Chapter 17🔞

Malam Harinya,,,

Pukul 23:00

Miu terbangun dari mimpi dengan rasa sakit yang teramat sangat berasal dari jantungnya. Memegangi dada erat-erat, menahan sakit agar tidak didengar Gulf. Miu hanya tak ingin Gulf khawatir karena masalah sepele seperti ini.

"Hik,,, jantungku kali ini sakit sekali,,,ngh" Menggigit bawah bibirnya kuat hingga sedikit berdarah.
"Ahh,, hah,, ngh,, hah,," Memejamkan kedua mata erat-erat sambil berusaha untuk mengambil nafas.
Karena rasa sakit yang amat sangat, selang 15 detik kemudian, Miu tak sadarkan diri.

Deg

Membuka kedua mata dan terlihat cahaya biru saphire yang sangat terang menyala memenuhi pupil matanya.

Miu berusaha duduk dengan nafas yang memburu sambil melirik ke arah Gulf yang masih tidur nyenyak di sampingnya.

Satu per satu, kedua tangan Miu mulai melepas kancing piyama Gulf dari atas hingga terbuka seluruhnya lalu naik ke atas tubuh kekar Gulf dan mulai menjilat leher, dada berotot, puting, hingga perut sixpax Gulf. Merasa ada jilatan di tubuh, Gulf membuka matanya lalu shock karena Miu sudah mengukung dirinya dengan mata biru saphire yang sayu serta piyama yang berantakan, mengekspos bahunya yang putih mulus. Sangat menggoda hawa nafsu siapapun yang melihatnya.

"M---Miu?"

",,,,,,,,,,," Asik menjilat puting Gulf.

Menarik wajah Miu ke hadapannya lalu shock. "M--Miu, mata mu----" Sempat mematung untuk mencerna apa yang ia lihat.

Baru kali ini, Gulf melihat mata biru saphire milik Miu. Biru saphire yang menyala dengan sangat cantik, seperti pemiliknya.

Miu tidak menjawab dan kembali menyedot pentil Gulf. "Kau ,, hahh,,, ahh,, kenapa,, ahh,, baby?" Merasakan kenikmatan di setiap jilatan lidah Miu di putingnya.

"P--Phiiii,," Kembali menatap Gulf dengan mata sayu miliknya.
"Aku mau kawin" Warna biru saphire pada mata Miu tiba-tiba hilang entah kemana.

Melebarkan matanya karena terkejut dengan jawaban spontan Miu lalu tersenyum licik. "Kamu yakin? Jangan menyesal ya nanti" Bangkit dan duduk lalu meraih wajah Miu. Miu mengangguk sebagai jawaban.

CUP

Mengecup bibir Miu. "Kau yang minta ya, sayang. Jangan menyesal" Mengangkat sudut bibirnya lalu melumat bibir dan lidah Miu dengan ganas.

CCCUUUPPPP

"ssllurrrpp,,, ahh,, mmhh,, pphh,, mmphh,,, " Desah mereka mulai memenuhi kamar Miu. Kedua tangan Miu meremas rambut Gulf sedangkan tangan Gulf aktif menelanjangi Miu hingga tersisa boxer. Ciuman Gulf turun ke leher putih Mulus Miu. Diemut, dijilat, dan di gigitnya gemas area leher tersebut hingga berbekas dan sedikit berdarah.


"Aaakh,, Phi,,, jang,, aaaahnn,, hh,, digigit,, Humph" Menutup mata sambil merasakan sentuhan lidah Gulf.

Seolah tuli, Gulf terus menggigit hingga ke area dada, membuat tanda sebanyak mungkin, agar semua orang tau kalau Miu adalah miliknya. Setelah menelanjangi Miu, tangan Gulf sekarang aktif bermain di lubang imut Miu. Mengambil ludah dari mulutnya lalu mulai memasukkan jarinya satu persatu ke dalam lubang Miu. Sedangkan mulutnya sibuk bermain di puting Miu. Menggigit gemas dan menyusu.

