Syukur Penambah Nikmat
Assalamu'alaikum...
Ada istilah 'Syukur penambah nikmat' itu adalah memang benar. Dan kenikmatan itu bermacam-macam. Tidak hanya sebatas materi saja. Tapi kesehatan pun merupakan nikmat dan karunia-Nya. Kesehatan jiwa dan iman pun juga nikmat. Lalu selama kita merasakan semua itu, sebagai hamba-Nya apakah kita sudah tahu diri dengan mensyukuri setiap nikmat-Nya?
Jika diamati, manusia itu lebih banyak ngeluhnya daripada syukurnya. Kita cenderung merasa kurang puas dengan apa yang selama ini kita terima. Sebenarnya inilah sifat manusiawi yang dikuasai oleh hawa nafsu. Sedangkan hawa nafsu selalu di dorong oleh campur tangan setan.
Lalu bagaimana menghilangkannya? Bukan dihilangkan, tapi lebih tepat untuk dikendalikan. Dijinakkan. Sedikit demi sedikit hingga kita menjadi manusia tahu diri di hadapan Allah. Semakin merasa tidak puas, maka akan semakin berkurang rejeki yang diberikan Allah SWT. Jika sudah demikian, maka kita akan dekat dengan gelar menjadi hamba yang kufur nikmat. Naudhubillah summa naudhubillah.
Orang yang pandai mengelola emosi, maka akan pandai menguasai nafsu. Artinya, apa yang kita dapat dari Allah, akan memuaskan bathin. Dan kepuasan bathin itulah merupakan kekayaan yang melimpah tiada batas.
Orang yang senantiasa berlapang dada dengan istiqomah dalam syukur akan membuat hidup menjadi lebih indah dan nikmat. Dan ingat satu hal, kepuasan bukan semata-mata karena banyak harta atau materi, melainkan karena besarnya rasa syukur kepada Allah.
Naaah... sahabat. Apakah sudah bersyukur di pagi ini? Alhamdulillah pagi ini saya masih bisa menuangkan sedikit apa yang tersirat dalam hati, hingga menjadi tersurat di sini. Alhamdulillah, Allah masih meminjamkan udara untuk bisa saya hirup di pagi ini. Lalu bercengkrama dengan kalian di sini. Semoga apa yang saya tuang bisa menjadi inspirasi dan penambah iman untuk kita semua. Bukan karena diri ini telah baik, tapi lebih tepatnya saya ingin bisa berbagi kebaikan, meski hanya dengan sedikit berbagi ilmu di sini. Saling mensuport satu sama lain.
Dan yang paling penting, saya tidak ingin melupakan sekecil apa pun ilmu yang saya dapat, terlupakan begitu saja. Jadi saya menuangkan dan mengikatnya dengan dituliskan. Agar suatu saat saya dalam kondisi lupa, lapar dan haus akan ilmu, saya bisa kembali membuka apa yang pernah saya torehkan di sini.
Selamat pagi, selamat beraktivitas... awali dengan doa, dan tambahkan dengan ritual halal menjemput rejeki dengan dhuha, lalu merangkumnya dalam ikhlas, sabar dan tawakal dalam satu paket.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Julia Rosyad.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top