LMLY 1
"Ah..iya, terima kasih". Shifra agak gugup karena telah berpikiran buruk tentang pemuda yang sebenarnya peduli padanya. Gadis itu segera mengenyahkan pikiran buruknya tentang pria itu dan mulai menulis.
Pemuda itu menatapnya intens sebelum akhirnya bertanya pada Shifra. "Kau dari sekolah mana, aku tak melihat seseorang yang memakai seragam yang sama denganmu". Tanyanya.
"Oh... Aku memang satu-satunya murid dari sekolahku yang berhasil masuk di sekolah ini. Yah... Kalaupun aku menyebutkan nama sekolah asalku kau tak akan mengenalinya". Ucap gadis itu tanpa mengalihkan pandangannya dari buku pemuda itu. "Ini bukunya. Terima kasih".
Pemuda itu mengangguk sekali. "Tak masalah. Aku belum tahu namamu. Aku Alexander Zachary Rahman. Kau bisa memanggilku Xander. Kau...?".
"Airina Ashia Afra. Shifra. Salam kenal". Ia berujar sembari tersenyum tipis.
Kring...
Setelah bell istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar. Tapi tidak dengan Shifra. Ia makhluk mengeluarkan buku diary miliknya. Ia memikirkan sesuatu sejenak sebelum akhirnya mengeluarkan bolpen miliknya dan mulai menuliskan sesuatu.
Dear my clouds...
Ini hari pertamaku sekolah. Segalanya terasa begitu asing. Tak ada seorangpun yang aku kenal. Untuk pertama kalinya aku masuk kelas tanpa melihat kehadiranmu. Jujur... Ini terasa sangat aneh buatku.
Kau tahu awanku... Aku bertemu seseorang yang sangat tidak bisa ditebak. Kau tahu? Dia terlihat sangat dingin. Mirip seperti tembok yang tidak bisa bicara. Tapi ternyata dia sangat baik. Sepertinya memang semua orang seperti itu ketika pertama bertemu. Persis seperti ketika kita bertemu dulu.
Aku benar-benar tak percaya aku bisa melewati semua ini. Ku kira aku akan sendirian selamanya tanpamu. Segalanya aneh... Aneh tanpamu...
Kau dimana sekarang? Aku merindukanmu. Aku merasa aneh tanpa kehadiranmu. Aku merasa ada yang hilang dariku. Kurasa masih belum ada yang bisa menggantikanmu disini...
Aku tak akan bosan dan tak akan pernah bosan untuk selalu berharap dan berharap untuk selalu berjumpa denganmu...
20 September 18
Shifra menutup kembali bukunya dan ingatannya melayang disaat ketika ia masih bisa bertemu dengan 'Awan' nya. Ia menghembuskan napasnya berat. Untuk yang kesekian kalinya ia kembali merindukan sosok nya lagi.
'kau dimana?'
"Shifra?". Xander menggoyang- goyangkan tangan kanannya di depan wajah Shifra yang sepertinya tengah melamun saat ini. Merasa tak dihiraukan pria itu mencubit hidung gadis itu.
"Hey, kau tidak makan?". Tanyanya halus.
"Apa pedulimu? Aku sama sekali tidak nafsu untuk makna saat ini. Jangan ganggu aku". Kata Shifra dingin.
Xander menaikkan sebelah alisnya mendengar nada ketus yang keluar dari mulut gadis yang beberapa saat lalu baru saja ia kenal. Ada apa dengan Shifra?
"Kau kenapa? Ada masalah?".
Shifra menatap Xander tajam dan berkata dengan sinis. "Bukankah sudah kukatakan jangan ganggu aku, apakah kurang jelas?". Ketusnya kemudian ia mengeluarkan benda kotak dari tasnya sekaligus memang headset serta memutar lagu yang lagi lagi mengingatkan Shifra akan awannya.
Ditelinga Shifra mengalun lagu yang sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Lagu yang dinyanyikan oleh Jonh legend yang berjudul All of me, gadis itu memutar lagu itu keras-keras, dan berusaha mengenyahkan segala pikiran tentang pria itu
Walaupun Shifra tahu itu sama sekali tidak akan mudah
Tak akan pernah jadi mudah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Halo lagi, tolong sekali y jika masih ada banyak kesalahan disini beritahukan padaku karena aku hanya manusia biasa yang tak bisa membaca pikiran dan aku masih butuh banyak saran
Terima kasih...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top