Membaca Kejelekan Diri
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Apa kabar, Sahabat...? Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya atas kita. Aamiin.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
"Apabila Allah mengehendaki
kebaikan bagi seorang hamba, maka
Allah akan menjadikan orang itu
menyadari kejelekan-kejelekan
dirinya"
*****
Cara mengetahui kejelekan-kejelekan diri itu banyak jalannya. Misal saja kita mencari seorang teman yang shalih.
Tahukah sahabat? Ketika Allah merasa kasih pada seorang hamba, DIA akan karuniakan kepada kita seorang sahabat yang shalih/shaliha. Dia yang akan menjadi pengingat, mengingatkan kita selalu dalam kebaikan.
Terkadang adakalanya kita tak tahu apa kesalahan yang telah kita perbuat sehingga kita membutuhkan orang lain, bahkan kedengkian seseorang kepada kita, jika kita mengambil manfaat darinya, kita akan mengetahui kejelekan, kekurangan yang ada pada diri kita.
Orang yang dengki akan selalu mengeluarkan kejelekan yang ada dalam diri kita, andai kita bisa mengambil manfaat dari semua yang dilakukan orang itu pada kita, maka kita akan banyak mengambil hikmah dari perbuatannya.
Apa saja hikmah di balik kedengkian seseorang?
Kita akan mengetahui kekurangan diri dari setiap ucapannya. Apa yang buruk tentang kita, walau tidak semuanya dibenarkan, tapi setidaknya kita tahu sebagian dari kekurangan dan kesalahan kita ada pada yang mereka ucapkan.
Lalu apa lagi?
Andai yang dia ucapkan dan katakan adalah bohong, itu artinya dia sedang ghibah, menjelek-jelekan kita, dan itu bisa menjadi ladang amal kita, untuk senantiasa bersabar, dan itu pula yang dapat menjadi sarana mengurangi dosa-dosa kita.
Kedengkian mereka bisa jadi motivasi, memacu diri untuk terus giat belajar memperbaiki diri menjadi lebih baik. Buktikan bahwa kita tidak seperti yang mereka katakan. Jadikan diri kita cermin bagi yang melihat, sebab sebelum kita ingin melihat orang lain berubah, maka ubah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Bukankah tidak ada yang sia-sia dari semua penciptaan Allah? Adakalanya orang yang dengki adalah sebagai sarana yang Allah adakan untuk bisa senantiasa menjadi orang yang lebih bandai dan bijak dalam memandang setiap kesalahan orang lain, menutupi aibnya, sebagaimana kita menutupi aib kita sendiri dari segala dosa-dosa agar tidak diketahui orang lain.
Berfikir, muhasabah, membaca kelemahan diri adalah lebih baik dari pada kita sibuk mencari-cari kesalahan orang lain. Tunjukan bahwa kita orang yang berakal, di mana kita memiliki saat, yaitu saat kita memeriksa keadaan diri kita sendiri. Menegur diri kita sendiri.
Orang yang benar adalah dia yang tidak merasa dirinya adalah yang paling benar, orang yang baik adalah bukan dia yang merasa dirinya sudah menjadi baik. Dan orang berilmu adalah bukan dirinya yang merasa bangga dengan ilmu yang telah dia miliki.
Orang berilmu, semakin dia ketahui banyak ilmu, semakin dia tahu seberapa kecil dirinya di hadapan Allah, maka dia akan semakin tunduk dan tawadhu.
Orang yang berbangga diri dan melalaikan pengawasan diri, menunjukan dia adalah orang yang paling bodoh. Karena kebodohannya telah membawa dia pada kesombongan dan berbangga diri serta keegoisan.
Tinggi ilmu yang kita miliki, tidak menjamin mengantarkan kita pada kemuliaan, jika apa yang kita miliki justru mendekatkan kita pada kesombongan, dan menjauhkan kita dari ketawadhuan. Sehingga akan menjauhkan kita dari Tuhan.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum warohamatullahi wabarokatuh.
By. Mikyal Juliet 😊
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top