⿻⃕ 卍Chapter III☁︎︎.⋆
Saat ini [Name] tengah berkumpul dengan beberapa anggota Toman di dealer motor milik Shinichiro Sano kakaknya Mikey. Tentunya yang sedang mereka bahas adalah Chifuyu.
"Jadi ... kau bisa melihatnya?" tanya Shinichiro yang dibalas anggukan kecilsebagai jawaban. "Dia di sini?" tanya Shinichiro lagi.
"iya, Chifuyu di sini," jawab [Name], lalu ia melirik ke arah Chifuyu berada. Chifuyu memperhatikan deretan motor di dealer Shinichiro, ia mengingat bagaimana asyiknya berkendara bersama teman-temannya waktu itu.
BRAKH!
Kring.
Dobrakan pintu sekaligus bunyi bel yang berbunyi jika pintu dibuka mengagetkan semua yang di sana.
"Shinichiro-san!" seru seorang pemuda bertubuh ramping dan tinggi, dengan rambut hitam bergaya deathhawk, mengalir liar di sisi kanan wajahnya, sementara di sisi kirinya ada persegi panjang yang dicukur-Kokonoi Hajime.
Ia salah satu anggota Black Dragon. Black Dragon sendiri adalah geng yang dibangun oleh Shinichiro, sekarang sudah generasi delapan dan dipimpin oleh adik Shinichiro, bukan Mikey, tapi Kurokawa Izana.
Bukan hanya Kokok, ada laki-laki lain bersamanya. Pemuda yang juga ramping dengan rambut pirang bunga matahari dan bulan kas luka di wajahnya-Inui Seishu, biasa dipanggil Inupi.
"Ada apa, Koko?" tanya Shinichiro.
"Apa kalian sudah melihat berita?" tanya Inupi.
"Berita? Belum, memangnya ada apa?" sahut Mikey.
Pasti terjadi sesuatu, pikir Shinichiro. Lalu ia mengeluarkan ponselnya yang berada di sakunya, membuka aplikasi google dan mencari berita hari ini.
"Kisaki! Dia melenyapkan barang bukti! Kami mendengarnya sendiri saat berpapasan dengan anggota Moebius," kata Koko yang lagi-lagi membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Kami juga dengar mereka akan mengganti nama geng menjadi Vallhala," tambah Inupi.
Kring.
Bel pintu kembali berbunyi, satu lagi pemuda datang ke dealer Shinichiro. Laki-laki dengan tinggi rata-rata, rambutnya ditata dalam pola bergaris yang dengan warna ungu dan pirang sering dengan kuncir kuda dengan untaian longgar dari setiap warna yang mengalir di sisi wajah, Wakasa Imaushi.
"Aku mendapatkan ini," ujar Wakasa sembari menunjukan layar ponselnya yang manmpilkan foto pelat mobil namun agak buram. Kalian bisa tebak? Itu foto pelat nomor mobil yang menabrak Chifuyu waktu itu.
"Itu ... jangan bilang itu-"
"Ketemu." Shinichiro memotong ucapan baji. Ia menemukan website yang menampilkan beberapa berita tentang kecelakaan.
"Ini." Shinichiro menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan berita tentang kecelakaan mobil akibat rem blong hingga masuk ke jurang, korban tewas di tempat, dan di foto itu tertera pelat nomor yang sama dengan foto yang Wakasa tunjukkan.
"Apa? Ini ... pelat itu ...." Baji merebut ponsel Wakasa, lalu menyamakan antara foto di ponsel Wakasa dan Shinichiro.
"Sial! Orang itu benar-benar-"
"Kalian tenang saja, mereka tidak akan menang. Aku bukan hanya dapat foto, tapi orang yang merekam kejadian pun sudah aku temukan,dan alah satu bawahanku akan bergabung dengan Vallhala sebagai mata-mata," kata Wakasa dan lagi-lagi ucapan Baji terpotong.
"Kau baik sekali, Waka. Padahal ini bukan masalahmu,"kata Mikey.
"Ini memang bukan masalahku, tapi Chifuyu itu temanmu, kan, dan kau itu adiknya temanku. Jaid tidak ada salahnya membantu, lagi pula aku juga tidak suka dengan mereka."
卍
Pemuda manis berambut pirang itu tengah menghadap titisan Kamisama yang bertugas membawa jiwa manusia ke alam lain. Yap, mereka adalah Chifuyu dan shinigami.
