「🌷」- O2

"Sudah ku bilang, aku tidak mungkin untuk memilikinya.."

"Ya, baguslah jika kau menyadarinya."

"Bisakah kau membebaskan ku?"

"Tidak akan, sampai dia menjadi milikku."

***

Pagi harinya, (Name) berjalan menuju air mancur di taman, tempat biasa ia membaca buku. Tetapi tiba-tiba saja seseorang memanggilnya dari belakang.

"Nee-san," panggil Kuro kepada (Name) sembari berjalan mendekati gadis itu.

"Iya, ada apa Kuro-kun?"

"Kenapa muka nee-san ada plester? Apakah nee-san dilukai oleh seseorang?" tanya Kuro yang khawatir dengan keadaan kakak sepupunya.

"Tidak, hanya saja kucing di rumah ku tidak sengaja mencakar wajahku. Tenang saja Kuro-kun, nee-san tidak apa-apa kok." (Name) tersenyum kecil ke arah Kuro yang masih khawatir. Tangan (Name) mulai mengelus surai Kuro, Kuro lebih tinggi darinya maka dari itu ia berjinjit.

"Ku dengar nee-san sedang bertengkar dengan Itsuki ya?" Pertanyaan dari Kuro membuat (Name) terdiam beberapa saat.

"Tidak, kami tidak bertengkar. Hanya saja anu.." Kuro yang peka dengan keadaan hubungan Shu dengan kakak sepupunya langsung berkata.

"Maaf, tidak usah dipikirkan. Ku dengar kau mengajari Anzu ya?"

"Ya. Dia tipe orang yang bekerja keras ya," jawab (Name), Kuro pun setuju dengan perkataan dari (Name).

"Ya, dia memang tipe orang yang pekerja keras."

"Ah, aku baru ingat jika aku memiliki urusan dengan Sagami-sensei, sampai jumpa Kuro-kun," ucap (Name) lalu berjalan menuju ruang UKS.

***

"Luka lebam mu bertambah, apa sebaiknya kau memeriksannya ke dokter?" ucap Jin yang sedang memeriksa lengan (Name) yang memiliki banyak luka lebam.

"Ini bukan apa-apa, Sagami-san."

"Terserah mu saja, tapi saran ku kau harus pergi ke dokter." Jin pun mengobati luka lebam yang berada di lengan (Name).

"Iya."

"Sudah, kau boleh pergi." (Name) pun berdiri lalu mengucapkan terimakasih kepada Jin.

Gadis itu mulai merapikan seragamnya seperti semula seperti tidak terjadi apa-apa dan berprilaku seperti biasa.

Ya, tadi itu adalah sisi gelap (Name). Dimana ia tidak mempedulikan kondisi tubuhnya. Sisi yang tidak pernah ja perlihatkan kepada siapapun selain Sagami Jin.

"(Name)-senpai!" panggil seseorang dari belakang (Name). Gadis itu menoleh dan mendapati Mika yang sedang berlari ke arahnya.

"Kagehira-kun, ada apa?" tanya (Name) tersenyum lembut ke arah Mika.

"Tadi aku melihat senpai keluar dari ruang uks, apakah senpai baik baik saja?"

"Tenang saja Kagehira-kun, aku hanya sedikit kelelahan." (Name) tersenyum ke arah Mika berharap pria itu mempercayai perkataannya.

"Baiklah!"

***

"Apakah kau menemuinya?" tanya seorang gadis kepada (Name) yang tergeletak dan hampir kehilangan kesadarannya di atas lantai.

"T-Tidak.."

Plakk

"Bohong."

"Aku benar benar tidak menemuinya! Apa yang kau inginkan? Semua jawaban ku kau anggap salah! Dasar kau bajin—"

Gadis itu mulai menjambak rambut (Name) yang berantakan dan berkata, "Kau sudah berani melawan ya? Rasakan ini."

Gadis itu benar benar membuat (Name) terluka parah. Bahkan bekas lebamnya yang belum sembuh semakin parah.

Semakin banyak goresan yang disebabkan oleh cambuk, tamparan dan tendangan dari gadis itu.

Dan ini disebabkan oleh ke obsesian gadis itu terhadap seseorang. Karena (Name) dekat dengan orang itu, gadis itu pun membuatnya terluka agar bisa menjauhinya.

Tapi ini sudah keterlaluan.

"Bawa bajing*n kecil ini ke gudang dan biarkan lukanya dijilat oleh tikus tikus kotor itu." Gadis itu menyuruh para pengawalnya untuk membawa (Name) yang sudah pingsan dan terluka dikurung di gudang.

Ini adalah rutinitas keseharian (Name). Tapi ia tidak pernah sampai pingsan. Sepertinya besok ia tidak akan masuk sekolah.


Bersambung—

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top