5 - First Day

Happy Reading ^^

Satu tahun kemudian...

Aku memandang diriku sendiri di cermin, sepertinya penampilan ku cukup sopan untuk hari pertama magang. Hari ini merupakan hari pertama aku magang di sebuah firma hukum, setelah sebelumnya aku menjalani banyak test yang jika mengingatnya membuat perutku melilit.

"Mom, Dad, aku berangkat dulu ya," pamitku setelah menyelesaikan sarapan.

"Hati-hati ya sayang, semoga hari pertama kerjanya menyenangkan," ucap mommy yang aku amini dalam hati.

"Gak perlu Daddy antar?" tanya dad dengan nada usil yang kentara.

"Please deh Dad gak usah godain aku dengan cara itu. Rain kan udah 23 tahun," jawabku sambil mendelik. Daddy dan mommy pun hanya tertawa mendengar ucapanku.

Lalu lintas di depanku cukup padat tapi tidak macet, syukurlah. Jika aku terlambat hari ini mungkin akan menjadi kenangan paling buruk yang menghantui ku selama masa magang.

Setelah memarkir mobil di basement aku segera menaiki lift menuju lobby. Lift dari basement memang hanya sampai ke lobby karena untuk masuk ke dalam gedung harus memiliki kartu akses. Aku sendiri telah mengurus segalanya minggu lalu saat dipanggil ke firma dan dinyatakan lulus. HRD telah mendaftarkan ku sebagai salah satu pegawai di firma dan mendapatkan kartu akses gedung, juga diberi Id card firmanya.

Setelah menekan angka 22 aku benar-benar cemas sekarang. Walaupun ini bukan pertama kalinya magang bagiku. Bedanya dulu saat masih kuliah aku hanya magang di firma hukum kecil yang pegawainya juga tidak lebih dari 10 orang. Dan sekarang aku magang di sebuah firma hukum besar yang jumlah lawyer nya puluhan.

Lift berdenting aku pun keluar dari lift dan memandang pintu kaca yang tertutup yang menampilkan nama firmanya, Aji Satya, Hardianto & Partners atau yang biasa di singkat ASHP.

Tunggu! Kenapa namanya tidak asing? Dan kenapa aku baru menyadarinya sekarang?

Oh shit! Bukankah ini firma tempat mas Arga bernaung? Lalu aku harus bagaimana ini? Dengan ragu aku pun menempelkan Id card ku ke acces reader yang tertempel pada pintu. Setelah terverifikasi pintu pun terbuka dan aku melangkah pelan.

Aku mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangan khusus pemagang. Minggu lalu memang aku telah berkeliling kantor dan HRD juga telah menjelaskan tentang semua hal yang bisa dan harus aku kerjakan disini. Selebihnya nanti tergantung para lawyers yang membutuhkan bantuanku.

Aku tersenyum ramah pada semua orang yang berjumlah 6 orang disini.

"Wow akhirnya ada angin segar juga di ruangan pemagang. Seorang perempuan cantik yang akan bekerja bersama kita," ucap seorang lelaki sambil tertawa renyah.

"Kenalin, gue Andre dan ini tahun ketiga gue magang disini dan jadi tahun terakhir juga," ucapnya.

"Gue Raina," jawabku masih mempertahankan senyum.

Setelah itu semua orang mulai memperkenalkan diri. Rupanya ada 8 pemagang disini termasuk aku. Bang Andre dan bang Evan merupakan pemagang paling senior karena ini tahun terakhirnya, mbak Rena yang saat ini sedang berada di ruangan salah seorang junior associate merupakan senior kedua karena telah magang selama 1,5 tahun. Sedangkan bang Rendi, bang Andi, dan bang Egi baru satu tahun magang disini. Satu lagi, ada Willy yang baru magang selama dua bulan.

"Welcome to dunia tipu-tipu Rain," ucap bang Evan sambil menepuk pundakku pelan dan keluar dari ruangan. Aku hanya bisa terkekeh geli mendengar ucapannya.

Hari pertama aku magang, aku hanya membantu pekerjaan Willy sekaligus ngintil sama dia karena para lawyers di sini belum mengetahui dan mengenal aku. Hingga seorang lawyer meminta bantuan ku untuk mengambil berkas yang di fotocopy di ruang sekretaris.

"Mbak saya mau ngambil berkas bang Gani yang tadi katanya minta di copy." ucapku pada salah satu sekretaris. Oh ya, disini kita saling memanggil dengan santai, tidak ada sapaan formal seperti 'bapak' atau 'ibu'. Katanya ini udah jadi tradisi firma biar para pekerjanya tetap berjiwa muda. Cukup aneh bukan?

"Ini Rain," ucap mbak Fahira sambil menyerahkan dokumen yang cukup tebal.

"Makasih mbak," ucapku dan pergi menuju ruangan bang Gani salah satu advokat yang tengah meminta bantuan ku.

Aku belum mengetahui berapa jumlah sekretaris di sini, namun yang aku kenal baru mbak Fahira yang telah bekerja selama 2 tahun di sini, mbak Sri yang telah bekerja selama 5 tahun, dan ada Geby sekretaris paling ceria yang umurnya sama dengan ku.

