Day 17

Keesokan paginya.

'Kenapa ia menangis??'
'Bukankah ... seorang namja seharusnya tidak akan menangis segampang itu??'
'Apakah ada yg salah dengan diriku?? Kenapa-'

"Agkh!!! Hentikan!! Please!! BERHENTILAH MENANGIS! JEBALLLL!!!" Irene terbangun dari mimpi buruknya.

Irene lumayan terkejut ketika menyadari Mino sedang tertidur disamping kasur pasiennya, yeoja ini membangunkannya.

"Rene, kamu sudah siuman? Apakah badanmu masih terasa sakit?" tanya namja ini, ia terlihat begitu mencemaskan Irene. Irene tersenyum terharu melihat kebaikannya itu.

"Aku baik-baik saja. Tapi ... sebenarnya ada apa dengan diriku? Kenapa tiba-tiba aku bisa pusing dan pingsan seperti itu, apakah ... ada yg aneh dengan tubuhku?" cemas yeoja ini, Mino pun langsung mengeleng 'tidak' untuk menenangkannya.

"Kamu ... beneran tidak tau kenapa kamu bisa menjadi seperti ini?" tanya Mino dengan hati hati, Irene menatapnya curiga.

"Sebenarnya- ada apa?" tanyanya lagi.

"Kamu ... keguguran, Rene" Irene langsung mematung ditempat.

"Ba-bagaimana bisa- bagaimana bisa aku tidak menyadarinya??! Apakah aku yg telah membunuhnya, Min?? Hiks" air mata langsung membasahi pipinya, Mino pun memeluknya.

"Aniya ... bila mau disalahkan maka salahkanlah diriku, aku yg terlalu memaksamu melakukan pernikahan ini. Aku- aku tidak tau kalau kamu sedang-, miane.."

Mino semakin mempererat pelukannya "tenanglah, kita pasti akan memilikinya lagi nanti, ok?" hiburnya, Irene-pun mengangguk ya.

Sambil membelai lembut rambut yeoja ini, Mino terlihat berpikir dalam.

"Bagaimana bisa aku mengatakan hal ini kepadanya, haraboji?? Mengatakan kepadanya kalau ia tidak akan pernah bisa hamil lagi, aku tidak bisa melakukannya!!" putus Mino, Sukjin hanya bisa menghela nafas panjang.

Dikarenakan depresi yg Irene dapatkan ketika melahirkan Jungkook dulu, yeoja ini telah melukai organ tubuhnya. Karna itulah ia tidak bisa hamil lagi, alias Mandul (?)

----

Sudah beberapa hari ini Taehyung terlihat mabuk-mabukan didalam ruang hotelnya, tapi tidak ada satu pun yg bisa menasehatinya. Baik itu Sujeong, Jihyo maupun Gary.

Dalam keadaan yg terpaksa, akhirnya Sujeong-pun memilih untuk membuka pintu ruangannya ini dengan kunci cadangan yg ada dihotel tsb.

Ketika pintunya telah terbuka dan Sujeong telah masuk kedalamnya, yeoja ini mendapati Taehyung yg sedang rebahan dilantai dengan sebotol bir yg berada ditangannya.

Yeoja ini terlihat sangat kesal melihatnya seperti itu.

"APAKAH MASIH BELUM CUKUP?!" teriak Sujeong.
"IRENE, IRENE, DAN IRENE!! IRENE TELAH MATI, TAE!! KAMU HARUS MENERIMA KENYATAAN ITU!!" ucapnya. Mendengar hal tsb membuat Taehyung melemparkan botol bir yg ada ditangannya kesamping Sujeong, hingga mengeluarkan bunyi pecahan.

PIANK

"Tutup mulutmu! Dan keluar sekarang juga!" kecam namja ini, tapi Sujeong tidak ingin mendengarnya lagi.

"Sudah tujuh tahun, TUJUH TAHUN! Apakah tujuh tahun ini tidak cukup untuk membuatmu melupakannya?? setidaknya pikirkanlah perasaanku ... aku bener-bener sangat mencintaimu, apakah kamu tidak bisa lebih baik kepadaku??" pintanya dengan amat sangat.

