⊶།1།⊷


"Hujan."

🐼🐼🐼



Pak Kyoujurou masuk ke kelas sebelas. Begitu pintu dibuka, kelas yang awalnya riuh langsung diam.

Pak Kyoujurou menghela nafas, lalu duduk di kursinya.

"Baik, sebelum kelas dimulai.. Bapak ingin memperkenalkan teman baru kalian."

Kyoujurou menatap ke arah pintu masuk kelas, diikuti dengan para muridnya.

Ada anak baru, ya?

"Silahkan masuk." suruh Kyoujurou.

Inosuke menatap ke pintu lamat-lamat, menunggu anak baru itu masuk. Sedetik kemudian, seorang gadis melangkah masuk ke dalam kelas.

Gadis berambut pirang agak ikal dibagian ujung. Gadis imut dengan matanya yang selalu terlihat lesu. Gadis yang... tersesat di rumah Inosuke kemarin.

"Kek pernah liat. Bomat lah." dan ini adalah Ekspresi Inosuke yang acuh tak acuh dengan tetangga barunya yang baru aja kemarin udah dikasih tau sama si tante bahwa mereka akan sekelas.

"Njierr imut>< Duh, hati gue kena nih!" ini batin si kuning yang duduk disamping kiri Inosuke.

"Anaknya pasti pinter." lalu ini batin si Tanji(Dor)rou disebelah kanan Inosuke. Dia senyam senyum melihat si anak baru.

"Nah, perkenalkan diri kamu." suruh Pak Kyoujurou sambil tersenyum.

Murid baru itu menoleh ke sang guru. "Nama saya Karei."

"Bukan sama saia, tapi sama temen kamu."

"Ga usah."

"Lah? Kenapa?"

"Kan tadi udah."

"Tapi itu kan sama bapak, bukan sama temen kamu. Ayo, perkenalan atuh."

"Ntar kalo Bapak absen mereka juga tau, koq."

Sekilas terdengar kekehan dari murid-murid di kelas.

"Saya pamit duduk, pak." kata Karei minta izin, membungkuk.

"Perkenalannya kan belum sele---"

"Malas." setelah mengatakan itu, Karei berlalu pergi mencari sebuah kursi kosong untuknya. Dan itu ada di barisan paling belakang dekat jendela.

Karei duduk, melipat kedua tangannya di atas meja, lalu menidurkan kepalanya.

Semua orang di kelas menatap Karei sambil geleng-geleng.

Pak Kyoujurou memijat dahinya.

Dan Inosuke menatap Karei sambil tersenyum lebar. Hm.. Menarik.

🐷🐷🐷

Ding.. Dong!

Bel istirahat.

Inosuke hendak pergi ke kantin sekolah bersama Tanjirou dan Zenitsu. Namun sekilas, dia tak sengaja melihat Karei yang masih menetap di mejanya sambil menoleh ke luar jendela.

Ah.. Sad Girl.

Ketika hati tergerak ingin mengajak Karei untuk ikut, saat itulah sesuatu memperanguhi pikiran Inosuke.

"Ck, gosah lah." kan? Jahat.




Ding.. Dong!

Bel masuk kelas.

Inosuke melangkah masuk ke kelas sambil menyeruput susu kotak di tangannya. Dia melihat lagi ke kursi pojok kiri dekat jendela paling belakang.

Karei masih stay disana. Dia sedang mencoret-coret bukunya.

"Cewek aneh." batin Inosuke. Jahat lagi.







Ding.. Dong!!

Setelah lama menunggu, akhirnya bel untuk pulang dibunyikan.

Inosuke menatap ke meja Karei.

Kosong.

Karei mungkin.. sudah pulang.

"Ntar mau belajar bareng ga?" tanya Tanjirou ke dua orang sahabatnya itu.

Zenitsu berseru semangat mendengar itu. Artinya kan... "Gue bisa ketemu sama Dik Nezuko!>< Duh, ga sabar!"

"Ga gue izinin lo ketemu adek gue, Zen." kata Tanjirou, dia menyandang tasnya.

Zenitsu langsung cemberut dan bermohon-mohon pada Tanjirou agar dia diizinkan untuk bertemu Nezuko.

Tapi memangnya Tanjirou peduli?

"Lo ga ikut, Ke?" tanya Tanjirou pada Inosuke.

"Heh, ga belajar juga gue dah pinter. Lo pada aja yang belajar. Gue enggak!" setelah berkata sok keren seperti itu, Inosuke langsung cabut.

Tanjirou dan Zenitsu saling tatap.

"Cih."

