5. Intership Azalea (IA)
Adakah yang ingat dengan teman-teman si kutub?🙋
Mari kita pertemukan ya gaessss.
Happy reading
.
.
.
.
Azalea kini sudah melaksanakan intership di salah satu puskesmas di Surabaya. Tidak terlalu jauh dengan tempat kosnya. Para pegawai Puskesmas juga ramah-tamah, membuatnya enjoy bekerja.
"Istirahat dulu dokter. Nanti dilanjutkan kembali" ibu berkerudung merah yang berjaga sebagai asisten dokter mengingatkan Azalea yang masih menulis laporan. Azalea tersenyum menatap ibu itu. "Iya ibu. Ibu juga istirahat?" Tanya Azalea kembali.
"Iya. Ayo dok, kita makan siang bersama di warung dekat sana" ajaknya menunjuk warung depan puskesmas yang bersebelahan dengan Koramil. "Iya Bu"
Azalea segera mengambil dompet dan hape miliknya. Tapi ada pasien seorang perempuan paruh baya yang masuk dengan wajah pucat meminta surat rujukan. Ibu berkerudung merah tadi kekeh mengatakan bahwa ibu itu masih bisa berobat disini dan tidak perlu surat rujukan ke rumah sakit.
"Mari ibu saya periksa dulu ya. Silahkan masuk kedalam" ucap Azalea menengahi perdebatan mereka.
Azalea menggunakan stetoskop untuk mendengar detak jantungnya dan suara diafragma perut si ibu. Azalea juga menekan perut sebelah kiri si Ibu membuatnya meringis. Menekan kembali perut sisi kanan si ibu biasa saja.
"Keluhannya ibu apa?" Tanya Azalea ramah. "Perut saya sakit dokter, juga mual. Makan juga muntah dokter" Azalea mengangguk, mengukur suhu tubuh sang ibu dan mempersilahkan ibu itu duduk di depannya.
"Ibu tidak demam, hanya saja wajah ibu pucat karena ibu tidak bisa makan kasar ya?" Perempuan itu mengangguk dan membaca nama sang ibu. "Ibu Nania" gumam Azalea berusaha mengingat nama Nania dari diary sang bunda.
"Jadi dokter, saya sakit apa?" Tanya Nania membuyarkan lamunan Azalea. "Oh.. asam lambung ibu naik, jadi ibu tidak perlu surat rujukan ke rumah sakit. Saya akan resepkan obat untuk asam lambung ibu ya. Diminumnya 30 menit sebelum makan. Ibu juga harus makan yang teksturnya lembut dulu seperti bubur atau oat, jangan makan yang pedas dan asam ya Bu" Nania mengangguk.
"Ini resep obatnya" Azalea memberikan resep obatnya ke Nania. "Terimakasih dokter"
"Iya Bu sama-sama" jawabnya tersenyum ramah.
Nania. Mantan pacar ayah? Harusnya aku foto aja tadi. Ah bego. Rutuknya dalam hati
Azalea meraih hape dan dompet untuk makan siang bersama. Azalea melihat Nania dijemput dengan seorang lelaki paruh baya berseragam doreng. Dia jadi ingat tentang cerita di buku diary sang bunda. Mantan pacar Azlan.
Azalea Zahira 💊 : Nania, mantan ayah kan?
Azalea menikmati makan siangnya bersama para pegawai Puskesmas yang lain, sambil menunggu balasan chat dari sang ayah. Azalea penasaran dengan dua nama. Aizan dan Nania.
Tring
Ayah⛄ : Dek, itu masa lalu
Azalea Zahira💊 : Jadi beneran ya, sesuai sama diary bunda
Ayah⛄ : dimana diary bunda kamu taruh? Ayah lagi cariin
Aila Zahira💊 : Lea bawa 😁
Ayah⛄: bulan depan ayah ambil kesana
Aila Zahira💊: bilang aja mau nengokin Lea, pake bawa2 diary bunda😁
Tak ada jawaban lagi dari Azlan membuat Azalea terkikik geli. Ayahnya masih saja tidak jujur kalau mau bertemu Azaleanya.
💉💉💉
Lea sedang berjalan menuju stand penjual makanan. Dia sedang berjalan-jalan sendirian di lapangan Kodam. Ini kedua kalinya dia kesini, pertama kali dia kesini saat sang ayah mengajaknya.
Duduk lesehan dengan beberapa orang yang tidak dia kenal. Seorang gadis duduk di depannya dengan menaik turunkan alisnya. Azalea mendengus sebal. Siapa lagi kalau bukan teman tersangkleknya selama SMA.
