Salju, Jepang, dan Kenangan: Sebuah Cerita di Balik Layar

Bisa dibilang, Let Me Freeze these Memories mengalami perjalanan yang cukup panjang dari sejak tamat pada 2018 hingga republish di tahun 2023. 

Konsep cerita ini lahir pada sekitar 2016-2017. Berawal dalam bentuk sebuah cerpen yang aku ikutkan lomba, dan kemudian akhirnya gagal menang. Premisnya mirip walaupun cenderung lebih sederhana dibanding premis sekarang. Tentang seorang perempuan yang mencari kekasihnya yang sudah lama tidak ada kabar, berbekal dengan surat sebagai petunjuk pencarian. 

Setelah kegagalan dalam lomba cerpen itu, akhirnya konsep LMF aku endapkan buat waktu yang cukup lama. Di sepanjang 2017, aku mencoba menulis cerita lain di Wattpad. Sambil sesekali riset mengenai Jepang dan kebudayaannya untuk menyempurnakan konsep LMF (singkatan judul cerita ini) yang sedang aku endapkan. 

Pada tahun 2018, aku kemudian join NPC2301. Tidak lama setelah bergabung dengan NPC, pada Juni 2018, NPC mengadakan big event MWM 2018. Ini merupakan big event NPC yang aku ikuti pertama kali. Pendeknya, MWM ini adalah event di mana peserta menulis sebanyak-banyaknya dalam satu bulan.

Pilihanku jatuh ke LMF. Saat itu, cerita ini berjudul When I Loved Yesterday, yang mana ketika aku memperlihatkan cover dengan judul itu ke roomchat NPC, beberapa member akhirnya memberitahu kalau ada grammatical error. Setelah beberapa saran, akhirnya judulnya diganti menjadi Was being Loved.

Lebih pendek dibanding judul sekarang, kan?

Was being Loved kemudian resmi aku ikutkan MWM 2018 yang dilaksanakan pada Juni 2018. Cerita ini kemudian tamat pada 20 Juni 2018, bertepatan dengan ulang tahunku yang ke-17. Dengan 42k kata dan 12 bab + prolog serta epilog. Kendati demikian, statusnya sendiri masih berupa draf pertama karena yang aku lakukan saat itu cuma menulis tanpa memikirkan tetek bengek editorial seperti pengecekan typo, kalimat tidak efektif, dsb.

Pada Juli 2018, cerita ini kemudian aku revisi meskipun tidak terlalu banyak perubahan pada naskah. Hanya berupa pemangkasan adegan tidak perlu, pemadatan alur, dan nama tokoh Kaiya yang diganti (saat itu nama asli karakter Kaiya adalah Anata, yang kemudian aku ganti menjadi Kiyoe).

Aku kira perjalanan cerita ini hanya sampai di situ.

Sampai pada Agustus 2018, aku mencoba peruntungan mengirim naskah cerita ini ke salah satu penerbit mayor. Bersamaan dengan perubahan judul menjadi Let Me Freeze these Memories. Cerita ini kemudian resmi masuk antrean seleksi penerbit saat itu.

Di tahun yang sama, Wattys 2018 resmi diadakan oleh Wattpad. Iseng, aku menambahkan #Wattys2018 pada tagar cerita ini. Hal yang ternyata malah bersambut dengan berita baik. LMF berhasil lolos dan masuk ke dalam Daftar Panjang, Daftar Pendek, yang kemudian akhirnya menjadi salah satu Wattys 2018 Winners kategori The Originals.

Senang? Pastinya.

Hingga pada Desember 2018, LMF kemudian dinyatakan diterima oleh penerbit mayor yang aku coba peruntungannya. Dengan catatan dari editor bahwa proses revisi akan lumayan lama dan kemungkinan terbitnya adalah tahun depan, yang mana saat itu artinya adalah pada tahun 2019.

Aku pun menerima tawaran tersebut.

Walaupun begitu, ternyata LMF belum berjodoh dengan penerbit mayor tersebut saat itu.

Selama tahun 2019, tidak ada kabar apa pun mengenai naskah LMF meskipun aku sempat mengirimkan email ke editor yang sebelumnya menghubungiku terkait diterimanya LMF untuk diterbitkan di sana. Email yang tidak bersambut. Kalau diingat-ingat, malah mirip seperti apa yang Ayumi alami. Haha.