"Aku sudah menemukannya. Kapan kau akan mengembalikan ke tubuhku?" tanya Chifuyu.
"Haa? Kau yakin dia orangnya? Lalu kenapa dia masih bebas? Bukankah manusia yang bersalah akan dihukum manusia lainnya?" balas Shinigami.
"Jadi kau ingin aku memenjarakannya?" Shinigami tidak menyahut, ia hanya menyunggingkan senyuman kecil di bibirnya.
"Baik, baik! Aku akan membuat mereka dipenjara."
Percakapan berakhir. Chifuyu pergi dari tempat pertemuan, ia kembali menemui (y/n) dan teman-temannya yang lain.
Senyum Shinigami itu semakin melebar. "Bodoh. Kalau aku sudah datang ya sudah waktunya manusia mati."
卍
"Jadi kau orangnya?" tanya Baji.
Saat ini Baji, Kazutora, (y/n), Mikey, Takemichi, dan Draken sedang berkumpul di kuil Musashi. Bertemu dengan orang yang kata Wakasa memiliki rekaman kejadian saat bawahan Kisaki menabrak Chifuyu. Ah, Chifuyu juga ada di sini.
Gadis langsing dengan tinggi rata-rata, mata kuning-oranye besar, rambut jahe sedang, dan alis berbentuk sempit. Ia mengenakan seragam sekolahnya yang berwarna hitam, kaus kaki berwarna putih, dan sepatu sekolah berwarna cokelat, juga headphone yang menggelantung di lehernya.
Bbrrrrm!
Terdengar suara motor yang mendekat ke arah mereka, itu suara motor Mitsuya yang mana Hakkai membonceng di belakang.
"Kau?" ucap Mitsuya ketika melihat gadis itu.
"Yuzuha? Sedang apa kau di sini?" Hakkai bertanya
"Kalian saling mengenal?" tanya (y/n).
"Tentu saja, kami bersaudara," jawab Yuzuha. Ya, dialah saksi dari kejadian itu.
"He?"
"Oh, aku ingat! Waktu itu kami berpapasan denganmu!" ujar Kazutora.
Setelah perkenalan singkat, Yuzuha pun menceritakan apa yang ia lihat waktu itu.
"Ponselku rusak karena Hakkai tidak sengaja menjatuhkannya, jadi menemui kenalanku dan memintanya memperbaiki Ponselku, sepulang dari sana aku menjajal semua aplikasi yang ada di ponselku, termasuk kamera. Aku membuat vidio singkat.
"Oh iya, aku melihat mobil hitam yang berhenti di pinggir jalan, dia seperti menunggu sesuatu, tapi aku tidak bis amelihat jelas siapa yang mengemudi karena kaccanya gelap. Awalnya aku tidka terlalu peduli, beberapa saat setelah aku memulai vidio, mobil itu melaju dan membuat keributan. Aku menghentikan vidionya, lalu menghampiri keramaian. Ternyata itu Chifuyu.
"Aku lihat mobil itu berhenti, mungkin dia memastikan apa dia berhasil menabrak korbannya atau tidak. Aku sempat memfoto mobil itu sebelum dia pergi dan meninggalkan lokasi. Itu seperti Tabrak lari yang disengaja."
Duagh!
Tiba-tiba Baji meninju dinding kuil, untungnya tidak roboh karena Baji juga tidak mau merusak tempat biasa Toman berkumpul.
"Kurang ajar! Pertama Kazutora, sekarang Chifuyu ...," kata Baji geram.
"Baji ...," lirih Kazutora.
卍
"Salah target dan ketahuan polisi. Pion bodoh seperti itu lebih baik dilenyapkan saja," kata Kisaki.
"Khihi! Itu yang aku suka darimu," kata laki-laki lainnya, yaitu Hanma.
"Sekarang apa yang akan kau lakukan?" tanya Hanma.
"Shiba Yuzuha. Perempuan Shiba itu mempunya bukti Shoji menabrak wakil kapten divisi 1 Toman." Shoji adalah orang yang ia perintahkan untuk menabrak Baji dan Kazutora.
"Kau seperti memanggilnya anjing Shiba saja, Kisaki. Tapi aku suka. Kali ini siapa yang jadi pion?"