"Lo ya Tang, bikin gue kaget aja, kalau gue jantungan udah Anfal" gerutu Azalea. "Kayaknya sih gitu" kelakar Lintang.
"Eh Lea, Lo gimana disini? Kerasan gak Lo?" Azalea menggeplak lengan Lintang. "Ya gitu deh. Eh Tang, Lo sekarang dimana?" Tanya Azalea.
"Jadi kowad gue sekarang" Azalea melongo. "Ih serius Lo? Lo ngikutin jejak bokap Lo. Ah gue iri sama Lo" Lintang hanya tertawa.
"Lo udah jadi dokter ya Lea Leo. Udah ah kita makan dulu woke beb" Azalea mengangguk.
Lintang adalah sahabat dari jaman SMA. Ayah Lintang adalah sahabat Azlan saat AKMIL, namanya Banyu. Sekarang Lintang ditugaskan di Surabaya, sedangkan Banyu masih sama di Bandung. Alvino yang dulu sebagai playboy cap kaki tiga tinggal di Jakarta, mempunyai anak bernama Janet, teman kuliah Azalea.
Lea sedang duduk di tepi taman sambil memakan es krim yang sedang menunggu Lintang yang memesan martabak. Seorang pria paruh baya duduk disampingnya, mengamati wajah Azalea dari Samping.
Kayak familiar wajah gadis ini. Siapa ya?. Batin Abil
"Beli es krim dimana Lo Le? Bagi dong" pinta Lintang. Azalea menyodorkan es krimnya ke Lintang. "Nih, udah belum pesanan gue?" Lintang mengangguk.
"Letda Lintang?" Sapa Abil. Lintang memberikan es krim ke Azalea kembali. Lintang memberikan hormat kepada Abil. "Siap komandan"
"Santai saja. Lagi beli makan?" Tanya Abil yang masih memandang Azalea. "Siap. Iya komandan"
"Pa, ayo kita-- lho dokter Azalea" sapa Nania. Azalea mengangguk. "Selamat malam ibu. Bagaimana kesehatan ibu?" Tanya Azalea sopan.
"Alkhamdulillah baik dokter. Kenalkan ini suami saya, Abil" Abil mengulurkan tangannya berjabat dengan Azalea. "Azalea Pak"
"Wajah kamu familiar sekali, apa kita pernah bertemu dokter?" Tanya Abil. Azalea menggeleng. "Sepertinya tidak pak. Saya baru tiga bulan disini" Abil hanya mengamati wajah Azalea.
"Ah saya ingat, kamu mirip dengan almarhumah mahasiswi saya dulu" Azalea kini mulai tertarik. "Oh ya? Siapa pak?"
"Namanya Zahira" jawaban Abil membuat Azalea mematung. "Zahira--" Azalea menggigit bibir bawahnya, matanya mulai berkaca-kaca.
"Beliau bunda saya Pak. Aila Nuha Zahira" Abil dan Nania melotot mendengarnya. Seorang pria paruh baya menghampiri Azaleanya yang sedang bercengkrama dengan Lintang dan dua orang yang tidak dia tahu.
"Dek, duh ayah muter-muter tadi dari sa--" Azlan mematung melihat Abil dan Nania secara bersamaan di depannya. "Azlan, apa kabar?" Tanya Abil.
"Alkhamdulillah baik. Kamu apa kabar?" Abil tersenyum. "Baik juga. Masih ingat Nania? Dia istriku" Azlan mengangguk.
"Dan ini anakku dengan Zahira, sini dek. Ini om Abil sahabat Ayah" Abil mengangguk. "Ya, kami sudah berkenalan tadi. Ayo mampir ke rumdin AZ, aku kenalin ke anak-anakku"
💉💉💉
Azalea, Azlan dan Lintang sekarang berada di rumdin Abil. Abil mengenalkan dengan kedua putranya yang juga terjun ke militer.
"Ini anak pertama ku, Lettu Galang dan yang kedua Letda Nabil" Galang dan Nabil memandang Azalea dengan wajah jatuh cintanya. Dan Azlan mengetahuinya. Sedangkan Azalea hanya cuek saja.
B aja. Gantengan Arsa. Eh kok jadi mikirin Arsa ya. Batin Azalea
"Kali aja kita besanan ya Az"
💉💉💉
Ayo sapa yang mau berjodoh dengan anaknya Abil?? 🙋🙋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top