5 Racun dalam hidup dan penawarnya.
Assalamu'alaikum
Bukan tanpa sebab aku torehkan bab ini di sini saat ini. Tidak ada penghapus segala kenikmatan di dunia ini, yaitu ketika kita mengingat mati.
Dalam sebuah riwayat, dikatakan bahwa Allah twlah menciptakan sebuah pohon di bawah Arasy' di atas pohon itu terdapat banyak daun yang jumlahnya adalah menurut bilangan seluruh makhluk. Dan ketika telah sampai ajal seorang hamba, dan umurnya tinggal tersisa 40 hari, maka daun itu akan jatuh ke tempat malaikat pencabut nyawa, siapa lagi jika bukan Izroil? Dengan jatuhnya daun itu, Izroil mengerti kalau dirinya ditugaskan mencabut nyawa seaeorang yang namanya tercantum dalam daun yang gugur itu. Setelah itu, para malaikat di langit menyebut orang itu dengan sebutan 'mayit', padahal seseorang itu masih hidup di atas permukaan bumi Allah, selama 40 hari kedepan.
Tidak ada yang dapat bersembunyi dari maut, sekalipun dia bersembunyi ke dalam lubang semut, maut akan tetap sampai pada yang mendapat gilirannya. Kematian adalah sebuah kiamat kecil, dari kematian diharapkan kita semua bisa mengambil i'tibar. Bahwa kematian adalah permulaan, awal sebenar-benarnya kehidupan abadi.
Setiap muslim selalu memimpikan bisa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, berbekal kebaikan dan iman. Namun semua tak mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Dalam hidup ada lima racun yang merusak, namun jangan takut, karena ada pula penawarnya.
Lima faktor sebagai racun pembunuh sekaligus penawarnya ialah:
1. DUNIA adalah racun pembunuh, sedangkan ZUHUD adalah penawarnya.
2. HARTA adalah racun, sedangkan ZAKAT adalah penawarnya.
3. BERBICARA adalah racun pembunuh, sedangkan BERDZIKIR kepada Allah adalah penawarnya.
4.UMUR adalah racun pembunuh, sedangkan TAAT kepada Allah adalah penawarnya.
5. SELURUH TAHUN adalah racun pembunuh, sedangkan bulan puasa adalah penawarnya.
Saat maut menjelang, ruh yang ada pada tubuh perlahan terlepas, dan anggota badan yang satu dengan yang lainnya akan saling berpamitan. Kaki kanan dan kiri saling berpamitan, tangan, mata kanan dan kiri, semua saling berpamitan. Hingga terakhir adalah tangan dan kaki yang tak bisa digerakkan, mata tak bisa melihat, mulut tak bisa berbicara, telinga tak mendengar, badan kaku tak berdaya tanpa ada ruh. Lalu apa jadinya jika lisan tetap tanpa iman? Serta hati tanpa ada ma'rifat? Maka bagaimana kita di dalam kubur? Kita sendirian, tanpa ada sanak saudara handai dan taulan, semua berlalu pergi pulang kembali meninggalkan kita sendiri di dalam kubur. Tanpa ada tabir, tidak ada kasur yang empuk. Sungguh sebuah penderitaan yang sesungguhnya adalah bagi orang-orang yang merugi. Naudzubillah summa naudzu billah.
Ya Allahu biha, ya Allahu biha, ya Allahu bi khusnil khootimah.
Ucapkan doa itu setiap saat sehabis shalat, agar kita bisa meninggalkan dunia fana ini dengan membawa kematian yang baik, yang membawa iman. Kematian yang tidak diinginkan manusia di dunia, namun di rindukan kerajaan langit dan penduduk surga.
veaaprilia
MethaSaja
Tyaswuri
Bae-nih
brynamahestri
Jagermaster
sicuteaabis
SerAyue
TiaraWales
Riaa_Raiye
holladollam
CantikaYukavers
NisaAtfiatmico
deanakhmad
c2_anin
Vannie_Andrie
nurul_cahaya
CocoBiez Achik36
Hanahyar Dityaw12 umigallang62 ukhti_ams eruchi_chan bettaderogers Jagermaster I_Zzzzz HeraUzuchii PurrieAmirta avonturir
B_Skyy Affendy_Hakim
iramiaw_ Suitou whiteroses_KK PustakaKendra PhutriieThokk Gue_Nawan ukhti_ams eruchi_chan
Terima kasih.
Wassalam
Julia Rosyad
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top