" tanya Irene juga.

"Apakah- kamu kenal dengan namja yg bernama Mino??" tanya namja ini.

Setelah berpikir sebentar, yeoja tsb bergeleng 'tidak'.

'Aneh! Lalu kenapa Mino menyuruhku menitip pesan seperti itu??' herannya juga.

"Ada apa ajushi?" cemas Irene juga.

"Aniya, ani. Aku hanya sembarangan bertanya, hehe. Chukae! Kamu kelihatan cantik hari ini"

"Gomawo" balas Irene juga, lalu Taehyung-pun datang.

"Ckck, nomornya tidak masuk" pekik namja ini.

"Sudahlah ... Nanti aku akan membantumu memarahinya, hehe"

Taehyung-pun mengangguk 'ya'.

Kini semua tamu telah berpulangan, waktunya Taehyung dan Irene menghabiskan malam bersama. Taehyung menyuruh Irene untuk mandi duluan, lalu ia-pun keluar dari kamar tsb dan tidak sengaja tertidur di sofa ruang tamu yg berada di ruangan ini.

Ketika Irene selesai mandi, di lihatnya Taehyung yg sedang tiduran di sofa. Irene hendak mengangkutnya ke kasur, tapi karna berat yeoja ini-pun terjatuh dan tidak sengaja membangunkan Taehyung.

"Apa yg ingin kamu lakukan??" ucap Taehyung juga.

"a-a-aniya, jangan salah paham! Aku hanya- takut kamu masuk angin tidur di luar, karna itu-" jelas yeoja ini, Taehyung mempercayainya.

"Hari ini kamu tidurlah sendiri ... aku akan tidur di kamar umma ku" Irene hendak menahannya, tapi ia malu.

Jihyo dapat mendengar dengan jelas apa yg sedang mereka bicarakan di dalam, yeoja ini-pun terlihat kesal ketika menyadari Taehyung akan berpisah ranjang di malam pertamanya.

Jihyo langsung mengambil tindakan dan mengunci kamar pengantin tsb, alhasil Taehyung tidak bisa keluar dari kamar tsb.

"Yach!! Siapa di luar sana?? Bukalah pintunya!! YACH!!" Taehyung yg kesal sampai menendang pintu tsb, Irene jadi sedih melihatnya seperti itu.

'Apakah kamu benci satu kamar denganku??' pikirnya juga, Irene-pun memilih untuk meninggalkan ruang tamu tsb dan masuk ke dalam kamarnya.

Sebelum ia pergi, Taehyung sudah menyadari mimiknya duluan dan menjadi sangat merasa bersalah. Namja yg kesal ini-pun akhirnya berteriak, sepertinya ia tau siapa yg sedang mengerjainnya.

"YACH!! JIHYO AJUHMMMMMAAAAA!!!!!"

Kuping Jihyo terasa gatel gara-gara teriakan itu, tapi yeoja ini malah meresponnya dengan sebuah tawa devil.

Seorang namja tiba-tiba memukul pelan ke bahunya dan begitu menoleh Jihyo langsung menjerit ketakutan.

"Singkarkan tanganmu dariku" ucap yeoja ini, namja tsb hanya bisa menurutinya.

"Apakah- kamu tidak merasa keterlaluan melakukan hal itu?" maksudnya mengunci Taehyung dan Irene.

"Apa yg kamu tau? Kamu sama sekali tidak tau apa pun" balas yeoja ini pula, Gary hanya bisa menghela nafas panjang.

"Apakah sampai sekarang kamu masih belum sadar kalau cinta itu sangat penting dalam sebuah pernikahan?? Kenapa kamu bisa menjadi seperti ini Jihyo??" sedihnya juga.

Ketika Gary hendak pergi, Jihyo-pun menahannya dengan sebuah pertanyaan.

"Bagaimana keadaan anak itu?" tanyanya to the point.

"Bila ada waktu, pergi dan lihatlah dia. Aku tidak bisa selamanya menjadi burung hantumu seperti ini! bila ada yg ingin kamu katakan, maka katakanlah sendiri" tegas namja ini, Jihyo tidak ingin melawannya.

Akhirnya Gary-pun pergi.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top