🌸 Let's Meet When It's Spring Again
"Tuan Putri-nya kamu sendiri, Fuyu."
Lama, Fuyu tenggelam dalam lamunan. Ia? Dirinya ... Putri?
Belum habis tanda tanya yang menyeruak di kepalanya, Fuyu sudah disuguhkan sebuah jepretan foto yang menunjukkan dirinya dengan Haru dalam balutan busana putri dan pangeran. Kepala Fuyu berdenyut nyeri melihatnya. Mendapati Fuyu yang kesakitan begitu menyelami memori terlarang itu, lekas saja Haru meraihnya ke dalam dekapan.
"Maafkan aku, Fuyu. Ini semua karena aku, Pangeran Haru, Pangeran Kerajaan Musim Semi, yang menjatuhkan pilihan padamu, Putri Fuyu, Putri Musim Dingin."
Haru mengelus rambut Fuyu dengan lembut, sementara perempuan itu hanya terpekur dalam diam.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, sebenarnya. Hanya saja, ketika Pangeran Musim Semi memilih untuk bersatu dengan putri dari kerajaan musim lainnya, seperti kamu, dari Kerajaan Musim Dingin, maka semesta akan menghilangkan memori putrinya selama musim semi. Tuan putri akan menjalani kehidupan lain selama itu ... itu pulalah yang membuat setiap penjaga kerajaan tidak ada yang menangkap penyusup nakal sepertimu. Tentu saja. Karena kamu tuan putrinya, Fuyu."
Apa? Bagaimana? Fuyu hanyalah seorang anak biasa yang suka panahan, sejak awal! Kenapa jadi begini?
"Musim semi benar-benar dihapuskan dari hidupmu, Fuyu. Aku ... aku kaget begitu menabrakmu di lorong tadi. Tak pernah aku duga bahwa kamu akan menjalani kehidupan lain selama musim semi kali ini dengan menyusup kerajaan." Haru tertawa pelan hingga bahunya sedikit berguncang. Akan tetapi, tawa itu terhenti ketika dirasakannya cairan hangat membasahi dada. Haru mengendurkan dekapan, lantas memeriksa kondisi Fuyu. "Kau menangis? Apa aku menyakitimu?"
Fuyu menggeleng kuat. Air matanya luruh begitu saja, padahal tidak ada emosi tertentu yang ia rasakan saat ini. "Aku hanya ... tidak bisa memahami segalanya."
Kedua sudut bibir Haru terangkat ke atas. "Tak apa. Jangan memaksakan diri."
Haru kembali membenamkan kepala Fuyu dalam dekapan hangatnya. Baik Haru maupun Fuyu, kini tenggelam dalam pikiran masing-masing. Manik hitam legam Haru terus mengunci pemandangan matahari terbit di balik jendela yang ia pecahkan kacanya tadi, di hadapan.
Dengan telapak tangan yang tak henti mengusap lembut puncak rambut Fuyu, Haru kembali angkat suara. "Besok, musim semi berakhir. Sampai bertemu nanti di musim panas, Putri Fuyu. Dan untuk Fuyu dari Distrik Sakura, perempuan sok jantan, yang ahli panahan dan senang menyombongkan diri sekaligus menyuruh-nyuruh pada temannya ... sampai bertemu di musim semi berikutnya."
Dalam rengkuhan Haru, Fuyu mengulas senyuman manis. "Tentu. Mari bertemu lagi, laki-laki jelek."
🌸 🌸 🌸
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top