Hingga pada Desember 2019, aku berinisiatif untuk mengirimkan email untuk memastikan status naskah LMF di penerbit tersebut. Email yang, untungnya, kali ini berhasil mendapatkan balasan pada Januari 2020.

Hasilnya?

Pihak penerbit dengan menyesal mengatakan bahwa editor yang memegang naskahku sudah resign pada 2019 dan tidak sempat mengalihkan pekerjaan. Sehingga, naskah LMF tidak diketahui keberadaannya oleh pihak penerbit. Kendati demikian, pihak penerbit dengan sangat baik kembali menawarkan agar aku mencoba mengirimkan naskah untuk diseleksi lini mereka.

Dan pada akhirnya, aku menolak tawaran tersebut.

Pada awal 2020 sendiri aku disibukkan mulai maraton menulis Goodbye and Go, naskah yang aku ikutkan dalam Urban Romance Competition yang diadakan Noura Publishing saat itu.

Perhatianku untuk LMF jadi sedikit berkurang sebelum akhirnya aku memutuskan kembali mencoba peruntungan dengan mengirimkan naskah ini ke penerbit lain.

Tidak berselang lama setelah mendapatkan kabar dari penerbit sebelumnya, aku mengirimkan naskah LMF ke salah satu penerbit semi mayor. Usaha bersambut, pihak penerbit kemudian memberitahu bahwa LMF resmi masuk antrean redaksi. Sembari menunggu, aku kembali disibukkan dengan menulis Goodbye and Go pada saat itu.

Februari 2020, pihak penerbit kemudian menghubungi dan menyatakan bahwa mereka dengan senang hati bersedia menerbitkan LMF. Keinginan serta ikhtiar yang akhirnya membuahkan hasil. LMF resmi bernaung di bawah penerbit tersebut setelah aku menandatangani kontrak.

Yes, penerbitnya tidak lain adalah Lumiere Publishing.

Sebagaimana prosedur umumnya, dilakukanlah proses revisi bersama editor, yang mana beliau ini benar-benar sabar membimbing dan mengarahkanku untuk melakukan revisi. Beliau juga memberi masukan yang akhirnya menjadikan proses revisi lebih efektif sehingga naskah LMF menjadi lebih baik.

Pengalaman revisi LMF sendiri adalah salah satu yang memorable. Revisi yang cukup memakan waktu hingga bolak-balik sebanyak 5-7 kali. Akan tetapi, akhirnya semua terbayar dengan kepuasan naskah LMF menjadi jauh lebih baik.

Sepanjang 2020, LMF menjalani prosedur terbit di Lumiere Publishing. Hingga pada November 2020, LMF akhirnya resmi terbit di bawah naungan Lumiere Publishing.

Apa yang terjadi pada naskah di Wattpad saat Let Me Freeze these Memories terbit?

Seperti umumnya, ada beberapa bab yang dihapus untuk kepentingan penerbitan. LMF yang akhirnya menemukan rumah baru, saat itu hanya tersedia lengkap di versi buku saja. Menjadikan beberapa bagian LMF tidak tersedia di Wattpad selama masa kontrak.

Masa kontrak LMF sendiri adalah tiga tahun. Dimulai pada 2020 dan berakhir pada 2023, tepat di tahun ini. Di mana Let Me Freeze these Memories secara resmi akhirnya kembali sepenuhnya kepadaku pada Februari 2023 kemarin.

Kembalinya hak publikasi LMF ke tanganku selaku penulis, membuatku memutuskan untuk memublikasikan ulang naskah ini ke rumah semulanya yaitu di sini. Di akun Wattpad pribadiku.

Dan, seperti yang kalian lihat, akhirnya LMF kembali tersedia utuh di Wattpad. Bahkan dengan versi yang jauh lebih baik ketimbang sebelumnya. Aku memutuskan untuk memulangkan LMF seutuhnya ke akun ini.

Dengan ini, kisah pencarian Ayumi-Fumio resmi pulang ke rumah pertamanya. Di sini.