"Mian ... tapi aku sudah tidak mencintaimu lagi, bukankah aku sudah pernah mengatakannya!"

"HENTIKAN!!" Sujeong langsung menangis ditempat.
"Baiklah bila itu maumu" Sujeong-pun akhirnya memilih untuk pergi.

Sujeong sebenarnya tau apa yg sedang Taehyung pikirkan, ia tau bila Taehyung hanya ingin semua orang membencinya.

Tapi Sujeong beneran tidak bisa menahannya lagi, ia terlalu sakit melihat Taehyung seperti ini. dan yg paling tidak bisa Sujeong terima adalah ... Taehyung selalu mengingat yeoja yg bernama Bae Irene ini.

Sujeong-pun mengemasi barang-barangnya dan hendak balik ke-Korea, sebelumnya ia sudah menitipkan Jungkook ketempatnya Jihyo.

"Apakah ajuhma akan meninggalkan appa?" tanya Jungkook, Sujeong enggan menjawabnya.

"Jagalah dirimu baik-baik, Kuki. Miane.." Sujeong-pun pergi.

Jungkook mencoba untuk menahannya, tapi ia tidak bisa. Anak kecil ini-pun akhirnya hanya bisa menangis dikamarnya.

'Appa membenciku, dan sekarang ajuhma juga. huhu' Jungkook terlihat menangis sesegukan diatas kasurnya, seseorang mendekatinya.

"Berhentilah menangis! Dasar anak cengeng!" Jungkook mengenali suara ini, ini adalah suaranya Kwangsoo. Anak kedua dari pasangan Monday couple.

Kwangsoo adalah hasil dari pernikahan kedua Monday couple, mereka sempat bercerai tapi rujuk lagi. wkwkw (itulah yg author harapkan)

"Kwangsoo, aku adalah hyungmu, ok!!" cetus Jungkook, ia tidak terima dibilang anak cenggeng. Dicerita ini Jungkook lebih gede satu tahun dari Kwangsoo.

"Tapi bila menurut susunan keluarga, aku adalah ajushimu. Ok?!" ucap Kwangsoo gak mau kalah, lagian yg ia katakan benar.
"Aku beneran tidak mengerti sebenarnya apa yg sedang kamu tangiskan?? Padahal nilai pelajaranmu bagus, mempunyai appa umma yg tampan dan cantik, selalu dikelilingi sama cewek-cewek cantik dikelas. Tampan, manis dan merupakan pujaan disekolah. Apalagi coba yg kurang dari dirimu?? Ckck" Kwangsoo iri bener sama keponakan yg lebih besar darinya ini.

"Tapi aku tidak mempunyai umma" ucap Jungkook dengan nada rendah.
"Tapi- tapi- darimana kamu tau ummaku cantik? Apakah kamu pernah melihatnya?? seharusnya tidak pernah bukan, sebelum kamu lahir saja ummaku sudah-" Kwangsoo-pun mengelengkan kepalanya dengan maksud 'bukan seperti itu..'
"Lalu?" tanya Jungkook pula.

"Aku tau appamu sengaja menyembunyikan foto ummamu darimu, tapi ... sebenarnya appa dan ummaku masih memilikinya. Apakah kamu ingin melihatnya?"

"Bisakah??" antusias Jungkook, Kwangsoo-pun mengangguk 'ya'

"Tapi janjilah kamu akan memperkenalkan Yeri kepadaku, hehe" Jungkook hanya bisa mengutuk dalam hati.

'Dasar anak ini!' pikirnya juga.

"Apakah kamu tau, wajah ummamu beneran sangat mirip dengan istri hyungku. Em ... aku penasaran, apakah mungkin mereka kembar??" ucap Kwangsoo.

'Apakah bener mereka terlihat begitu mirip??'
'Ah ... Aku juga ingin melihatnya' serunya dalam hati.

