Antara Husnudzon dan Suudzon

Husnudhon, atau bisa dikatakan adalah berprasangka baik. Pada siapapun kita harus selalu bisa mengedepankan Husnudhon.

Kebalikan husnudhon adalah, Su'udhon atau berprasangka buruk. Berburuk sangka. Dan ini hukumnya adalah haram, dosa. Kenapa demikian. Karena secara personal orang yang senantiasa memelihara prasangka buruk, jatuhnya dia akan curiga, dan itu jelas membuatnya tidak nyaman, sehingga kecurigaan akan membuat sebuah hubungan tidak harmonis. Baik itu hubungan kerja, pertemanan, persahabatan bahkan hubungan rumah tangga.

Coba renungkan, ketika kita berburuk sangka, pernahkah terlintas oleh kita seberapa banyak kebaikan yang telah dia lakukan? Lebih banyak mana? Kesalahannya atau amal baiknya? Setiap hati yang berprasangka buruk pasti tidak akan pernah bisa melihat seribu kebaikan yang telah dilakukan, sebab hatinya sudah tertutup oleh berbagai prasangka yang sudah mengakar dalam hatinya. Sebaik dan sebanyak apapun orang yang kita curigai, akan selalu terlihat salah di mata kita, kita cari segala celanya, kesalahannya, kita intai dengan cara mencari-cari kesalahannya. Sehingga hatinya menjadi curiga dan berakhir dengan tuduhan.

Rosulullah pernah bersabda;

"Jauhilah olehmu berprasangka sesungguhnya berprasangka itu pendusta sebenar-benarnya dusta (sedusta-dusta pembicaraan). Dan  kamu mendengar rahasia orang, jangan mengintai-intai aib orang, jangan tambah -nambahkan  harga untuk menipu, jangan saling mendengki, benci membenci dan jangan pula bermusuhan.  jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara."

(HR. Abu Daud dari Abdullah bin Maslamah).

Bukan hanya dalam hadist Rosul, tapi hal ini di peringatkan dalam salah satu ayat. Dalam surat Al Hujarat ayat 12;

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa." (Qs. AL HUJARAT :12)

Ketahuilah, tanamkan selalu untuk selalu bisa berprasangka baik. Husnudzon, agar hati terasa tentram. Bukan hanya bagi hati kita, namun akan membuat hubungan selalu harmonis. Dan satu yang akan kita ingat, bahwa dengan selalu berprasangka baik, kita tidak akan pernah rugi sedikitpun, walaupun kira tidak salah dari prasangkanya.

Orang yang berprasangka buruk, dia akan selalu gelisah dalam hidupnya, orang gelisah tak akan bahagia, dia tidak akan mensyukuri hidupnya, dan dia akan memiliki banyak masalah karena prasangka di hatinya. Dan itu karena dia tak memiliki HUSNUDZON
di dalam hatinya.

Berprasangka baik itu bukan semata-mata untuk menjaga hubungan dan hati orang lain, tetapi lebih penting dari itu, yaitu untuk menjaga hati kita sendiri. Biasakan mengingat jasa dan kebaikan orang lain, agar kita senantiasa bisa berprasangka baik dan di jauhkan dari prasangka buruk. Tahukah? Bahwa prasangka buruk mampu menggerogoti amal dan iman.

Semoga bermafaat.

Wassalamu'alaikum.

Julia Rosyad.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #ceritahati