⊶།11།⊷

"Painful Incident."

*
,

*

"Fell Down."

🐼🐼🐼

.

Akhirnya, Kaigaku dan Karei berdansa ditengah aula bersama. Langkah demi langkah diajari oleh Kaigaku dengan pelan-pelan. Hingga Karei dapat menghafalnya satu persatu.

"Udah bisa kan?" tanya Kaigaku.

Karei mengangguk samar, "Em."

"Yosh."

Disisi lain, Inosuke yang malas berdansa dengan Aoi, berdecak sambil menoleh ke meja tempat Karei alone sendirian.

Itu tadinya, sekarang mah dia lagi dansa sama Kaigaku.

Ketika tau Karei menghilang dari meja tempat dia berkumpul dengan yang lain, Inosuke be like:

"Eh ko ga ada ajg ilang gblk!" batin Inosuke ketus.

Dia lantas melirik ke kanan kiri, mancari Karei. Membuatnya tidak fokus berdansa dengan Aoi.

"Kenapa? Kok keliatannya khawatir banget?" tanya Aoi yang sadar bahwa Inosuke tengah mencari sesuatu.

Tak menjawab, Inosuke memilih berhenti berdansa dengan Aoi. Dengan alasan, "Maaf, gue gasuka dansa." lalu pergi meninggalkan Aoi begitu saja, mencari Karei.

"Inosuke kenapa kayak gini.." batin Aoi kecewa. Mendengus sebal.

Disisi lainnya lagi, Karei yang tengah asyiknya berdansa, melihat sesuatu yang aneh memandangnya sejak tadi.

Ume Shabana.

Karei melirik Ume heran. Merasa dilirik, Ume pun mengacungkan jari tengah nya sambil mengucapkan sesuatu.

Terpaksa dia mengejanya. "F.. U.. C.. K. Fucek??" seketika Karei merinding.

"Kenapa?" tanya Kaigaku.

Karei menggeleng.

Kemudian, tangannya tiba-tiba saja dia ditarik paksa oleh seseorang dari samping. Membuatnya terpisah dari Kaigaku.

"Kyaa- Inosuke...?" Karei menatap Inosuke bingung, kenapa dia melakukan hal ini?

"Ngapain narik-narik Karei kek gitu?" tanya Kaigaku, tatapannya tajam melihat Inosuke.

Begitupun dengan aura kelamnya, Inosuke lantas menarik Karei kedalam pelukannya. Merengkuhnya erat, membuat Kaigaku ngejleb.

"KAREI PUNYA GUE! GOSAH DEKET-DEKET DIA BAJING! NGERTI GA LU?!"

Teriakan Inosuke membuat beberapa orang yang berada disekitar mereka berhenti berdansa.

"Apanya yang punya lo? Karei bukan mainan, dan lo ga berhak!" balas Kaigaku tak mau kalah.

"Ya bodo! POKOKNYA KAREI PUNYA GUE! PUNYA GUE PUNYA GUE PUNYA GUE!!"

Perhatian semua orang teralihkan. Kaigaku tak dapat lagi berkata apa-apa. Pesta ulang tahunnya hancur hanya masalah seperti ini.

"Eh? Eh? Inosuke ngomong apa? Gue bukan milik Inosuke!"

Karei yang sudah muak dengan keadaan, meloloskan diri dari pelukan Inosuke, lalu berlari pergi.

"Karei!" Inosuke bermaksud mencegah, namun malah dia yang dicegah oleh Aoi.

"Kali ini gue ga akan biarin lo pergi, Inosuke." kata Aoi menarik tangan Inosuke.

Merasa ada kesempatan untuk mengejar Karei, maka Kaigaku pun langsung berlari menyusul.

"Kaigaku!! Berhenti ga lu?!" Inosuke berdecak, Kaigaku tak akan berhenti jika dia tak ikutan mengejar.

Inosuke lalu memandang Aoi kesal, "LEPASIN GUE!" teriak nya sambil menepis tangan Aoi. Lalu berlari menyusul Karei dan Kaigaku.

