Thirty Two.

Yuhuuu~ ada rikues dari dear Aruji MeyMemey2 yanggggg katanya mau ada Yagen sama Matsui. Yeah, aku gak yakin ini sesuai seleranya ato enggak, but, I hope you laik it.

Refillable.

Ada sekitar enam puluh kesatria gagah berani yang akan maju untuk memertahankan sejarah apabila kau memberikan titah langsung pada mereka. Sebagai sosok-sosok kesatria yang acapkali maju ke garis depan, pastilah tidak akan luput dari yang namanya luka gores atau lebam akibat pertempuran yang mereka dapatkan.

Dari hal di atas, membuatmu awas akan kesehatan dan kondisi fisik maupun mental para punggawa-punggawa benteng yang jauh lebih berharga ketimbang nyawamu sendiri. Tentu, para kesatria sudah terjamin dengan hal-hal yang berhubungan dengan perawatan yang kau lakukan setiap dua minggu sekali—untuk pemeriksaan keseluruhan. Wajar, kau seorang dokter dalam duniamu. Dan kau pun tidak ingin kesatriamu memiliki luka yang apabila terabaikan akan menjadi fatal kedepannya. Kau selalu menyempatkan diri untuk mencegah hal yang kurang mengenakkan itu terjadi.

Dan hari ini—minggu ini—kesatria-kesatria wirawan itu akan menurut apabila kau berkata, "Berbaring." Sembari menepuk pahamu sendiri, mengisyaratkan mereka untuk melakukan hal yang kau katakan.

Awalnya memang agak canggung, karena mereka sama sekali tidak merasa pantas berbaring di atas paha sang tuan—terlebih kau adalah perempuan. Tetapi seiring berjalannya waktu dan pergantian musim yang silih berganti, para kesatria mulai mengerti kalau hal ini merupakan rutininas mingguan hingga mereka tidak akan menolak apabila kau meminta untuk merebahkan kepala di atas pangkuanmu.

Salah satunya adalah pembersihan telinga seperti yang kau lakukan pada salah satu kesatriamu—Matsui Gou—sekaligus sewagakiri minggu ini dan satu kesatria terakhir sebelum Yagen Toushiro yang akan kau bersihkan telinganya. Bahkan tak jarang juga kesatriamu malah tertidur saat telinganya dibersihkan, langganannya adalah Mikazuki Munechika, Higekiri, Akashi Kuniyuki hingga Norimune Ichimonji. Jika sudah seperti itu, kau tidak tega untuk mengejutkannya dan membiarkan mereka bangun dengan sendirinya atau kesatria lain yang menggoyangkan bahu untuk membangunkan yang terlelap.

Kau paham betul kalau pembersih telinga dan jepitan kuku adalah hal yang tidak boleh dipakai bersamaan. Untuk menyiasati hal tersebut, kau menyediakan kotak berisi peralatan kebersihan kecil untuk kesatria-kesatriamu dengan label nama agar tidak tertukar dengan dana yang selalu kau dapatkan dari atasan setiap bulannya. Setiap kesatria akan memiliki alat kebersihan dirinya masing-masing—bahkan untuk sisir sekalipun, dan peralatan makan.

Jika bisa dibilang, apakah rasa sayangmu tidak berlebihan?

Ditemani oleh angin sepoi musim semi, kesatria yang berbaring di atas pahamu hanya membiarkan telinganya dibersihkan. Tak jarang kau menyingkirkan helaian halusnya dengan telapak tanganmu hingga kulit kalian saling bersentuhan tanpa sengaja,

"Jangan banyak bergerak,"

"Geli."

Suara paraunya merespon sesuai dugaanmu, hingga membuatmu menggulirkan bola mata seiring dengan anila yang menggiring suara lonceng begambar crest para kesatria,

"Jenderal." Suara baritonnya tidak terlalu mengejutkan sebab kau sudah hapal betul derap langkah daripada masing-masing kesatriamu. Bahkan kesatria seperti Nikkari yang kerap kali mengheningkan langkahnya pun masih bisa kau tebak saat ia hendak mengejutkanmu dari titik butamu, "Aku sudah meletakkan kotak-kotak itu di tempatnya."

"Padahal kubilang biar aku saja," ucapmu, "Ah tapi terima kasih banyak, Yagen. Kau membantu sekali."

Sang tantou kemudian mengambil sisi engawa yang kosong di sebelahmu. Hanya memandang lurus pada rerumputan yang terbelai angin dengan pohon mannenzakura yang mekar sempurna. Sembari memerhatikan adik-adik dan kakak tertua mereka yang bermain di ujung sana.

"Persediaan apa yang kosong?"

"Kapas, alkohol, perban, tisu kering dan tisu basah, Jenderal."

"Bagaimana dengan vitamin?"

"Masih cukup sampai pembelian berikutnya."

"Kok? Tidak ada yang makan vitamin?"

"Makan kok," balas Yagen mengurangi rasa ketakutanmu, "Namun memang persediaannya masih cukup."