Di sisi lain, Miu sudah menggeliat kesana kemari seperti cacing karena kenikmatan yang ia rasakan dari puting dan gatal dari lubang nya. "Aahh,, Phiii,,, aahhh,,, hahhh,,, mmmpphhh,, ga,,,, hh,,, tall,, Phiiii,,, hahh"

Setelah masuk 4 jari di lubang Miu, Gulf mengeluarkannya tiba - tiba. Membuka boxernya, membuat penisnya langsung mengacung tegak seolah minta segera masuk ke sarang hangat Miu. Mengoleskan ludah ke penis beruratnya lalu mulai diarahkan ke lubang Miu yang sudah berkedut. "Tahan ya. Mungkin akan sedikit sakit"

"Pelan-pelan Phi------AAKKHHHHHH" Memejamkan matanya erat dan tubuhnya membusung saat penis Gulf mulai dimasukkan. Tangannya mulai menyakar belakang leher Gulf untuk menyalurkan rasa sakit. Gulf terus coba menghentakkan penis beruratnya dan pada hentakkan ke-5, penisnya sudah tenggelam seluruhnya di lubang berkedut Miu.
"Aaakhhhh,, Phiiii sah,,, kit,,, hiksss,,, hikkkk,,, keluarkan,,, hik,,,,, " Tangan kirinya menutup matanya yang sudah basah, membuat Gulf diam sebentar.

"Gak bisa, sayang. Kamu sudah buat 'dia' bangun, dan kamu punya tanggung jawab untuk menidurkannya kembali"

CUP

Mengecup bibir Miu. "Tahan, na. Sebentar lagi rasanya akan nikmat. Phi janji" Tersenyum licik. Mulai menggerakkan penisnya kembali secara perlahan, membuat lubang Miu terbiasa dengan ukuran penis yang besarnya tidak normal tersebut. "Ngghhh,, ahhh,, hahhh,, Miu,,, hahh,,,,, hahh,, nikmat---ahhhh"

CCCCUUUUPPP

Mengecup & melumat bibir Miu dengan ganas. "Mmmppphh,, Phh,, ii,,, aaakhhhh,, pelan,,, mmmh,,, sssshhh,,,mahh--sih,,sah,,, kitt,,,," Gulf tidak menjawabnya dan terus melumat bibir yang membuatnya candu tersebut. Semakin lama, hentakkan penis Gulf semakin cepat, kasar, kuat, dan dalam, membuat Miu semakin menggila. "Hahh hhhh,, Phhiiiii,,,, hahhhh,, yaaaahhhhh, situhhhh,,, mmmhhhhhh,, ssshhh,, Phiiii,,, ma,, uhhh,,, mauhh,, pip---is,, hahhhhh,,,, "

"Keluarkan saja, sayang"

.

Ccccrrrrooootttt💦

.

Miu klimaks untuk pertama kalinya dan mengenai perut sixpax Gulf lalu tepar. Namun Gulf terus menggenjotnya tanpa ampun, tak memberi Miu istirahat setelah pelepasannya. "Ahh,,,, Miu,,, lelaahhh,,,, "

"Tapi Phi belum mengeluarkannya"

"Cepatlah, Phi. Hahh,,,, ahhh,, ahhh,,, lubang,, ku,,, ahh,, kenapa gatal sekali hah,," Membalik posisi Miu menjadi menungging, membuat hentakkan Gulf terasa semakin dalam.
"Ahhh,, Phiii,,, sakit,, hikss,, hahh,, "

Merasa pelepasannya yang datang sebentar lagi, Gulf menarik tubuh Miu sedikit kebelakang, membuat posisi berlutut dan semakin menempelkan tubuhnya ke tubuh Miu. Menarik wajah Miu ke samping untuk melumat bibir kenyalnya.

CUP

Mengecup bibir Miu, diikuti hentakkannya yang berkali-kali lipat lebih cepat, membuat ranjang Miu ikut bergerak tak karuan. Tangan satunya memelintir puting Miu. "Aaakhhhh,,,, hahhhhh,, Phi ihhhh,,, hahhhhh,,,, Miu,,,, mahhh, uuuu,, pipis,,, hahhhhh,, lagi,, hahhhh"

"Bersama, sayang hahhhh,,ahhh,,hahhhh"

Terus menghentakkan penisnya kasar dan pada hentakkan ke-3, Gulf dan Miu klimaks bersamaan.

