LMLY 4
Shifra turun dari angkutan umum yang baru saja ia naiki. Ia melihat jam tangan yang melingkari tahan kanannya. Pukul 06.19... Astaga... Ini terlalu pagi.
Ia memasuki kelasnya yang tentu saja masih sangat sepi. Kelas baru akan dimulai pukul 07.30, jadi sangat wajar kalau kelas masih sangat sepi.
"Assalammualaikum". Gumamnya lirih.
Ia langsung duduk di tempat duduknya. Shifra sebenarnya malas berangkat sepagi ini, tapi daripada mendengar ocehan keluarganya...
Shifra memang headsetnya dan memainkan lagu dari Ikimono Gakari yang berjudul Haruuta. Ingatannya melayang ke masa lahir dan mengingat betapa ia menyukai detektif Conan dulu. Tanpa sadar ia ikut menyenandungkan lagu itu.
Tsutae takute todoke takute ano hi no Kimi e...
Itsu no hika no sayonara sae mo mune ni shimatte...
Itsuka bokura oto Nani naru soshite deaeru...
Kimi to Koko de yokusoku suri Yo dakara egao de... Dakara egao de.
Prok...prok...prok...
" Suaramu cukup bagus, kau cocok jika bergabung di grup paduan suara".
U
cap seseorang yang baru saja masuk ke dalam kelas.
"Kau? Sejak kapan kau masuk kelas?". Tanya Shifra.
Xander terkekeh pelan. "Bagaimana kau bisa tahu kalau kau terlalu larut dalam duniamu sendiri. Oh ya... Kenapa kau berangkat sekolah sepagi ini? Sekolah masih mulai pukul 07.30 bukan?". Tanyanya.
"Hanya sedang tidak ingin ada di rumah". Jawabnya pendek dan seadanya. Kemudian ia melihat keanehan pada Xander. "Hei... Kenapa kau pakai seragam olahraga?".
Xander menaikkan alis kirinya. "Apa maksudmu? Hari ini ada pelajaran olahraga. Kau tidak melihat jadwal ya?".
Shifra menggelengkan kepalanya. "Aku tahu... Tapi bukankah itu masih nanti?".
"Memang... Tapi kan olahraganya jam pertama jadi biar praktis saja". Ooohh...
"Ngomong-ngomong... Itu tadi lagu Haruuta ya?"tanya Xander sambil meletakkan tasnya dan duduk di bangkunya.
Shifra mengangguk. "Hu'um". Kemudian ia menoleh. "Bagaimana kau bisa tahu?".
"Bukankah sudah kukatakan kemarin kau aku sangat suka anime ya?. Lagu itu kan sountrack dari Detektif Conan bukan?". Tanyanya. Baru juga kemarin, sekarang sudah lupa.
Shifra berusaha mengingat. "Oh iya.. Hehe... Maaf aku lupa".
"Lupakan saja... Suaramu bagus. Kau pasti suka bernyanyi ya?". Tanya Xander.
"Umm... Lumayanlah...".
"Kalau begitu kau pasti tau....". Dan pembicaraan itu pun mengalir sampai nak masuk berbunyi.
Kring... Kring ...
"Selamat pagi anak-anak. Semua ganti baju dan segera ke lapangan. Bapak tunggu lima menit lagi. Yang telat akan bapak suruh keliling lapangan. Mengerti?". Titah bapak guru tersebut.
"Aku benar kan?". Kata Xander tersenyum bangga. Shifra hanya mengangkat bahunya ringan membenarkan.
Shifra berjalan menuju lapangan dengan gugup. Iya tak seperti Xander yang dengan mudah berbaur dengan sekelilingnya. Kemudian ia merasakan ada seseorang yang menyentuh pundaknya. Ia menoleh dan mendapati Xander tersenyum padanya menenangkan. "Kau mau bermain denganku nanti?". Tanyanya.
"Tentu saja". Kata Shifra menyetujui.
Priiittt...