🐷🐷🐷

"Karei! Karei! Berhenti Rei!" pinta Kaigaku, masih dalam keadaan berlari mengejar Karei.

Namun apa daya, terlerai janji kita. Karei keras kepala. Lantas Kaigaku menyerah. Berhenti di tengah jalan.

Dia berteriak, "Yaudah sana! Pergi aja! Gue ga akan ngejar lagi!" teriak Kaigaku dari kejauhan.

Karei terperanjat lalu berhenti. Menoleh pelan ke belakangnya. Memandang Kaigaku miris.

Kaigaku malah tersenyum. "TAPI BOONG!" Lalu berlari sekencang mungkin ke arah Karei.

Karei langsung pucat. "Oh my god.."
Merasa tak bisa lari lagi, dia hanya diam menunggu Kaigaku datang menghampiri.

Hosh.. hosh..

"Ngapainh... kabur disaat genting kek gtu coba?!.." tanya Kaigaku dengan nafas naik turun.

Karei menggeleng. Tak lama kemudian, muncul parit-parit dipipinya. Hidungnya merah, tenggorokannya sakit menahan sesak, dan matanya mulai berlinangan air mata.

"Gue udah muak! Ga mau lagi ke pesta dansa! Ga mau ketemu kak Kai! Ga mau ketemu Inosuke! hiks.. hiks." tangisnya pecah begitu saja.

Karei mencoba untuk menahan tangisnya agar tak terlihat cengeng. Namun semakin ditahan, air matanya semakin deras keluar.

Kaigaku tersenyum, "Emangnya kenapa? Ga mau 'dua' orang yang kamu sukai berantem, gitu?"

Pertanyaan itu begitu menohok. 'Dua' orang yang dia sukai? Jangan bercanda, diantara Kaigaku dan Inosuke, pasti ada yang lebih baik.

Karei mengecutkan bibirnya sambil terisak. Menoleh ke Kaigaku. "Enggak."

"Oh ya? Jadi sukanya yang mana nih? Suka sama gue atau Inosuke?" kata Kaigaku tak ragu² bertanya.

"Enggak keduanya, hiks."

"Iyakah? Padahal gue suka sama lo tau. Ah, jadi cinta bertepuk sebelah tangan deh."

Karei terkejut. Namun entah kenapa dia tak suka hal ini. Terlalu cepat..

Lantas Karei berbalik badan, berlari dari kenyataan yang tak pahit sama sekali.

"Karei!" Kaigaku mengejar. Lagi.

Namun kali ini nampak nya Karei begitu serius tak ingin bertemu siapa-siapa. Bukan.. yang sebenarnya adalah.. dia tak serius menyukai Kaigaku.

Lantas...

Bagaimana dengan Inosuke?

"Karei! Plis berhenti!"

Karei menangis dalam keadaan berlari, tak terasa bahwa dirinya mulai melangkah ke jalan raya.

Karei lantas berhenti di tengah-tengah aspal. Mengelap air matanya agar penglihatannya tak buram.

Namun masalahnya, mobil yang tengah melaju kencang sedang menuju ke arah Karei.

"KAREI AWAS!!"

Klakson nya berkali-kali berbunyi. Namun Karei terlanjur mematung di tempat. Tak bisa berbuat apa-apa.

Tinggal hitungan detik, semuanya akan berakhir.

Kaigaku berteriak.

"KAAREEEEEIIII!!"

.
"Terkadang kau tak pernah tau,
Betapa berharganya seseorang...
...Ketika dia menghilang."
,


🐼🐷🐼🐷






Oh no:'D apakah yang akan terjadi??

Penasaran? Panasaran?

Awokawok:3 kesian...

Btw itu quotes pertama thor loh-,- jelek yak, jelek yak?:V tau koq.. jgn dibully:(

Btw ada yang nunggu?:'D

Much Love,
NirachiChi❤🖤

,

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top