3. Bertemu Farhan Faliando (BFF)

Bertemu Farhan gaessss...

Cung tangan gaessss kalian tim siapa?

#LeaArsa

#LeaFarhan

#LeaTimYangLain



Happy reading

.

.

.


Azalea diantarkan oleh Azlan untuk mengikuti ujian sebagai dokter, sebelum dia intership nanti. Janet sudah melambaikan tangannya ketika Azalea baru saja datang ditemani Azlan yang akan pergi luar kota.

"Pagi om. Ayo Lea buruan" Azalea mencium tangan Azlan lebih dulu dan diikuti oleh Janet, lalu mereka masuk ke ruangan.

Setelah sekitar dua jam, mereka berdua memesan taxi online untuk pulang ke rumdin. Janet akan menginap disana, karena Azlan yang meminta menemani Azaleanya selama 3 hari. Karena Reyka memilih tinggal di mess daripada rumdin.

"Mampir beli makan ya, gue males masak" Janet mengangguk. 

Mereka akhirnya berhenti di sebuah warung makan langganan Azlan dan para tentara disana. Banyak tentara yang sedang korve memperhatikan Azalea dan Janet.  Farhan menghampiri mereka berdua yang sedang melihat daftar menu di tembok.

"Maaf, bisa geser sedikit?" Tanya Farhan. Tanpa banyak bicara, Azalea menggeser sedikit posisinya. "Bu, saya pesan--" belum sempat Farhan memesan, Azalea memekik memanggil Reyka yang baru saja masuk warung.

"Abangg.. bentar ya Budhe, saya kesana dulu" ibu penjual warung mengangguk. "Iya neng"

Azalea menghampiri Reyka dan memeluknya girang. Reyka menyentil kening Azalea, membuatnya memberengut. 

"Sakit tahu. TUMAN nih" gerutu Azalea. "Malu kali main peluk aja. Ngapain disini?" Tanya Reyka tanpa basa-basi.

"Semua tentara itu gitu ya, gak ada basa-basinya sama sekali. Kalau disini ya beli makan dong, masa iya beli baju" Reyka mencubit kedua pipi Azalea sampai merah. "Sakit tahu bang. Apaan sih"

"Kamu yang apa-apaan coba. Pake kasih kado yang begituan" Azalea tertawa terbahak-bahak bersama Janet. Reyka menyentil kembali kening Azaleanya.

"Sakit bang. Maaf deh ya. Tapi suka kan?" Azalea menaik turunkan alisnya. "Gak" Azalea terkekeh kembali.

"Mana om? Kok sendiri?" Tumben sekali Azlan meninggalkan Azalea sendiri. "Luar kota, makanya nginep nih si Janet. Bang--"

"Letda Reyka" Farhan berdiri di samping Reyka. "Siap bang"

"Boleh saya duduk sini?" Farhan mencuri pandang ke Azalea sedari tadi. Dia tidak pernah tahu wanita cantik ini. "Siap. Silahkan bang"

"Bang, nginap rumah ya? Ayah lagi pergi" rengek Azaleanya. Reyka menggeleng. "Gak. Besok aja aku jemput kamu"

"Ih gak asyik. Aku aduin ayah lho" Reyka menggeleng. "Gak takut. Dasar tukang ngadu. Aku gak bisa adek sayang. Besok mau pergi sama Danton" Azalea berdecak sebal.

"Bilangin sama Danton Abang. Jangan lama-lama perginya. Kalau perlu aku yang bilang" Reyka menggelengkan kepalanya, menghadapi gadis manja kesayangannya ini harus sabar. "Emang kenal?"

Azalea nyengir kuda yang terlihat cantik. "Gak kenal. Kenalin dong, biar aku yang ijinin bang Rey" Reyka menggelengkan kepalanya. 

"Siapa kamu?" Tanya Farhan akhirnya. "Siap bang. Adik manja saya"

"Ih seenaknya bilang aku manja. Anda siapa? Bukan Danton kan?" Reyka sudah melotot kearah Azalea. "Kenapa? Benar kan? Danton Abang namanya tuh Arsa bukan Lettu Farhan. Betul kan?" Tanya Azalea polos.

