⊶།3།⊷
🐼🐼🐼
*
"Be Friends."
*
Inosuke POV
Hari ini disekolah ada acara kegiatan bersih-bersih secara mendadak. Bahkan pengumumannya saja tak diumumkan.
Jadinya aku benar-benar kesal.
"Eh, eh, Karei-chan."
Aku menoleh mendengar suara Monitsu yang memanggil Karei di sampingnya.
Ah, ceritanya kami lagi bersih-bersih di halaman kelas.
"Tau ga, ini namanya bunga apa?" tanya Monitsu sambil menyodorkan bunga Mawar merah ke Karei.
Karei mengerut. "Mawar?"
"Nah, pinter! Nih, buat kamoeh."
"Ga, makasih." tolak Karei menjaga jarak. Entah kenapa rasanya aku ingin tertawa terbahak-bahak melihatnya.
Kentarou tiba-tiba berjongkok disebelahky sambil membawa Gembor.
"Tanaman itu harus dirawat baek-baek. Disiram, dikasih pupuk, dikasih makan, dinyanyiin, dimandiin, seperti anak sendiri:'D namanya malika!"
Aku bergidik ngeri melihatnya. "Malah ngiklan lu!"
Tinjiri tersenyum. "Gapapa sekali kali."
Aku menghela nafas. Bosan kalo disini terus mah.
Lalu dengan gusar aku berjalan meninggalkan mereka yang sedang rajinnya bekerja.
Tujuanku... ke perpus!
Srudukk!
Braakk!
Aku terjatuh. Emosiku naik seketika.
"Woyy! Saha yang bikin aing jatoh ha?!"
Ada yang membuatku jatuh. Pasti ada yang membuatku jatuh tersungkur.
Aku lalu melihat kaki seorang gadis terjulur di belakangku. Karei.
"Elu? Sengaja lu?!"
Karei memggeleng. "Maap. Ga sengaja. Tadi kaki gue kesemutan gara-gara kelamaan jongkok."
Sabar, Inosuke, sabar...
Dia cewek absurd. Gausah dipeduliin.
Aku menghela nafas. "Dah tau gitu, jangan digituin lagi lah tuh kaki. Ambil kaki lu." tegurku.
Karei memutar bola matanya, "Males." ucapnya.
Cewek ini...
Benar-benar membuatku kesal level Raja Gunung.
💢 💢 💢
•
🐷🐷🐷
Aku melangkah masuk ke dalam perpustakaan. Tapi entah kenapa..
Lagi lagi aku kecewa, dan kesal.
Ternyata banyak cewek-cewek yang sedang membersihkan rak-rak buku.
"Ampun dah..." gumamku. Aku berniat balik ke kelas. Tetapi sesuatu mencegahku.
"Inosuke!" teriak seseorang.
Aku menoleh. "Hm? Aoi? Napa?"
"Bantuin nih, mau naruh buku-buku ini disana. Tapi ga nyampe." pintanya padaku.
Entah kenapa aku langsung bersemangat. Lalu tersenyum lebar.
"Biar tuan Inosuke yang ngerjain."
"Iya iya. Serah lu aja." lalu si biru Aoi menyodorkan satu persatu buku padaku, sementara aku meletakkan bukunya di rak yang agak tinggi.
"Ntaps!" ucapku berseri-seri. Pekerjaan selesai. Aku lalu menoleh ke Biru, berpose keren.
Si Biru malah menatapku biasa saja, "Ada lagi. Masih banyak." ucapnya.
Tambah semangat! Aku bisa jadi populer! Namaku akan jadi terkenal kalau begini!
"Okeh!"
Alhasil, aku membantu si Biru Aoi merapikan buku-buku perpustakaan bersama anak lain.
"Capek ajg!"
Aku terduduk. Bersandar di salah satu rak buku. Keringat membasahi wajahku.
"Capek yah? Ntar, gue ambilin air minum." kata si Biru. Aku mengangguk.
"Ma--... Makasih."
Aku mengambil satu buah buku di rak, menggunakan buku itu sebagai kipas.
"Nih, aqua." seseorang menyodorkan sebotol aqua padaku. Tanpa melihat wajahnya, aku mengambil botol air itu dan langsung meneguknya.
"Makasih, biru." ucapku. Lalu mengembalikan botol airnya pada---
Lah?
Lah? Lah?
Lah? Lah? Lah?
"Koq elu?!"
"Koq elu?" tanya Karei balik, dia dengan entengnya duduk disebelahku setelah mengambil botol air yang kusodorkan.
"Lu ngapain?" tanyaku padanya.
"Lari dari kerjaan. Tadi pak Sanemi nyuruh gue beresin Labor. Makanya kabur kesini." katanya sambil meneguk sebotol air.
Aku menatapnya. "Cewek aneh." kataku bermaksud menyakitinya.
"Emang." dia tak tersakiti.
Aku menatap nya bingung.
Kenapa hari itu... saat hujan lebat melanda, dia dengan malas mencari tempat berteduh sehingga membuatnya menunggu dengan kehujanan...
Kenapa aku menolongnya?
Menolong cewek absurd ini?
Karei menoleh menatapku, "Napa? Masih mau minum?" dia menyodorkan botol aqua itu padaku.
"Engga---"
"A K H E M M!"
Seseorang datang. Datang dengan batuk. Aku dan Karei menoleh.
Itu si Biru Aoi. Dia datang membawa dua botol air aqua.
Kok jadi merasa bersalah gini ya?
Aku mencoba bicara padanya. "Ao---"
"Sory udah ganggu." kata si Biru.
"Gpp." jawab Karei.
Whut?!---
Aoi lantas memutar tubuhnya, berjalan meninggalkan kami berdua.
Aku menoleh ke Karei dengan perempatan di wajah. "WOEEE!!!"
"Hm?"
🐼🐼🐼
•
🐷🐷🐷
Apdet lagi~ apdet lagi! apdet lagiii! apdet apdet lagi! apdet apdet!
'-' berasa gaje ga sih chapter nya?
Au ah males. Orang lagi males ngetik sih sbenernya-,-
Bubay ne:*
,
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top