Chapter 10
Quest Type S
Quest 11 : Buatlah sebuah setting kecelakaan. Tokoh utama tidak terlibat, tapi orang yang disukai tokoh utama adalah korbannya. Berikan gambaran perasaan dari tokoh utama yang sangat dalam. Pemberuan nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
*
*
*
"Lisa, taruh selang air itu dan belilah kue!"
Lisa tersenyum senang mendengar perintah dari mamanya itu. Ia langsung memberikan selang air kepada pelayan. Membeli kue jauh lebih baik daripada terus menjadi babu di rumahnya sendiri.
"Ma, aku boleh pakek supir, 'kan?" tanya Lisa. Dia tidak punya tenaga untuk menyetir sendiri.
Mamanya mengangguk. "Boleh tapi langsung kembali. Kau tidak boleh mampir kemana pun."
Lisa mengangguk, ia langsung menerima uang dari mamanya dan berjalan senang ke kamar. Lisa berganti baju, mengambil tas, dan memakai parfum sebelum ia berjalan dengan riang menuju mobilnya.
"Mau ke toko kue yang di mana, Nona Lisa?" tanya sang supir.
"Yang tempat biasanya aja, Pak."
Lisa memainkan ponsel di kursi belakang, sesekali terkekeh melihat meme yang muncul di beranda. Toko kue langganan keluarganya berjarak empat puluh lima menit dari rumah, Lisa bersyukur karena lokasinya cukup jauh. Karena Lisa baru bisa bernapas lega jika ia keluar dari rumah.
Tiba-tiba ada pesan dari Jennie muncul di atas layar, melihat satu nama yang di sebutkan membuat Lisa langsung membukanya.
Jennie : Nih akun instagram Taehyung.
Jennie : taehyungkim
Lisa : Thank you Jennie
Lisa : send a sticker
Kemarin Lisa memang meminta Jennie untuk mencari tahu akun sosmed Taehyung. Pertemanan temannya itu sangat luas, jadi sangat mudah bagi Jennie untuk mengetahui akun sosmed Taehyung.
Lisa sempat menanyakannya langsung melalui chat, tapi pemuda itu tidak menjawab.
"Woah, dia populer juga," ujar Lisa melihat jumlah pengikut Taehyung mencapai puluhan ribu.
Gadis itu menggulir layar ke atas, melihat foto di akun Taehyung yang kebanyakan hanya foto jalanan atau makanan. Kalau dilihat dari akunnya, Taehyung orang yang berkecukupan. Tapi kenapa justru malah menjadi kurir paket.
"Kita hampir sampai, Nona."
Lisa melihat jalanan, benar saja, dia hampir sampai. Lisa menurunkan kaca mobil, melihat jalanan luar yang ramai. Kalau mamanya tahu dia pasti akan di marahi.
"Nanti sebelum pulang kita mampir ke toko bunga dulu ya, Pak."
"Baik," jawab supir itu singkat.
Mobil berhenti tepat di depan toko kue Lavender Bakery. Lisa dengan anggun keluar dari mobil begitu supir membuka pintu untuknya. Gadis itu akan membuka pintu sebelum suara mobil yang menabrak sesuatu terdengar.
Lisa refleks langsung berbalik, ia melihat orang-orang mulai mengerumuni. Sepertinya ada korban.
"Itu tadi yang di tabrak kurir paket yang mau menyebrang, 'kan?"
Lisa menoleh melihat dua orang cewek yang saling berbicara.
"Benar, aku melihat tadi kurir paket itu menyebrang. Mana tampan pula, sayang sekali. Semoga dia selamat," balas cewek satunya.
Jantung Lisa seperti akan copot mendengar itu. Kurir paket, kata itu langsung membuat pikiran Lisa merujuk ada seseorang. Lisa melihat ada kardus yang tergeletak tidak jauh dari kerumunan itu.
Lisa mengulum bibirnya yang tiba-tiba terasa kering. Entah kenapa panik mulai menyerang dirinya. Lisa berlari menghampiri kerumunan orang tanpa pikir panjang. Ia menyeruak, mencoba berada di garis paling depan.
Lisa ingin memastikan dengan kepalanya sendiri.
"Taehyung?"
Lisa menutup mulutnya dengan kedua tangan melihat Taehyung tergeletak dengan banyak darah di kepala pemuda itu. Lisa langsung berjongkok dan mengusap pipi Taehyung. Air matanya mulai menurun.
"Nona?"
Lisa melihat ke arah supirnya. "Bawa dia ke mobil, Pak. Kita ke rumah sakit terdetak."
Supir Lisa terlihat ragu. "Kita telpon ambulans saja, Nona," jawab supir itu.
Lisa menatap marah dengan mata sembapnya. "Jangan membantahku. Kita tidak ada waktu menunggu!"
Lisa tidak mau menunggu ambulas yang tidak pasti kapan akan segera datang. Lisa mau Taehyung segera di selamatkan. Lisa menggigit bibirnya melihat beberapa orang membantu supir Lisa membawa Taehyung ke dalam mobil.
Lisa menangis tanpa bisa menghentikan suaranya yang terisak. Gadis dengan poni rata itu benar-benar takut. Hatinya terus merapalkan doa berharap Taehyung akan baik-baik saja.
***
"Taehyung," panggil Lisa lirih.
Taehyung sudah di tangani dokter tapi dia masih belum sadarkan diri juga. Supirnya meminta Lisa untuk pulang lebih dulu tapi ia menolak. Lisa tidak mau pulang sebelum Taehyung sadar. Bahkan Lisa tidak peduli jika orang tuanya akan marah nanti.
Lisa mengusap tangan Taehyung lembut, wajahnya yang basah dengan air mata terus menatap Taehyung. Lisa tidak tahu dia harus mengabari keluarga Taehyung dengan cara apa, ponsel Taehyung tidak ada di baju dan celananya.
"Eungh...."
Lisa terlonjak kaget melihat Taehyung mulai mengeluarkan suara.
"Taehyung?"
Taehyung perlahan membuka mata, wajah yang ia lihat pertama kali adalah Lalisa.
"Li ... Sa?"
Lalisa tersenyum senang dan langsung menghambur ke pelukan Taehyung. Ada rasa lega yang langsung memenuhi hatinya melihat Taehyung sadar.
"Syukurlah, kau baik-baik saja."
TBC
Jumlah kata : 712
luminousliahvk
wga_academy
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top