🐼🐼🐼

Tik!

Inosuke berhenti berjalan ketika setetes air dari langit menimpa kepalanya.

Hujan, ya?

Tik.. Tik.. Tik!

Ah, gawat. Hujannya turun semakin deras.

Inosuke mempercepat langkah. Lalu kemudian berlari secepatnya. Baru saja keluar beberapa langkah dari pagar sekolah, tiba-tiba saja dia dilanda hujan.

"Tahi!" umpat Inosuke dalam hati.

Sepertinya.. dia akan basah kuyup.
Pastinya.

Hosh... hosh..

Nafas Inosuke terengah-engah. Untunglah.. Dia sudah sampai dirumah setelah berlarian di sepanjang jalan. Yah, meskipun dia sudah basah kuyup.

Sebelum membuka pintu, ada hal aneh yang dirasakan Inosuke.

Rumah tetangganya.

Inosuke menoleh ke kiri, dan yang benar saja. Karei sedang duduk meringkuk sambil memeluk lututnya di luar pintu pagar rumah. Apa yang dia lakukan?

Sempat merasa khawatir, tapi Inosuke malah masuk ke rumahnya tanpa peduli sama sekali.

"Cewek aneh gausah diacuhin." batinnya. Ah, tambah jahat.

Inosuke sudah selesai untuk mandi. Dia menatap dirinya sendiri di cermin, lalu tertawa. "Gue emang tamvans!"

CTAAAAARRR!!

"ANJIR!!" Inosuke berteriak karena kaget oleh petir yang tiba-tiba menyambar.

Dia lantas mendekat ke jendela kamar. Hujannya.. bertambah lebat.

Mata Inosuke beralih melirik rumah tetangganya. Dan kemudian, matanya membelalak lebar. Karei... masih duduk sambil membiarkan tubuhnya dibasahi oleh air hujan.

Sontak saja Inosuke berlari keluar rumah sambil mengembangkan sebuah payung di tangan.

Dia berlari sekuatnya ke pagar rumah Karei. Dan setelah sampai...

"BEGO'! Ngapain lu disini sambil hujan-hujanan? Mau mati, hah?!" Inosuke membentak Karei.

Tapi meskipun begitu, dia memayungi gadis itu tanpa peduli kalau dia yang kebasahan.

Karei perlahan menolehkan kepalanya memandang Inosuke. Bibirnya sudah kelabu. Wajah sudah pucat. Seluruh tubuhnya bergetar karena tak dapat menahan dingin.

"...Ap-.. paan..?" Karei terbata-bata.

Inosuke geram, jari telunjuknya menunjuk-nunjuk ke wajah Karei. "Cewek bego'! Dah tau hujan, kenapa ga masuk rumah, hah?!"

"Ga a-.. da.. orang di-.. rumah. Makanya gue nunggu.. di-.. sini." kata Karei memberitau.

Inosuke terdiam. Dia mengerjap. Lalu kemudian, dia menarik Karei. Membuat gadis itu berdiri.

"Ke rumah gue." kata Inosuke memutuskan. Setelah itu, dia membawa Karei ke rumahnya.

Setelah sampai di rumah Inosuke, Karei mandi dengan memakai baju Inosuke sebagai baju ganti. Walau terlihat agak kebesaran.

Tok! Tok!

"Udah belom nukar bajunya? Gue mo masuk!"

Tidak ada jawaban. Inosuke akhirnya masuk saja tanpa izin. Toh, itu juga kamarnya.

Inosuke tertegun kala mendapati Karei yang tengah terbaring di tempat tidurnya.

Inosuke mendekat. Menempelkan telapak tangannya di dahi Karei.

"Anjer panas!" sontak Inosuke menarik tangannya kembali.

Gadis ini... Demam.

Inosuke mengambil selimut, lalu menyelimuti seluruh tubuh Karei kecuali wajahnya.

Inosuke mengusap-usap dagunya sambil berpikir. "Jadi ceritanya gue tidur dilantai, nih?"

Inosuke memutar tubuhnya keluar kamar. Dia sudah lapar. Makan adalah hal utama!

Jadi.. biarkan saja gadis dikamar nya itu istirahat sampai tetangganya datang menjemputnya.

🐷🐷🐷

🐼🐼🐼

Hmm...
Cerita author keren, ya? (pede amat)

Story ini sebenarnya adalah ide yang The Best dari Daiki_ryuu

Author lupa klo dia yg minta Author bikin nih fanfict:'D

Bagus khaan?? awokawok:'3



Dilanjut ga, nih?
Lop yu reder:*

,


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top