----

Setelah seharian dirumah sakit terus, Irene-pun akhirnya memilih untuk pulang kerumahnya saja. Ia tidak menyuruh Mino menjemputnya karna ia tau Mino lagi sibuk.

Sesampainya dirumah, Irene bertemu dengan Gary dan Jihyo yg sudah berada didalam rumah tsb.

"Oh Rene, kenapa kamu ... pulang sendirian. Mana Mino?" tanya Jihyo.

"Ah, dia sibuk" jawab Irene seadanya.

Ketika Irene hendak balik kekamarnya, yeoja ini tidak sengaja mendapati Kwangsoo yg baru saja keluar dari kamarnya.

Irene hendak menyapanya, tapi sapaan tsb terhenti ketika ia mendapati seorang anak lainnya yg juga keluar dari pintu yg sama- tepat dibelakang Kwangsoo.

"Nuguji?" tanya Irene.

"Dia anaknya Taehyung, namanya Jungkook" jawab Jihyo.

"Tae-Hyung? Nugu??" menatap kedua mata Jungkook membuat hati Irene tidak karuan, namja kecil ini terlihat memiliki mata yg tajam.

Irene-pun mendekatinya.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? apakah ... ada yg aneh dengan ajuhma?" tanya Irene, mata Jungkook langsung memerah.

"Apakah ajuhma- punya kembaran?" tanya Jungkook, Irene-pun mengeleng 'tidak'
"Klo gitu ... tolong katakanlah kalau ajuhma bukanlah ummaku. Aku tidak berharap ummaku adalah seseorang yg dapat dengan mudahnya melupakanku begitu saja, hiks hiks" Jungkook-pun pergi, Kwangsoo mengejarnya. Hal tsb membuat Irene merasa sangat tidak enak.

'Um-ma??!' serunya seperti itu.

Irene menoleh kearah Jihyo dan Gary yg masih berada didekat sana.

"Anak itu ... ada apa dengan anak itu??" tanyanya juga. Setelah menimang cukup lama, akhirnya Jihyo memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Irene.

Jihyo memperlihatkan foto pernikahan Irene dengan Taehyung, Irene sangat terkejut melihat foto tsb.

"Si-si-siapa yeoja ini? di-diaa ... terlihat mirip sekali denganku!" ucap Irene gugup, kepalanya mulai sakit ketika hendak mengingat lebih dalam lagi.
"Ah, namja ini!" serunya kemudian "bukankah namja ini yg telah merusak acara pernikahanku kemarin??"
"Ternyata dia adalah sepupunya Mino, jadi kenapa ia melakukan hal itu?? ataukah mungkin ... ia mengira kalau aku adalah istrinya yg telah meninggal itu?? haha tidak mungkin bukan ... mana mungkin aku menikah dengannya dan mempunyai anak sebesar itu" jelasnya kemudian.

'Ia tidak terlihat sedang bercanda'
'Apakah ia hilang ingatan??' pikir Gary yg sudah mengetahui seluk beluk latar belakang Irene, tapi ia masih merahasiakannya dari Jihyo.

Jihyo hanya tau kalau istri anaknya ini mirip dengan mendiang istri Taehyung.

"Jangan jangan ... kalian juga berpikiran seperti itu?? mengira kalau aku adalah-" kedua orang ini tidak menjawabnya, Irene-pun mengangapnya 'ya'
"Mian ... tapi aku berani memastikan kalau aku bukanlah yeoja itu. Ditambah, aku sama sekali tidak mengenal namja ini" mengembalikan foto tsb kepada Jihyo.
"Klo gitu ... aku kembali dulu" Irene-pun hendak pergi, tapi baru saja selangkah ia berjalan pergi- yeoja ini kembali menoleh kearah foto tsb.

Tepatnya pada tanggal yg tertera pada foto ini.

'Tahun xxxx. Bukankah ... itu adalah tahun dimana aku hilang ingatan? Apakah mungkin...' gugup yeoja ini juga dalam hati.

TBC


Maaf hiatusnya agak lama ya, tapi kali ini aku janji bakal fast updet.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top