⊶།13།⊷

"We live and die in a world of lies."

,

*

.

Inosuke POV

Setelah kejadian itu, Kaigaku(geblek) kecelakaan yang menyebabkan dirinya koma. Terbaring dirumah sakit ditemani dengan infus dan oksigen.

Kakek Jigoro tak menyalahkan siapapun. Dia hanya tersenyum padaku, dan bilang kalau dia tak mempermasalahkan hal ini sama sekali.

Zenitsu juga begitu. Dia bilang bahwa tak apa-apa, karna bagaimanapun juga, semuanya telah terjadi.

Aku sadar bahwa selama ini Zenitsu tak hanya pengacau+kang Plei Boi+beban, tapi dia juga baik.

Namun akulah yang merasa bersalah.

Kalau Karei? Jika kau bertanya tentangnya...

Dia tak sekolah hampir seminggu lebih. Murung dikamarnya. Entah apa yang dia lakukan. Dia tak ingin bertemu denganku sama sekali.

TAPI YA MASA BODOH! BAKAL GUE TEMUIN DIA HARI INI! DAN BAKAL GUE PASTIIN TUH CEWEK MAAFIN GUE! HMPH!



❤🐼❤



Author POV.

Dingg dongg!

Itu bel pulang sekolah. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya Inosuke terlepas dari penjara yang bernama kelas itu.

"Inosuke." panggil Tanjirou. Tersenyum tipis. "Mau pulang bareng?"

"Ga, gue mau langsung kerumah Karei." Inosuke memasukkan buku terakhir ke dalam tas, lalu menyandangya.

Zenitsu terkejut, "Eh? Bukannya Tante Karei bilang Karei ga mau diganggu ya?" tanyanya, membuat Tanjirou mengingat kembali ketika dia dan Zenitsu pernah menjenguk Karei.

Tapi ya begitu, Tantenya membuka pintu, namun tak membiarkan Tanjirou dan Zenitsu masuk.

"Itu mah lu bedua! Kalo sama gue beda lagi ceritanya! Hmph!" kata Inosuke sok keren. Tapi aslinya emang keren kok:)

Tanjirou dan Zenitsu saling tatap. Lalu keduanya menghela nafas. Mengiyakan perkataan Inosuke.

Apa boleh buat, kan?


























Tok! Tok!

Seeeeettt~

Begitu pintu dibuka, Tante Karei langsung memeluk Inosuke dan menangis haru.

"WHAAA NAK INOSUKEH!! Lama banget datangnya!"

Inosuke yang terkejut karna tiba-tiba dipeluk pun angkat bicara, "Iya, iya, lepasin dulu dong adohh!!"

Tante Karei melepaskan pelukannya, lalu menatap sedih ke Inosuke. "Karei ga mau keluar dari kamarnya. Kalo kamarnya diketok, pasti nyahutnya kasar... :("

Inosuke menghela nafas, kemudian tersenyum lebar sambil berpose keren. "Tante ini gimana seh! Kan ada saia!"

"Whooaahh! Gud lah! Yaudah sana, cepetan bujuk Karei biar bisa kayak dulu lagi mah, :("

Inosuke tersenyum. Lalu segera masuk. Menaiki anak tangga yang menuntunnya ke kamar Karei.

Setelah sampai, Inosuke tak langsung mengetok, tapi malah berteriak keras.

"TADI ADA KAMIYA HIROSHI AMA BANG HAJIME ISAYAMA LOH:D NUNGGU KAMU DIBAWAH! MAU BUJUK KAMU KATANYA MAH!" teriaknya.

H e n i n g . . .

Tak ada jawaban.

Inosuke mengerutkan dahinya. Perempatan muncul di wajahnya. "Ni anak serius gamau buka nih? Padahal udh dipancing bjir. Ck."

Inosuke menghela nafas. Dia berniat mengetok pintu secara baik baik, namun...