Jawaban dari Yagen memang tidak salah, tetapi kau tidak ingin memperpanjang perkara kecil seperti ini dan kau cukup percaya pada kesatria-kesatriamu. Selanjutnya kau menyapukan tisu pada pembersih telinga setelah satu sisinya usai dan mengucap kalimat, "Berbalik, Matsui."

Sang uchigatana pun memenuhi keinginanmu. Dan tak hanya itu, pergelangannya pun tidak ragu untuk melingkari pinggang ramping dan membenamkan wajahnya dalam perut ratamu,

"Terlalu kuat pelukannya."

"Oh—"

Setelah itu pelukannya sedikit mengendur. Yagen terkekeh saat melihatmu kembali membersihkan telinganya seolah tiada yang hal terjadi sebelumnya. Jika langganan memeluk itu nyaris semua kesatria akan melakukannya terlepas dari rasa tidak ingin melewatkan kesempatan yang tidak akan terulang di hari biasa saat kau jarang memberikan kunjungan. Memang siapa yang tidak tergoda dengan ambu daripada buah persik yang begitu manis dan lembut dari parfum dan sabun yang kau gunakan?

"Sudah selesai, Matsui."

Matsui pun bangkit setelah menerima jepitan kuku darimu, dan mulai memotong kuku-kukunya di sisi engawa yang agak jauh, mencegah potongan kukunya mengenaimu. Ah, mengapa perhatian sekali para kesatria ini pada tuannya?

Tersenyum ke arah Yagen, kau memintanya untuk berbaring tanpa suara seperti yang dilakukan oleh rekan-rekan sebelumnya,

"Bagaimana dengan pekerjaanmu, Jenderal"

"Seperti biasa," balasmu menunggunya melepas alat bantu penglihatan sampai kepalanya berbaring, "Membantu orang sakit juga tugasku. Aku menikmati pekerjaan itu, dan hasilnya sepadan dengan apa yang kulalui saat masih sekolah dulu."

"Kalau dipikir-pikir, mungkin benteng ini yang paling beruntung memiliki seorang Saniwa yang berprofesi sebagai dokter."

"Aku anggap itu sebagai pujian," balasmu setengah tertawa hingga Matsui kembali bergabung denganmu dan Yagen. Ingin rasanya menyandarkan kepala di bahu tuannya, tetapi kau sedang tidak menganggur. Salah sedikit, kau bisa saja memberikan luka gores di dalam telinga Yagen hingga membuatnya infeksi. Maka Matsui menahan keinginannya,

"Kurasa setiap Saniwa yang memegang benteng, memiliki perannya masing-masing." Suara seraknya menimbrung, "Contohnya, ada Saniwa sebagai pustakawan di dunianya. Karena ia memiliki hobi membaca, jadi Saniwa tersebut tidak merasa asing dengan sejarah-sejarah yang diutak-atik oleh musuh."

"Benar juga," terdengar suara Yagen membalas, "Lainnya lagi adalah ahli bela diri sampai kudengar, ia menyabet sabuk hitam yang disebut taekwondo dari dunianya. Seram sekali, bukan?"

Tawa lembutmu melewati jurang pendengaran kedua sang kesatria. Rasanya seperti alunan musik yang sedang menghibur mereka,

"Berbalik,"

Di saat yang sama saat Yagen berbalik, sosok lain menghampiri dengan tenangnya. Jizou Yukihira yang menjalankan tugas sebagai kinji kini bersimpuh tepat di sisi Matsui Gou. Jemari lentiknya memegang beberapa lembar kertas yang disatukan dengan clip berwarna merah jambu,

"Laporan minggu ini, Aruji."

"Terima kasih, Jizou." Kau mengapresiasi dengan memberikan sedikit belaian pada pucuk kepalanya sebelum menyambung kegiatanmu, "Apa ada sesuatu yang harus direvisi dari Dewan?"

"Belum," ia membalas tenang, "Hanya mengenai laporan tentang galian Osaka."

"Mengapa?" kau terkekeh, "Apa mereka curiga kita bisa menggali harta sebanyak itu?"

Ketiganya saling tertawa dari fakta yang kau lontarkan,

"Mungkin saja, Jenderal." Yagen sudah bangkit dari posisi sebelumnya, kini kembali menyembunyikan matanya dibalik lensa bening yang tipis,

"Tidak ada situasi darurat, kan? Aonohara juga masih ada dalam kendali tiga Saniwa."

Jizou mengangguk,

"Kalau begitu semuanya masih terkendali." Katamu, "Yagen, Matsui. Ikut aku ke duniaku untuk mengisi ulang kebutuhan medis."

Keduanya menyanggupi permintaanmu, selagi kau meminta Jizou untuk mengambil alih benteng hingga kau dan dua punggawamu kembali.

"Aku mengerti, Aruji." begitu ucapnya sebelum cahaya keemasan membawamu berserta Yagen dan Matsui untuk mengunjungi masa di mana kau hidup.

date of update: August 18, 2022,
by: aoiLilac.

With Usher - Burn.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top