Suara peluit yang memekakkan telinga terdengar saat guru itu masuk Lapangan. "Semua! Kumpul sekarang aku akan mengabsen kalian".
Skip...
"Hari ini kalian bapak bebaskan. Silahkan mainkan permainan yang kalian suka. Bapak hanya akan mengawasi kalian. Kita akan memulai pelajaran besok. Silahkan kalian mulai...". Ucap guru lelaki itu. Kemudian mengambil beberapa bola dari keranjang dan melemparnya ke sembarang arah.
"Shify...!". Teriak Xander sambil memungut satu bola basket. "Mau main basket denganku?". Tawarnya.
Shifra menaikkan alis kirinya. "Sejak kapan namaku berubah jadi shify?". Tanyanya, sementara Xander hanya nyengir.
"Itu panggilan dariku untukmu. Hei... Mau main basket denganku?". Tanyanya sekali lagi.
"Umm... ". Gadis itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Aku pecinta basket asal kau tahu... Kau tidak mungkin mengalahkan aku". Tambah Shifra dengan percaya diri.
Xander terkekeh mendengar penuturan Shifra yang sangat percaya diri. "Benarkah? Ayo kita buktikan". Xander melempar bola basketnya keatas.
Shifra mengambil bola itu dan mulai mendribble. Gadis itu tidak berbohong kalau ia benar-benar mencintai basket. Ia mempelajari basket sejak kelas satu SMP. Gerak tipuan yang ia lakukan juga sangat lincah dan indah dilihat. Tak lama kemudian Shifra pun berhasil memasukkan bolanya kedalam ring.
Shifra tersenyum lebar dan memamerkan deretan giginya yang tersusun rapi. "Kau kalah...". Kata-kata Shifra terpotong saat ada dua gadis yang berjalan menghampiri mereka... Lebih tepatnya menghampiri Shifra.
"Hey... Ngapain kalian bermain sendiri disini? Dan kau... Masa' main berduaan sama cowok. Gak malu!". Kata gadis itu mengejek.
Kemudian gadis disampingnya itu menyahut. "Sudahkah Vani. Kau membuat suasananya jadi semakin buruk. Kenalin... Nama aku Risa. Dan perempuan ketus ini namanya Vani. Salam kenal!". Risa mengulurkan tangan kanannya. Dengan kikuk Shifra menjabat tangan Risa.
"Shifra". Ucap Shifra memperkenalkan dirinya
"Dan kau... Laki-laki kok mainnya sama perempuan. Sana pergi". Usir Vani.
"Kalian kenapa sih... Aneh banget". Ucap Xander blak-blakan.
Vani melotot ke Xander. "Yang aneh itu Lo. Mas modusin cewek pas pelajaran sih. Gak takut ketauan guru apa?". Kata Vani ketus.
"Yasudah. Aku capek mendengar ucapannya yang ketus itu. Shify! Aku pergi dulu yah... Hati-hati". Xander berjalan menjauhi mereka.
"Hati-hati? Emang mau nyebrang? Aneh...". Gumam Vani.
"Mau main badminton?". Tawar Risa.
'mau main bulutangkis denganku?'
Suara itu menggema di telinganya. Suara itu masih terdengar jelas seolah baru terjadi kemarin. Ingatannya melayang ke kejadian itu. Saat dimana ia pertama kali belajar dan bisa bermain badminton.
Flashback on
Shifra POV
Aku terduduk di tepi lapangan menyaksikan teman-temanku yang tengah asyik bermain badminton. Sedangkan aku hanya mampu menyesuaikan mereka. Bagaimana mau bermain. Seumur hidupku saja aku belum pernah menyentuh raket.
"Kamu ngapain disitu duduk aja? Gak ikut main?". Tanya seorang pria yang tiba-tiba saja sudah ada di sebelahku.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Halo Minna... Yosh... Akhirnya up juga. Maafkan kalo ceritanya membosankan. Tolong kritik dan sarannya ya... Kritik dan saran akan sangat membantu ku
Arigatou ne...☺️☺️
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top