Hapsari Numpang Iklan
Siang ini sedang terik-teriknya, hawa panas penguar hingga Hapsari yang jengah berada di rumah, melangkah sambil menggendong Menik untuk jajan di warung nasi Bunda.
"Gak masak Neng?" Bunda menyambut dengan senyum selamat datang andalannya.
Hapsari yang baru saja masuk dan mengambik gorengan tahu, menjawab. "Gak, Bun. Gak sempet. Bangun siang."
"Begadang gara-gara Menik ya?"
"Enggak," jawab Hapsari. "Gara-gara Ayah Menik," lanjutnya dengan seringai penuh arti.
"Lah ... emang nipasnya udah kelar?"
"Lah emang kudu kelar nipas untuk begadang?"
"Lah emang ngapain begadang berduaan lu pada?" Bunda penasaran. Apasih yang dilakukan salah satu warga kampungnya. Hingga ibu muda ini, nyaris tidak pernah belanja ke tukang sayur dan mengandalkan warung nasinya untuk bertahan hidup.
Hapsari tersenyum lebar hingga deretan giginya terlihat. "Sunting naskah, Bun. Mau cetak novel. Kali gitu laris manis. Lumayan buat beli sepatu Menik."
"Oowwhh kirain. Lah itu mainan Hape bae, ngapain emang?"
Hapsari yang menyedot nutrisari favoritnya, menjawab seraya menunjukkan layar gawainya pada bunda. "Ngiklan. Pre order novel Carnesya. Yang badungnya hampir mirip-mirip Lolita. Kalau Bunda mau baca, bisa di beli melalui kontak ini."
Bunda memperhatikan seksama. "Keknya bagus ya. Kovernya item-item elegan."
Hapsari mengangguk setuju. "Iya. Udah gitu, slot terbatas. Makanya kalau bisa, segera hubungi kontak diatas."
"Itu karakternya beneran kayak Loli?" Bunda mulai tertarik. "Bunda suka pusing sama itu anak. Takut susah jodohnya kalau kelakuannya begitu-begitu aja."
"Ya beda sih, Nesya sama Loli ... Tapi badungnya hampir-hampir sama lah." Hapsari menatap Bunda yang baru selesai membungkus lauk untuk makan siangnya. "Bunda gak usah kuatir. Loli pasti happy ending. Cuma ya ..., Loli emang harus dapet pelajaran dulu biar ngerti kalo hidup itu gak cuma malak-malakin orang."
"Jangan parah-parah ye. Takut readernya nangis-nangis."
Hapsari mengibas tangan. "Tenang, paling cuma kejer." Membayar totalan makan siangnya, Hapsari melanjutkan. "Udah ... Bunda sama readers yang belum punya Nesya, buruan pesen yak. Karena kalau stok habis, suka lama nanti pre order laginya ... Tahun depan, Hapsari mau jual Diandra dan Hasna."
Sadar Menik mulai rewel kepanasan, Hapsari akhirnya pamit pulang. "Netek'in dulu ya Bun. Hapsari Pulang. Titip salam ke pembaca lapak Loli. Jangan lupa beli yang Hapsari iklanin. Assalamualaikum."
*******
Cuma sampai akhir bulan ini.
Cuss yuk! Jangan sampai ketinggalan!
LopLop
Hapsari
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top