「🌷」- O1
(Name) pov
Aku pasti tidak bisa menggapainya, sangat mustahil bagiku untuk menggapainya.
Laki-laki yang ku sukai sejak kelas 1, Itsuki Shu namanya. Laki-laki yang memiliki keindahan yang sama sekali belum ku lihat.
Ia sangatlah indah, aku merasa tidak pantas untuk menyukainya dan juga 'orang itu' tidak akan membiarkan ku untuk memilikinya.
"(Name)-senpai!" Seseorang memanggilku, aku tahu suara ini. Adik kelas ku yang imut dan sangat menyukai manisan, Kagehira Mika.
"Kagehira-kun, ada apa?" Aku pun menoleh dan bertanya kepada Kagehira yang sedang mengatur napasnya.
"Oshi-san, memanggil senpai!" Tumben sekali dia memanggilku. Ada apa ya? Perasaan ku sangat tidak enak.
"Itsuki-kun memanggil ku untuk apa?" tanya ku kepada Kagehira. Kagehira pun mengangkat bahunya yang berarti ia tidak tahu.
"Souka, arigatou Kagehira-kun!" Aku pun berterimakasih kepada Kagehira dan berjalan menuju ruangan tempat Itsuki selalu berada.
"Uhm!"
***
3rd pov
(Name) berjalan menuju ruangan Shu dengan perasaan yang tidak enak. Ia penasaran kepada Shu tiba-tiba memanggilnya.
"Kau memanggilku?" ucap (Name) setelah masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia melihat Shu yang sedang menjahit sesuatu dan duduk berlawanan arah dengan dirinya.
"Iya. Aku sudah tahu perasaan mu kepadaku, Komusume."
"Lalu?"
"Lebih baik kau tidak menyukaiku lagi, aku tidak suka itu." (Name) tahu hal ini akan terjadi. Ia tahu mustahil untuk menggapainya, tapi ia tetap mengejar laki-laki itu.
Aneh bukan?
"Baiklah." Shu terkejut setelah mendengar perkataan dari (Name). Sebelum ia berkata (Name) sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkannya.
Shu ingin menyusul gadis itu tetapi ia percaya jika (Name) akan baik baik saja.
Sebenarnya Shu juga memiliki rasa yang sama dengan (Name). Tetapi ia pikir ia tidak mungkin bersama dengan seorang gadis yang 11 12 dengan malaikat.
Ia tidak ingin melukai seseorang lagi dengan keegoisannya itu.
"Shu-kun, jika kau menyukainya maka kejarlah dia," ucap seseorang(?) kepada Shu. Shu pun menoleh ke arah orang itu, Mademoiselle, boneka antik miliknya.
"Non! Aku tidak menyukainya, tapi.. Aku mencintainya.."
"Terserah mu saja, Shu-kun." Mademoiselle hanya bisa tersenyum.
"Oshi-san, kenapa (Name)-senpai tadi berlari sambil menangis dan meninggalkan ruangan ini?" tanya Mika yang baru saja datang ke ruangan tempat Shu berada.
"Tidak ada apa-apa, lebih baik kau tidak mengetahui hal ini, Kagehira."
"Baik~"
Keesokan harinya berjalan seperti biasanya, kecuali interaksi antara (Name) dan Shu.
Mereka sama sekali tidak mengobrol ataupun bersapa. Padahal teman sekelas mereka tahu jika (Name) dan Shu adalah teman yang lumayan dekat.
"(Name)-senpai," panggil Anzu kepada (Name) yang sedang membaca sebuah novel di dekat air mancur.
"Iya, ada apa Anzu-chan?" (Name) menutup novelnya, tidak lupa untuk menandai halaman berapa ia baca. Setelah itu ia pun menatap ke arah Anzu dengan senyuman yang lembut.
"Senpai, anu.. Bisa ajari aku cara menjahit?"
"Tentu saja boleh, tapi kenapa tidak minta bantuan Itsuki-kun atau Kuro-kun?"
"Itsuki-senpai dan Kiryu-senpai sibuk, ku lihat tadi senpai terlihat memiliki waktu luang jadi.."
"Souka, akhir-akhir ini memang Kuro-kun dan Itsuki-kun sibuk." (Name) pun mendirikan badannya lalu mengajak Anzu ke ruangan klub kerajinan tangan.
Kebetulan (Name) adalah salah satu anggota klub kerajinan tangan, ia memasuki klub itu karena tawaran dari Shu.
Ya, (Name) dan Shu adalah teman masa kecil, dan (Name) juga adalah sepupu Kuro. Jadi mereka saling kenal dari kecil.
"Jadi begitu caranya, ternyata lumayan mudah. Arigatou senpai!" ucap Anzu berterimakasih kepada (Name).
"Doitashimashite." (Name) tersenyum lembut ke arah Anzu tanpa menyadari jika seseorang memperhatikannya sedari tadi.
Orang itu tersenyum kecil lalu berjalan meninggalkan ruangan tersebut dengan tanpa suara.
Bersambung-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top