1 - Raina
"El bantuin aku sekali lagi aja."
"Gak bisa!"
"El kok jahat sih."
"Okay, apa lagi?"
Yes! akhirnya puppy eyes andalanku berhasil juga.
"Beliin kado buat ulang tahunnya Avika," ucapku dan melihat perubahan wajah Elvano yang menajam.
Dia belum move on ya?
"Nih! besok seminar kamu datang aja sendiri, gak usah barengan," aku menatap tiket masuk untuk seminar yang barusan diberikan Elvano.
"Elvano jahattt!!!!" teriakku tak memedulikan mahasiswa lain yang saat ini tengah memandangku prihatin.
Aku menghela napas pasrah dan duduk di kursi kelasku. Elvano sepertinya beneran marah dan dia gak akan mau jemput aku besok untuk seminar. Emangnya salah ya kalau aku minta dia buat beliin kado untuk mantannya? Dia kan pasti tahu selera mantannya kaya gimana.
"Bengong aja!" aku mengangkat kepalaku yang menunduk dan melihat siapa yang berbicara, rupanya itu Putri teman seangkatan ku.
Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiranku, "Put pulang dari kampus ngemall yuk," ajakku.
"Tumben nih, Kak Vano kemana?" tanya Putri.
"Dia lagi marah."
"Kenapa?" tanya Putri lagi.
"Gara-gara gue minta dia beliin kado buat Avika," jawabku dan menghela napas.
"Hahahaha, lo sih ada-ada aja," tawa Putri membuat beberapa mahasiswa di dalam kelas melirik ke arah kami.
"Kok lo malah ketawa sih Put?" ucapku dan memanyunkan bibir.
"Kalau lo disuruh beliin kado buat mantan emang mau?" tanya dia.
"Gue gak punya mantan," ucapku jujur dan menatap Putri yang balik menatapku dengan pandangan tidak percaya.
"Serius Put." Ulangku untuk meyakinkannya.
"Terserah lo deh, yaudah nanti pulang dari sini mau beli kado berarti?" tanya Putri dan aku pun hanya menganggukkan kepala.
***
"Putri Mom kenapa dari pulang kuliah tadi kok mukanya ditekuk terus?" Mom mendudukkan diri di sofa sampingku.
"Elvano lagi marah Mom, dan besok Rain harus pergi seminar sendiri," jawabku dan mengambil satu potong buah yang dibawa Mom.
"Kalian itu marahan kaya anak-anak aja," ucap Mom dan membelai rambutku.
"Mom, I love you," ucapku dan memeluk Mom.
"Love you more," jawab Mom membalas pelukanku.
"Mom, besok aku bawa mobil ya," ucapku tersenyum penuh harap.
"Gak boleh!" ucap Mom dan memandangku tajam.
"Mom, Rain kan udah mau 20 tahun dan juga udah punya SIM masa gak boleh terus sih," protesku.
"Kan baru mau, belum 20," jawab Mom.
"Lalu besok Rain gimana dong ke seminar?" tanyaku.
"Pake sopir," jawab Mom.
"Mom gak asik," cibirku.
"Biarin!" jawab Mom.
Aku memandang Mom tak percaya. Oke, Mommy ku memang ajaib.
"Rain ke kamar dulu," ucapku dan berdiri untuk pergi ke kamar.
"Rain." Aku menghentikan langkahku dan menoleh ke sumber suara, rupanya daddy baru pulang.
"Daddy." Panggilku, aku pun menghampirinya dan memeluknya.
"Ada apa?" tanya Daddy seperti mengerti kegundahan ku.
"Rain pengen bawa mobil sendiri" renggekku pada dad.
"Tunggu sampai kamu ulang tahun ke 20 dulu ya," ucap daddy lembut sambil mengelus kepala ku.
Aku hanya bisa menghembuskan napas pasrah, ini semua gara-gara perjanjian konyol aku dan Mommy.
"Elvano emang kemana?" tanya dad.
"Dia lagi marah, jadi besok aku harus pergi sendiri ke seminar," gerutu ku.
"Yaudah besok Dad antar kamu seminar," ucap dad.
"Mas, kamu gak kerja besok?" tanya mom.
"Aku bisa kok luangin waktu buat putri tercinta ini," jawab Dad sambil mengacak rambutku, aku hanya tersenyum begitu senang memiliki orang tua seperti mereka.
"Rain ke kamar dulu ya Dad, Mom, mau ngerjain tugas," pamit ku.
"Oke. Semangat!" jawab dad.
Aku langsung merebahkan diri di kasur dan hanya menatap sekilas ke arah meja belajar, tak berminat rasanya harus mengerjakan tugas sekarang. Walaupun aku termasuk salah satu mahasiswa terbaik di kampus, tetap saja rasa malas sering menyerangku. Karena aku manusia, bukan robot.
Perkenalkan aku Raina putri Balla Favian, usiaku hampir 20 tahun dan aku mahasiswa hukum semester 4, ayahku Adrian Favian dan ibuku Shaquella Naraya Balla, yups! Aku anak kedua. Kakak ku Arkana tengah menempuh S2 nya di Balla's University Singapore.
Aku memiliki sahabat dari kecil bernama Elvano, rumahnya hanya terhalang beberapa rumah saja dari rumahku. Elvano lebih tua 2 tahun daripada aku, dan dia merupakan mahasiswa semester akhir.
Terlahir dari keluarga yang menurut orang-orang sempurna terkadang membuatku malah merasa kesepian. Di sekolah aku tidak memiliki banyak teman karena kebanyakan mereka merasa segan kepada ku. Pacar? Selama ini tidak ada pria yang berani menyatakan perasaannya padaku.
