Tanda-tanda Akhir Jaman.

Kapan kiamat terjadi?

Pernah kalian mendengar pertanyaan itu? Atau kalian pernah bertanya pada diri sendiri, dalam hati mungkin? Atau jika ada orang lain yang bertanya pada, coba kita simak kembali salah satu Firman Allah dalam surat Al A'raf ayat 187.

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: bilakah terjadinya?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah ada pada sisi Tuhanku, tiada seorangpun dapat menjelaskan yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain DIA( Allah). Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu akan datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu, seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya." (Qs. Al-A'raf : 187)

Meskipun Allah sudah menegaskan dalam Firmannya, bahwa tidak ada yang mengetahui kapan kiamat itu tiba, waktu, jam, dan hari semua menjadi rahasia Allah. Tak ada satupun makhluk Allah yang mengetahuinya. Setidak-tidaknya Allah telah memberikan tanda-tanda yang menunjukan tentang dekatnya hari kiamat.

Adapun tanda-tanda kecilnya adalah:

* Merajalelanya perzinaan.

* Kemaksiatan dan kedurhakaan
   sudah menjadi hal yang biasa.

* Merajalelanya yang minum arak.

*  Banyak wanita yang dengan Bangga
     Memamerkan Auratnya.

*  Jumlah kaum wanita lebih banyak
    dari pada kaum lelaki

*   Banyak orang yang mempercantik
     Dan membangun masjid, tetapi
      Sedikit orang yang beribadah di
     dalamnya.

*  Laki-laki menyerupai perempuan,
     Perempuan yang menyerupai laki-
     laki.

*   Ketika seorang anak menjadikan
     Orang tuanya menjadi babu.

*   maraknya terjadi pembunuhan
     Masal.

Coba kembali telaah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara.

Lalu beliau ditanya, “Apakah Ruwaibidlah itu?"

beliau menjawab: "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum." (Sunan Ibnu Majah)

Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra bahwa Rasulullah SAW bersabda;

"Bagaimana denganmu jika kamu berada di tengah kekacauan, janji janji dan amanat mereka abaikan, kemudian mereka berselisih seperti ini ?" Lalu, beliau menyilangkan antara jari jari. Abdullah bin Amr bertanya," Lalu, dengan apa engkau menyuruhku?" Beliau menjawab, "Jagalah rumah, keluargamu, lidahmu, dan lakukanlah apa yang kamu tahu dan tinggalkan yang mungkar, serta berhati-hatilah dengan urusanmu sendiri, lalu tinggalkanlah perkara yang umum." (HR Abu Daud dan Nasa’i)

Dari Hudzaifah bin al Yaman ra bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah setelah kebaikan akan datang kejahatan?"

Beliau menjawab, "Ya, banyak penyeru yang mengajak ke pintu jahanam, maka, barangsiapa yang mengijabahnya (mengikutinya), mereka akan dilemparkan ke dalamnya."

Aku bertanya, "Sifatkanlah mereka itu kepada kita."

Beliau SAW berkata, "Mereka dari golongan kita dan berbicara dengan bahasa kita,"

Aku berkata, "Lalu, kau suruh apa ketika aku melihatnya?"

Beliau SAW menjawab, "Lazimilah (berpeganglah) pada jamaah muslimun dan imam mereka."

Aku berkata, "Jika tidak ada jamaah dan Imam?"

Beliau SAW menjawab,
"Jauhilah semua kelompok itu meskipun akar pohon melilitmu hingga maut menjemputmu, dan engkau tetap seperti itu." (HR Muslim)

Dari Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda;

"Wahai Abu Dzar, bagaimana kamu jika berada dalam kekacauan?" Lalu beliau SAW menyilangkan jari-jarinya.

Abu Dzar berkata, "Apa yang akan engkau perintahkan kepadaku, ya Rasulullah?"

beliau menjawab, "Bersabarlah! bersabarlah! manusia akan berpura pura dengan akhlak dan perbuatan mereka." (HR Hakim dan Baihaqi)

Lalu bagaimana yang kita lihat sekarang? Bagaimana jaman yang saat ini alami? Sudah banyak bukan? Tanda-tanda tersebut?

Semoga dengan kita mengingat kembali tentang maut, tentang hari besar di mana Allah meluluh lantakkan semua semesta, membuat kita senantiasa terpacu untuk menjadi lebih baik lagi.  Semakin tekun beribadah, kuat beramal shalih dan memperbanyak taubat. Sebagai bekal dan persiapan kita pulang kampung, bukankah setiap perantau akan mudik? Setiap yang hidup ibarat perantauan, dan kampung akhirat adalah tempat kita pulang.

Semoga bermanfaat

Wassalamu'alaikum

Julia Rosyad.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #ceritahati