Ini merupakan tulisan behind the scene-ku yang paling panjang setelah artikel yang membahas Goodbye and Go, yang mana artinya sudah tiga tahun berlalu sejak aku menulis cerita di balik layar suatu naskah hingga sepanjang ini.

Meskipun penuh kekurangan, LMF adalah salah satu cerita yang menempati tempat spesial di hatiku selaku penulisnya. Cerita ini mungkin memiliki banyak kekurangan, terutama dari segi penyajian yang mana di beberapa bagian banyak sekali terjadi loncatan antara satu bagian ke bagian lain.

Meskipun begitu, kisah Ayumi dan Fumio ini akan selalu memberi kesan tersendiri untukku pribadi. Cerita ini juga menggenggam banyak "momen pertama" dalam perjalanan menulisku di Wattpad dari awal hingga sekarang.

Cerita pertama yang berhasil aku tamatkan di Wattpad,

Cerita pertamaku (dan saat ini satu-satunya) yang berhasil menjadi Wattys Winner,

Cerita yang menjadi debut buku cetakku,

Serta masih banyak lagi yang lain.

Apakah aku punya rencana untuk menerbitkan kembali Let Me Freeze these Memories di penerbit lain?

Tidak.

Mungkin dalam beberapa tahun ke depan, akan ada keinginan itu. Akan tetapi, untuk sekarang, aku ingin cerita ini menetap di sini untuk waktu yang lama. Sudah cukup lima tahun perjalanan sana-sini. LMF berhak mendapatkan waktu istirahat yang lama.

Let Me Freeze these Memories bisa dibilang sebagai salah satu bentuk idealismeku sebagai penulis. Meskipun aku sudah menulis berbagai cerita dengan tema dan vibes berbeda-beda hingga sekarang, cerita dengan latar dan kebudayaan Jepang masih menduduki area tersendiri di dalam kreativitasku.

Meskipun pasar penikmat cerita romance drama dengan latar Jepang bisa dibilang terbatas, tetapi bagiku pribadi sangat menyenangkan untuk mengeksplorasi dan menyalurkan kecintaan itu ke dalam tulisan. Termasuk Let Me Freeze these Memories. Romantika dengan bumbu drama, latar Jepang yang dipenuhi salju ketika musim dingin, dan cerita singkat yang tidak terlalu panjang, menjadikan Let Me Freeze these Memories terasa begitu spesial untukku.

Seperti yang aku katakan di prakata, Let Me Freeze these Memories akan menjadi gerbang bagi project-ku yang akan mendatang. Project yang melibatkan ketertarikan dengan Jepang serta berbagai hal di dalamnya.

Seri Empat Musim di Jepang.

Summer, winter, autumn, and spring.

Let Me Freeze these Memories sudah tentu mewakili winter atau musim dingin.

Kabar baiknya, aku sudah menetapkan akan menulis musim apa sebagai buku kedua dari seri ini.

Summer atau musim panas.

Dan judul ceritanya sendiri sudah ditentukan.

Hanya saja, rencana penulisan buku kedua dari seri ini akan lama untuk direalisasikan.

Aku sudah bertekad untuk menyelesaikan cerita lain yang menunggu,

Fuck Up the Frienship

If We Start Again: Season 2

Just Like Magic

adalah cerita yang aku harus tuntaskan dulu sebelum melanjutkan Seri Empat Musim di Jepang.

Semoga saja keinginan ini bisa terlaksana sesegera mungkin.

Berakhirnya tulisan behind the scene ini, rasanya lega sekali. Aku senang bisa kembali membagikan cerita Ayumi dan Fumio untuk dinikmati bersama-sama. Meskipun mungkin ini bukan tipikal cerita yang disukai khalayak ramai, tetapi intimasi Let Me Freeze these Memories masih tetap terasa sama hingga sekarang untukku.

Tidak peduli berapa lama waktu berlalu, Let Me Freeze these Memories selalu berhasil membuatku bangga sebagai seorang penulis.

Layaknya salju, mungkin terasa dingin dan tidak membuat betah. Akan tetapi, bagi penikmat salju, ada keindahan tersendiri yang bisa dinikmati dari fenomena alam satu ini.

Begitu juga dengan Let Me Freeze these Memories.


















Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top