Kreeekk~

Pintu setengah dibuka oleh Karei. Kemudian kepalanya muncul dibalik pintu, Inosuke terperanjat.

Ah.. sudah lama dia tak melihat wajah Karei sedekat ini. Membuat hatinya bergemuruh.

Inosuke tersenyum, "Ka-"

BAAMM!

Belum sempat Inosuke menuntaskan kalimatnya, pintu ditutup rapat oleh Karei.

"Ngapain kesini?!!" tanya Karei dari balik pintu.

"Ya jelas mau ketemu sama lo! Bukain pintunya tah!"

"Enggak! Dibilang gamau ketemu!"

Inosuke menarik nafasnya, kemudian- "GUE DATANG BAIK-BAIK! HARGAI KEK! GUE TAU LO FRUSTASI, CUMAN JANGAN GINI JUGA KALI! TAUK AH, KESEL GUE."

Inosuke membalikkan badannya, lalu bersandar di dinding sebelah pintu kamar Karei.

"Maaf." ucap Karei dari dalam kamarnya.

Inosuke menghela nafas, "Telat lu mah."

"Gue udah minta maaf, hargai kek!" kata Karei ketus, meniru kata-kata Inosuke.

"Ga bakal gue maafin. Kecuali lo buka pintunya!"

"Kan gue ga mau ketemu sama lo."

"Yaudah, ga dimaafin."

Karei mengecutkan bibirnya. "Gue merasa bersalah, Inosuke. Kalo dipikir, semua salah gue, bukan lo."

"Emang." balas Inosuke singkat.

Mendengar itu, Karei makin cemberut. "Gue pengen minta maaf sama Kakek Jigoro."

"Gausah. Lu udah dimaafin."

"Gue pengen jenguk Kak Kai."

"HAH?! Ga, gausah!"

"Tapi gue pengen minta maaf."

"Tunggu dia sembuh."

"Tapi gue kangen kak Kai."

"Dianya enggak."

Karei berdecak sebal. Menghela nafasnya dalam-dalam, lalu berkata pelan.

"Gue kangen temen-temen."

"Lu ga punya temen."

"Ada kok. Tanjirou, Zenitsu, Nezuko, Kanao, Aoi."

"O jadi gue enggak? Oke."

"Lo kan sahabat gue. Ngapain gue sebut?"

Degg!!

Seketika Inosuke ngeblush. Berdecak, "Mana ada!" bantahnya.

"Selain kangen mereka, gue juga kangen lo kok."

BLUUUSSHHH~

Inosuke ngeblush part 2. "H-Hah?! Paan gue ga denger!"

"Gue kangen lo."

Inosuke berdiri di depan pintu kamar Karei, lalu berdecak. "Ck, ga kedengeran njir! Keluar, trus bilang!"

"GUE KANGEN LO!"

"DIBILANG GA KEDENGERAN!"

Kreeekk!

Pintu terbuka. Karei menatap Inosuke lamat-lamat, lalu berteriak. "GUE KANGEN SAMA LO-"

Belum tuntas kalimat yang dia ucapkan, Karei tiba-tiba ditarik dan direngkuh oleh Inosuke.

Degg! Degg!

"Ino-"

"Sstt, diem. Biarin kek gini. Gue kangen banget soalnya." kata Inosuke, mengeratkan pelukannya.

, ,

'Ah, percayalah. Ketika seorang laki-laki dan perempuan bersahabat, mereka tak sadar bahwa sebenarnya mereka saling mencintai'

..

🖤🖤🖤🖤

,,




HAEEEEE:'D

mbdshywtf lfnsbaifgqf kdojskaody:3
Asgqdsrd, mfos09w9du6018r76nd:)

Mbfvsy svsfrw pgpwo8.
Bsjtrwytqvdgsy:<

Bubayy~

Nsvafts,
NirachiTsugiyama👒🧸🖤❤

,


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top