Tok ... Tok ... Tok ...

Aku mengetuk pintu dan setelah ada perintah masuk dari dalam aku pun segera masuk. Di ruangan ini bukan hanya bang Gani, tapi ada bang Aran, bang Reihan, dan juga mbak Silvia. Lawyer di sini katanya sih di dominasi oleh pria. Dan aku pun meyakini itu karena dari tadi aku lebih banyak melihat kaum pria dibandingkan wanita, kecuali di ruang sekretaris.

"Ini Bang dokumennya," ucapku dan menyimpannya di meja bang Gani.

"Makasih ya Rain. Oh ya pulang jam berapa?" tanya bang Gani.

Aku melirik jam dan telah menunjukkan pukul 4 sore. Jadwal nya sih sampe jam 4 aku kerja, tapi kata anak-anak magang yang lain itu hal yang mustahil untuk pulang tepat waktu.

"Kenapa gitu Bang?" alih-alih menjawab aku malah balik bertanya.

"Bisa bantuin gue periksa ulang berkas buat persidangan itu gak? Soalnya gue lagi ngerjain tugas lain yang harus segera diserahin ke bang Bima, udah deadline bisa-bisa gue kena amukannya." Bima? Abimana maksudnya? Satu informasi lagi, para pegawai di sini juga bersikap sangat santai dengan panggilan lo-gue, kecuali dengan orang yang memang posisinya sudah tinggi atau dengan yang tidak terlalu akrab.

"Oke Bang saya bantu. Berkasnya di mana?" tanyaku.

"Itu di laci paling atas," Tunjuk bang Gani pada sebuah lemari yang memiliki 5 tingkat laci.

Aku pun melangkahkan kaki dan mengambil berkas seperti yang diminta bang Gani. Setelahnya aku duduk di kursi depan bang Gani.

"Rain duduk di sini aja gak papa. Gue mau pulang kok," tawar bang Aran yang memang sudah bersiap pulang.

"Tumben lo pulang tepat waktu," ucap bang Gani.

"Ini anniversary gue Bro. Kalau telat bisa-bisa dicopot jabatan gue sebagai kepala keluarga," ucap bang Aran sambil terkekeh dan di balas tawa oleh bang Gani juga mbak Silvia. Hanya bang Reihan di sini yang tampaknya paling pendiam, dia tampak tidak mempedulikan sekitarnya.

Setelah bang Aran pergi keheningan pun menyelimuti kami, aku sangat fokus dengan dokumen yang tengah aku periksa ulang. Bagaimanapun ini pekerjaan pertama ku saat magang di sini dan aku tidak boleh melakukan kesalahan.

"Gue pulang duluan. Gan, lo jangan macem-macem sama Raina. Dia masih polos," ucap mbak Silvia sambil terkekeh, aku hanya tersenyum bingung.

"Sialan lo Mbak!" umpat bang Gani.

Aku melihat jam di pergelangan tanganku dan rupanya sudah pukul setengah enam sore, pantas saja kepala ku sudah terasa pegal membaca halaman demi halaman dokumen tebal ini.

Tak mau membuang waktu aku melanjutkan kegiatan ku yang tinggal seperempat lagi.

"Bang ini sudah saya periksa dan semuanya aman," ucapku. Saat ini sudah pukul setengah tujuh malam dan bang Gani baru kembali dari musholla kantor. Aku memang sedang tidak solat hari ini.

"Makasih ya Rain. Lo boleh pulang sekarang," ujarnya.

"Sama-sama Bang," jawabku.

"By the way, lawyer pendamping lo siapa?" tanya bang Gani.

"Belum tahu Bang. Kata HR sih paling dua mingguan lagi katanya saya bakal ketemu sama beliau. Saat ini beliau sedang sibuk," jawabku dan hanya dibalas anggukan oleh bang Gani.

Setelah pamit kembali ke bang Gani dan bang Reihan aku pun melangkahkan kaki ke ruangan ku untuk mengambil tas.

"Bang Andi belum pulang?" tanyaku saat memasuki ruangan dan melihat bang Andi yang tengah sibuk dengan wajahnya yang kelihatan kusut.

"Gue lagi ngerjain tugas buat translate akta," jawabnya dengan nada yang mungkin terdengar frustasi?

"Yaudah Bang, aku pulang duluan ya." Pamitku dan hanya dibalas anggukan oleh bang Andi.

***



Hallo Gais...

Setelah aku pertimbangkan, kayanya aku gak bisa up tiap hari. Yeahh karena mungkin akan kurang seru ya kalau tiap hari>< Selain itu aku pun cukup sibuk dengan kegiatan ku di tempat kerja:(

By the way tentang lamanya magang ini aku beneran ngarang, jadi harap maklum ya kalau misalkan salah. Anggap aja ini aturan yang aku ciptakan sendiri, ini khayalan kan? Wkwkwkwk

Selamat beraktifitas^^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top