Chapter 3

Gulf gerah melihat pencuri kecil itu sejak tadi terus memandangi pakaian pemberian nya dan tidak bergerak untuk memakai nya sama sekali.

"Hei, kenapa kau terus melihatnya? Pakaian itu tidak akan berpindah ke badanmu kalau kau hanya terus menatapnya, pencuri kecil!"

"?" Melirik Gulf dan kembali memiringkan kepalanya karena bingung.

"Kemari!" Mengayunkan tangan, memberi isyarat menyuruh Miu untuk mendekat.

*Dia mau apa?* Mendekati Gulf.

Gulf mengambil kembali pakaian nya di tangan Miu dan ditaruh di tempat kosong yang berada di samping.

Saat Gulf mau membuka sweater nya dari tubuh Miu, satu tangan Miu langsung menahan tangan Gulf lalu menyengkram nya dan satu tangan lagi meremas sweater.

"Kenapa mencengkram tanganku? Aku hanya ingin mengajarkanmu berganti pakaian!" Menerima gelengan kepala dari Miu.

*Orang ini kenapa mau membuka bajuku?? Orang ini mesum! Aku harus pergi dari sini secepatnya* Miu langsung mendorong Gulf hingga terpental belakang dan berlari keluar melalui jendela.

"AKKKKHH---SSHH!! APA-APAAN KAU---HEEEIIII, TUNGGU!! JANGAN PERGI!" Gulf bangkit dan langsung mengejar Miu.

Gulf & Miu saling kejar-kejaran di sepanjang jalan kota yang tampak tidak ramai itu sampai mata Miu secara tidak sengaja melihat stand es krim dan langsung berhenti secara dadakan.

Bertepatan dengan itu, Gulf menambah kecepatan larinya dan----

.

BBBRAAAKKKK

.

"ACKK / AHHH!!" Gulf jatuh dan menindih tubuh kecil Miu.

"Sssh,,, hikss,, hiksss,,, huaaaaaa,,, hikss,, hikssss,," Miu terus menangis histeris sambil memegang siku tangan yang lecet karena tidak sengaja tergores permukaan aspal.

"Maaf!! Maafkan aku. Salahmu sendiri yang berhenti mendadak" Memegangi tangan Miu yang terluka.

Miu tidak dengar ocehan Gulf dan terus menangis.

Gulf yang panik karena Miu terus menangis ditambah tatapan pengguna jalan yang menatap nya seakan-akan dia adalah penjahat di sana, akhir nya berinisiatif membelikan sepotong es krim yang berada tepat didepan & langsung ia berikan kepada Miu, membuat Miu langsung berhenti menangis dan mengemut es krim.

"Persis seperti anak kecil" Mengusap wajahnya dengan kasar.

Miu terus menjilati es krim tanpa rasa bersalah dan mengabaikan tangan nya yang terluka.

"Ayo kemari. Aku akan obati tanganmu" Menarik tangan Miu dengan lembut ke sebuah apotik yang berada tidak jauh dari situ.

Miu hanya terus mengikuti nya saja tanpa tahu apa yang dikatakan dan dilakukan Gulf.

Setelah Gulf membeli obat & mengobati luka Miu, Gulf hanya terus menatap wajah cantik dan manis Miu dari samping.

Miu yang terus menjilati eskrim, merasa tidak terganggu dengan tatapan dari Gulf.

*Cantik & manis sekali anak ini. Aku jadi tidak tega menjualnya pada si tua bangka mesum itu* Mengeluarkan ponsel dan mengecheck SMS masuk dari pelanggan tetap nya.

*****

PESAN

TUA BANGKA ( Australia Barat)

Saya dapat barang bagus. Limited edition! Anda mau atau tidak? Kalau tidak, saya akan jual ke yang lain.

1 Juta Dollar. Take it or leave it.

1 message unread

Kau menemukannya dimana? Tentu!! I'll Take it! Akan saya ambil nanti. Kita bertemu di tempat biasa.

*****

Gulf mengeluarkan senyum tipis saat membaca isi dari pesan tersebut. Ada sedikit perasaan tidak rela muncul di hati Gulf secara tiba-tiba.

Miu yang sudah selesai dengan es krim nya, menoleh ke arah Gulf. Tangan kanannya menggoyangkan tangan Gulf sambil menatap ke arah mata, sedangkan tangan kirinya mengusap perut, memberi isyarat kalau dirinya lapar. Beruntung, Gulf cukup peka untuk menyadari hal itu.

"Ahh, kau lapar, bocah?" Mengusap rambut Miu. "Ayo pergi cari makan" Menganggukkan kepala, memberi isyarat setuju dan menarik tangan Miu dengan lembut untuk pergi dari tempat itu.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Sesampai nya di restoran, Gulf menyodorkan menu pada Miu.

Miu hanya melihat nya dalam kebingungan.

Melihat itu, Gulf yang memilihkan menu untuknya dan setelah menu sampai di meja, Miu melihat nya dengan tatapan aneh & bingung.


*Ihh, ini apa? Kepala apa?* Mencolek-colek hidangan kepala sapi di hadapan nya.

Gulf diam-diam melirik nya dengan tatapan gemas.

"Jangan bilang kau tidak tahu hewan apa itu?"

Miu melirik nya sekilas dan kembali menatap kepala sapi.

Gulf menggelengkan kepala melihat tingkah absurd Miu.

5 menit kemudian, semua hidangan sudah tersaji diatas meja.

Miu hanya melihat, tidak berani menyentuh sedikitpun.

"Ayo makan. Kulihat kau tidak menyentuh nya sejak tadi. Kenapa? Kau tidak suka?"