.

Cccccrrrrrooooootttt💦

Cccccrrrrrooooooooottt💦,, cccrrrroooooottt💦

.

Sperma Gulf langsung memenuhi lubang Miu dan sperma Miu mengotori ranjang. Keduanya langsung tepar dengan posisi menyamping.

Memeluk pinggang Miu dari belakang, "ayo lagi" Tangan kanannya meremas pantat sintal Miu.

Miu langsung menggeleng cepat. "Miu nyerah, Phi. Sakit hiksss,,"

"Benarkah?" Mendekat ke telinga Miu.
"Sakit atau nikmat, hmm?" Menggigit gemas telinga nya.

"Phii,,,,, sudahlah,, issh,, Miu lelah"

Mengukung tubuh Miu, "ayo lakukan lagi dan Phi janji akan membelikanmu es cream besok. Bagaimana?" Tersenyum licik.

Miu sedikit terpancing dengan tawaran Gulf. "Benar? Kalau Phi bohong, bagaimana?"

"Apa Phi pernah berbohong padamu selama ini?" Cemberut.

"Hmm,, gak, sih,, tapi,,,, " Melirik ke arah lain, Menghindari tatapan mata Gulf.

CUP

Mengecup pipi tembem Miu. "Kalau begitu ayo kita lakukan"

"Tapi,,,, Miu,,,, aaaahhhhhhh----------"

Karena sudah tak tahan, Gulf kembali me'makan'nya lagi dan lagi hingga matahari terbit.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Keesokkan Harinya,,,

Gulf dan Miu saat ini berada di kedai es cream yang berlokasi di dalam Mall elite di kota Bangkok.

Miu memakan es creamnya dalam damai, sedangkan Gulf terus memperhatikan gerak gerik Miu makan sambil senyum - senyum sendiri, terlihat seperti orang gila.

"Bagaimana? Phi menepati janji, kan?" Tersenyum sambil melirik bekas gigitannya di leher Miu yang tertutup sempurna dengan foundation.


Melotot tajam pada Gulf. "Jangan ajak Miu bicala" Lanjut memakan es creamnya sambil melirik arah lain.

"Au?! Galaknya kesayangan, Phi" Mencubit gemas pipi tembem Miu.

CUP

Mengecup bibir Miu, membuat Miu membelalakkan matanya lebar. "P----Phiii! Ini tempat umum. Jangan menciumku seperti itu. Tidak enak dilihat oleh mereka" Melirik pengunjung yang memperhatikan mereka sedari tadi.

"Kenapa? Biarkan saja. Biar mereka tahu kalau anak manis ini milik phi" Mengusap sisa es cream yang menempel di bibir Miu.

"Phi!!" Semburat merah muda tercetak jelas di pipi Miu.

"Hahahha,,, yuk kita jalan ke tempat lain"

Miu mengangguk. "Gendong" Melebarkan tangannya pada Gulf.

Segera Gulf jongkok membelakangi Miu dan Miu segera naik ke punggung kekarnya.

Mereka berkeliling Mall, Gulf terus menggendong Miu selama berjalan-jalan dan cuek dengan tatapan orang-orang yang melihat kearahnya.

:

Seseorang melihat interaksi Miu dan Gulf dari jauh. "Dilihat langsung, ternyata lebih manis dari foto" Menyeringai lalu mengesap rokok mahalnya tanpa melepas tatapan matanya pada Miu.

"Maaf, Tuan. Anda tidak boleh merokok disini"

Melirik ke arah pelayan tersebut dengan tatapan tajam. "Kau pekerja baru disini?"

"Ya?"

Berdiri tegak lalu mendekat. "Kau D-I-P-E-C-A-T" Mematikan api rokoknya di lengan tangan pelayan tersebut.
"Kalian, bereskan" Melirik bodyguard disampingnya.

"Baik, Tuan" Menunduk hormat dan segera menarik pelayan tersebut menjauh.

Kembali menatap ke arah Miu pergi. "Kau akan kudapatkan" Mengepalkan tangannya erat.

To Be Continue,,,

Jangan lupa Vote & Comment ya!

Thank You🐼


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top