"Hmmn ... entahlah, kau bebas memilihnya nanti malam."
"Hoaa, aku boleh memilihnya?" Kisaki hanya menunjukkan senyum kecil sebagai sahutan pertanyaan Hanma. Bukan senyum manis, tapi senyum yang mm ... iya, begitulah.
Tanpa mereka sadari, sebenarnya ada seseorang yang menguping dan merekam pembicaraan mereka sejak awal. Orang itu adalah salah satu bawahan Wakasa yang menyusup ke Vallhala.
卍
Mitsuya Takashi, pemuda berambut lilac itu sedang dalam perjalanan pulang, ia baru pulang dari minimarket. Ia membeli beberapa camilan untuk adik-adiknya, Luna dan Mana.
Drrttt ... Drrttt ...
Ponselnya berdering, ia pun menghentikan langkahnya, lalu mengangkat teleponnya.
"Mitsuya, kau di mana?"
"Wakasa? Oh, aku baru pulang dari minimarket, aku masih di jalan."
"Kau bersama Hakkai? Atau Yuzuha?"
"Tidak, aku sendiri. Memangnya kenapa?"
"Yuzuha ...."
Mitsuya mendengarkan penjelasan Wakasa. Setelah itu ia mematikan telepon dan pergi mencari Yuzuha dengan belanjaan yang masih setia di tangan kirinyanya. Sementara tangan kanannya mengetikan nama di layar ponselnya, lalu menekan tombol panggil.
"Moshi-moshi. Ada apa, Taka-chan?" tanya Hakkai di seberang sana.
"Hakkai, di mana Yuzuha? Apa dia di rumah?"
"Yuzuha? Tidak, dia barusan keluar, katanya temannya ingin bertemu."
"Kau tau dia pergi ke mana?"
"Tidak, dia tidak bilang mau ke mana. Memangnya kenapa?"
"Cari Yuzuha sekarang! Wakasa bilang Kisaki mengincarnya."
Setelah memberi perintah, Mitsuya langsung telepon secara sepihak. Kemudian ia kembali fokus mencari Yuzuha.
卍
"(Y/n)-chan," panggil Chifuyu. Saat ini ia sedang berada di kamar (y/n).
"Hmm?" sahut (y/n).
"Bagaimana jika aku tetap mati?"
(Y/n) menghentikan aktivitas wibunya. Iyes. (Y/n) sedang tiduran sambil streaming anime favoritnya.
"Kau tidak akan mati. Percaya padaku. Shinigami itu sudah berjanji, bukan?" kata (y/n).
"Dia memang memang bilang begitu, tapi ..." Chifuyu menggantungkan perkataannya.
"Tapi apa? Waka-san bilang teman-temannya mendapat banyak bukti. Bahkan bukan cuma yang terjadi padamu, tapi tindak kriminal lainnya yang pernah mereka lakukan."
"Tidak ... bukan itu maksudku."
"Lalu?" tanya [Name] tidak mengerti.
"Jika Shinigami mendatangiku, bukankah itu artinya aku sudah mati?"
[Name] merubah posisi tidurnya menjadi posisi duduk, lalu menatap Chifuyu dengan serius. "Kau belum mati, Chifuyu."
Kemudian ia berdiri, menghampiri Chifuyu yang sedari tadi berdiri mematung di dekat kasurnya. "Dengar ini, Chifuyu! Aku tidak tahu keajaiban apa yang sedang terjadi. Aku bukan orang yang mempunyai indra keenam atau ketujuh atau kesepuluh, tapi aku bisa melihatmu. Bahkan menyentuhmu."
[Name] memegang kedua pundak Chifuyu. Kemudian ia berkata lagi, "Aku tidak mau berteman denganmu seperti ini. Aku ingin berteman denganmu yang satu kelas denganku. Lalu kita akan makan bersama di kantin."
Chifuyu tertegun. Tak lama ia tersenyum sembari menatap netra [Name]. "Sampai jumpa di sekolah, [Name]-chan."
Senyum lebar ditunjukkan keduanya. Malam ini Chifuyu ingin menghabiskan waktunya bersama [Name] sampai gadis itu tertidur.
卍
Gaes
Banyak typo ye?
Btw ke nya (y/n) ma cipuy sendiri jarang muncul ye:v
Hshshshhs
Otey arigatou
Jan lupa voment:)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top