"?" Melirik sekitar dan terpaku pada aquarium restaurant yang sangat besar.

Miu terus memperhatikan aquarium tersebut lekat-lekat, seolah aquarium itu akan lari sebentar lagi.

"Oh, kau mau ikan?"

"?" Melirik Gulf.


Gulf memanggil pelayan dan memesankan hidangan ikan yang terkenal di restaurant itu.

Tidak menunggu lama, hidangan ikan diantar ke meja dan mendapat tatapan lekat dari Miu.

"Ayo dicoba. Ini enak"

Tidak menghiraukan Gulf yang sejak tadi mengacungkan dua jempol kepadanya. *Kelihatan nya enak*

Miu mengambil sebuah benda yang berbentuk seperti trisula dan langsung di tancapkan begitu saja dengan penuh tenaga ke tubuh ikan, mengangkat satu ekor ikan hingga sejajar dengan mulut lalu ia gerogoti beserta tulang-tulang nya, membuat Gulf dan pengunjung sekitar terlonjak kaget.

"Hei, bocah. Bukan begitu cara makan nya" Menepuk kening sambil menggelengkan kepala.
"Kemarikan garpu itu! Aku ajarkan" Menarik garpu beserta tubuh ikan dari tangan Miu dan menaruhnya kembali di piring. Mengambil sebuah pisau. Memotong tubuh ikan dengan pisau sampai mendapat potongan yang kecil lalu di tusuk dengan garpu dan masukkan ke mulut. Melihat itu, Miu hanya menautkan alisnya.

*Cih. Hanya untuk makan kenapa harus sebegitu susahnya sih* Mengikuti cara yang Gulf ajarkan barusan.

Berkali-kali Miu memotong tapi dengan teknik yang salah, membuat tubuh ikan menjadi hancur. Karena geram, Miu langsung mengambilnya memakai tangan, mengepalnya dan langsung dimakan.

*Persetan dengan motong memotong* Makan dengan lahap memakai caranya sendiri.

Gulf hanya bisa pasrah melihat cara makan Miu yang sangat bertolak belakang dari orang - orang yang Gulf temui, sama sekali tidak elegant.

Gulf selesai makan lebih dulu dan memperhatikan Miu dari wajah sampai ke dada hingga kedua manik elang nya tidak sengaja melihat sebuah kalung, menggantung dengan indah di leher Miu.

*Benda itu terlihat mahal* Mengeluarkan ponsel dan memfoto kalung Miu diam-diam lalu ia kirim kepada Mild.

*****
PESAN

MILD

Mild, cari tau tentang kalung itu. Firasat ku, kalung itu sepertinya bernilai tinggi.

Baik. Akan aku kabari nanti.

*****

Kembali menatap Miu yang masih fokus pada makanannya.

"Makan nya pelan-pelan saja. Aku tidak akan merebut nya darimu, kok" Membersihkan daging ikan yang menempel di bibir manis Miu. Sedangkan Miu, menunduk dan tersenyum malu-malu. Gulf bisa melihat pipi Miu yang memerah.
"Imut" Tersenyum.
"Ayo cepat habiskan. Setelah ini aku akan membelikanmu pakaian"

Miu terus memakan makanan nya tanpa menjawab Gulf.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Setelah makan, Gulf mengajak Miu ke toko baju terdekat.

Gulf memilihkan beberapa pilihan baju dan celana untuk Miu dan menyuruh nya pakai di ruang ganti.

Menunggu sekitar 15 menit, namun Miu tak kunjung keluar, membuat Gulf menyusul nya dan terkejut karena Miu tidak meyentuh pakaian nya sama sekali.

"Astaga, bocah. Itu dipakai bajunya. Kenapa kau hanya terus melihatnya?" Mengelus dada, berusaha untuk sabar.
"Sini aku Pakaikan, ya. Jangan lari lagi seperti tadi"


"?" Mengerutkan kening.

Gulf mulai melepas sweater yang Miu pakai.

Miu hanya diam sambil memperhatikan apa yang Gulf lakukan.

Setelah melihat ke arah bawah, Gulf shock karena baru menyadari bahwa Miu hanya memakai sweater tanpa bawahan sama sekali. Untung saja sweater miliknya agak panjang di tubuh Miu, jadi penis Miu yang imut itu tidak terlihat oleh orang-orang.

Gulf meneguk ludah saat melihat tubuh indah Miu yang telanjang bulat. Kulitnya yang putih bersih serta terasa bersinar, juga lekukan pinggang yang ramping kemudian bergeleng, menyadarkan diri & segera mengambil boxer dari tumpukan baju di tangan lalu ia pakaikan pada Miu, diikuti celana, baju, dan sepatu.

"Nahh, selesai" Miu segera berlari keluar meninggalkan Gulf.
"Sialan, kau mau kemana??!" Gulf segera menyusul nya keluar dan menghela nafas lega karena Miu hanya duduk menyandar di sebuah alat? Entahlah. Yang pasti Miu tidak kabur lagi darinya.

Miu terlihat berbicara dengan bahasa yang Gulf tidak pahami.

"Akuu laparr,, aku laparr,, akuuuuu lapar lagi" Memonyongkan bibir.
"Aku jadi kangen Win dan Sean" Murung.

"Hei bocah. Ayo pergi. Aku akan mengajakmu jalan-jalan lagi"

*Orang ini bicara apa? Apa mau mengajakku makan lagi?* Tersenyum senang dan langsung berdiri lalu menarik tangan Gulf, membuat Gulf kaget dan mengikutinya.

To Be Continue,,,

Jangan lupa Vote dan Comment ya!

Thank You😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top