Aku selalu iri bila melihat Mom bersama sahabatnya, karena selama ini aku memang berteman baik dengan semua orang tapi tidak ada yang bisa ku jadikan sahabat.
***
"Jadi Dad cuma nganterin aku doang?" tanyaku tak percaya.
"Maaf Rain, Dad ternyata punya agenda meeting penting," jawab dad dengan pandangan bersalah.
Aku menghembuskan napas pelan dan menatap pintu gedung yang mulai dimasuki orang-orang.
"Yaudah deh gak papa, nanti aku telpon supir atau nyari Elvano aja di dalam," jawab ku sambil tersenyum. Walaupun dalam hati aku tidak meyakini bisa bertemu Elvano di acara akbar seperti ini.
"Beneran?" tanya dad.
"Iya Daddy ku sayang. Selamat bekerja," ucapku dan mengecup singkat pipi dad sebelum turun dari mobil.
Dari dulu aku memang tidak pernah keluar rumah sendirian, walaupun ada supir di rumah tetap saja selalu kak Arkan atau Elvano yang mengantar ku kemana-mana. Dan mungkin itulah salah satu alasan tetap menjomblo sampai sekarang. Aku pun melangkah kan kaki untuk memasuki gedung tempat acara berlangsung.
Rupanya aku datang terlalu awal karena kursi masih banyak yang kosong. Tak mau menyia-nyia kan kesempatan ini, aku pun duduk di kursi paling depan, biasanya posisi duduk bisa menentukan fokus seseorang. Aku mengambil ponsel dan mengirim pesan ke Elvano.
Me : El, pulangnya bareng yaaa:)
Sepertinya El beneran marah karena telah beberapa menit berlalu tapi dia tak kunjung membalas pesan.
Acara sudah dimulai, dan aku hanya menatap bosan ke arah mc yang saat ini tengah berbicara. Hingga seseorang yang mampu membuat ku membelalakkan mata yang telah menyipit karena ngantuk menaiki panggung dan duduk di kursi pembicara.
Dia memperkenalkan dirinya, dan Oh Tuhan suaranya membuat jantung ku berdetak lebih kencang dari biasanya. Perasaan apa ini?
Namanya Abimana Arga Satya, dan dia merupakan salah satu senior associate di firma hukum yang aku tahu itu bukan firma biasa, dia juga ternyata seorang legal officer walaupun aku tidak tahu di perusahaan apa karena tidak dia sebutkan.
Sekarang fokus ku hanya satu, melihat dia berbicara bukan tentang materi nya lagi. Semesta sepertinya sedang berbaik hati, pandangan kami bertemu dan itu membuatku langsung gugup seketika. Hanya sepersekian detik saja sebenarnya karena dia langsung mengalihkan pandangan ke arah lain, tapi efeknya masih bertahan hingga beberapa menit.
Acara telah selesai dan aku masih enggan untuk beranjak dari duduk ku. Rasanya aku ingin menghampiri dia yang kini tengah berbincang dengan salah satu panitia di backstage yang terlihat dari sini, lihatlah mc centil itu yang memanfaatkan kesempatan untuk bisa berfoto bersama.
Aku bangkit dari duduk ku berniat untuk menghampiri. Selama ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh seorang Raina bukan?
"Mau pulang gak Rain?" suara Elvano menghentikan ku yang hendak melangkah.
"Elvano," ucapku girang dan langsung memeluk nya.
"Apaan sih Rain, malu dilihat orang dikira apaan nanti," ucap Elvano sambil melepaskan pelukan ku.
"Kamu beneran masih marah?" tanyaku sambil mengerucutkan bibir ku.
"Enggak Rain, kapan sih aku bisa marah lama-lama sama kamu?" tanya Elvano dan membuat ku tersenyum manis.
"Mau pulang gak?" ulang Elvano.
"Bentar El, kamu bisa gak nganterin aku ke ..." ucapanku terjeda begitu melihat bahwa pria keren tadi sudah hilang dari sana.
"Kemana?" tanya El.
"Gak jadi, yuk pulang!" ucapku sambil menghentakkan kaki dan meninggalkan El yang hanya bisa melongo melihat tingkah ku.
Hallo pembaca, selamat datang di cerita ku.
Buat pembaca lama mungkin sudah tidak asing ya dengan nama keluarga tokoh di sini, buat pembaca baru yuk kenalan dulu dengan silsilah keluarganya, wkwk.
Raina ini merupakan cucu dari Syaqira & Dane (Boss In Love)
Raina ini merupakan putri dari Shaquella & Adrian (My Priority) dan
Keponakan dari Hanin & Bian (Rencana)
Walaupun masih di keluarga yang sama, tapi ceritanya tidak terlalu berhubungan. Jadi kalian bisa membacanya secara terpisah alias tidak perlu membaca Boss In Love, My Priority, ataupun Rencana. Tapi kalau mau baca dulu juga sangat bolehh^^
Cerita ini bertema kan hukum, ok setelah cerita sebelumnya bertema kan perkantoran dan kedokteran aku mau pindah ke genre baru ><
Aku bukan anak hukum, jadi kalau ada kesalahan jangan sungkan untuk di koreksi ya teman-teman:)
Untuk cast pemainnya aku ambil Moon Ga Young Eonni sebagai Raina dan Kim Dong Wook Ahjussi sebagai Abimana Arga Satya.
Happy Reading ^^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top