Two

BUGH!

Dave memotong ocehan Ali dengan tinju berikutnya. Aku segera berlari kehadapan Ali, kuangkat kepalanya dengan tanganku dan kuletakkan diatas tangan kiriku. Darah yang bercampur peluh diwajah Ali kuusap dengan jaket yang ku kenakan. Aku masih berlinang air mata. Aku tak sanggup melihat orang yang kusayangi tersakiti seperti ini. Dave sepertinya sudah puas memukuli Ali.

"Jangan deketin cewek gua lagi. Acha itu CEWEK GUA!!" Ungkap Dave tak kalah keras dengan suara Ali. Acha hanya diam memegangi tangan Dave, perempuan itu seperti tanpa dosa hanya berlindung dibelakang Dave.

Dua orang guru laki-laki datang, rupanya dua temanku tadi yang memanggilnya. Guru-guru itu memegangi kedua tangan Dave yang memberontak. "Dave! Keruang kepala sekolah!" Bentak salah seorang guru. Dave tak menghiraukannya. Ali yang kini kepalanya bertumpu ditanganku kembali bersuara. "Pukulan lo gaakan ngerubah apapun. Pengecut!" Dave kembali naik darah, aku semakin tak kuasa melihat Ali dengan kondisi seperti ini. Dave berontak. Pegangan kedua guru itu terlepas. Dia mulai mengambil ancang-ancang tinju selanjutnya. Aku berusaha mempertahankan kedudukan tangan kiriku agar kepala Ali tak terbentur apapun. Tak kubiarkan Dave memukul Ali lagi.

BUGH!!!

Dave melambungkan pukulan berikutnya. Beruntung pukulan itu tak mengenai wajah Ali. Ia selamat dari pukulan Dave. Aku sangat bersyukur karena itu.

Kedua guru tadi tidak jadi membawa Dave pergi, mereka malah menghampiriku, menggerak-gerakkan tangannya didepan wajahku. Hey! Aku tak apa.

Aku merasakan sesuatu. Aku merasakan ada air yang mengalir dari dalam hidungku. Ali baik-baik saja, tapi memar diwajah Ali harus segera ditindaklanjuti. Napas Ali tak terkendali. Dengan kepala bertumpu ditanganku, dalam keadaan yang sangat menyedihkan, Ali menatap mataku. Penglihatanku entah mengapa menjadi sangat buram, aku tak kuasa menatap balik laki-laki ini. Setetes cairan berwarna merah tiba-tiba menetes kepakaian laki-laki ini, aku yakin itu bukan darahnya. Aku mengusap hidungku, saat aku membuka telapak tanganku, aku mendapati banyak sekali cairan merah kental disana.

Pukulan terakhir Dave tak mengenai Ali, tapi mengenai wajahku.

Aku Prilly Oktalia. Aku bahagia laki-laki dihadapanku ini dalam keadaan selamat.

--- ---

TBC~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top