"Iya benar. Saya bukan Danton. Tahu darimana kamu nama Dantonnya?" Tanya Farhan. "Tau dari ayah. Ayo Net, kita pulang. Besok aku tunggu bang di rumah. Aku bilangin Papa Hafizh kalau Abang ingkar" Reyka melotot, tapi Azaleanya malah tertawa.

Arsa yang baru saja masuk ke warung, melihat Azalea keluar bersama temannya. Arsa mengamati wajah Azalea yang sedang tertawa bersama temannya, terlihat sangat cantik bagi Arsa.

Ya Allah, cantik sekali calon makmum ku. Eh bego harusnya gue panggil dia tadi. Rutuk Arsa.

Dia masuk dan duduk bersama Reyka dan Farhan yang sedang makan siang. "Sa, Lo kenal sama adiknya Reyka?" Tanya Farhan penasaran. Arsa mengamati wajah Reyka. "Siapa? Gak kenal gue"

"Nama adek Lo siapa?" Tanya Farhan. "Siap. Lea bang"

"Kenal?" Arsa menggedikkan bahunya. "Gak tahu gue lupa. Makan ah laper" dalam hati Arsa merutuki dirinya sendiri.

💂💂💂

Azalea tidak bisa tidur, dia mengeluh kepalanya pusing sedari tadi, akhirnya dia memutuskan menonton film horor sendirian. Karena dia sedang menanti Azlan yang dalam perjalanan pulang. Janet sudah pulang tadi pagi. Sedangkan Reyka sedang apel malam.

Azalea Zahira💊 : Masih lama kah yah? Lea sakit😭

Ayah⛄ : Sakit apa dek? Ayah sudah dekat, 10 menit lagi sampai

Azalea membuat teh hangat lemon untuk dirinya dan ayahnya. Azalea menyalakan lagu agar tidak terasa sepi dan mencekam dirumah sendirian malam-malam begini.

https://youtu.be/CJC5PY5erzI

Azalea mengambil foto Aila yang terletak di meja dekat sofa. Mengamati wajah cantik sang bunda yang sedang tersenyum. Perempuan yang tidak pernah dia temui sejak dia lahir ke dunia ini. Perempuan yang sangat berjasa padanya. Perempuan yang akan selalu dia kenang dan jadi idolanya selalu. Perempuan yang dia sayang sampai akhir hayat.

"Bunda, Lea rindu bunda. Lea sakit bunda, Lea sendirian disini, ayah belum pulang bunda" Azalea terisak-isak. 

Ceklek

Azlan masuk ke dalam rumah pelan, dia mendengar suara lagu dan suara tangis, awalnya dia merinding dibuatnya, tapi dia tahu siapa yang menangis seperti ini. Dia melihat Azaleanya dididik menangis dengan sebuah foto di dadanya.

"Bunda, Lea sendirian nih, hiks.. ayah belum pulang.. nanti marahin ya bunda" Azlan terkekeh dan duduk di dekat Azaleanya. "Assalamu'alaikum bunda, Lea sayang. Ayah baru pulang bunda, tadi beli makan dulu buat anak manja kita" Azlan memeluk Azalea, mengambil alih foto Aila.

"Jangan dimarahin ya ayah. Ayah sayang bunda dan Lea" Azlan mencium foto Aila. "Ayah juga kangen bunda dan Lea" mencium kening Azaleanya.

"Ayo makan dulu, nanti bunda marah kalau kamu belum makan"

💉💉💉

Azalea berlonjak gembira, dia baru saja mendapat pengumuman kelulusan untuk ujian dokternya. Azlan yang baru saja pulang apel pagi bingung dengan tingkah polah anak semata wayangnya itu.

"Apa sih dek loncat-loncat kayak kutu" Azalea tertawa. "Lea lulus yah. Lea lulus bunda" mengambil foto Aila dan menciumnya. 

"Alkhamdulillah dek. Lupa apa gimana?" Azalea nyengir kuda. "iya yah. Alkhamdulillah ya Allah. Terimakasih ayah, terimakasih bunda"

"Ayo kita rayakan yah. Lea mau masak dulu, trus kita ke makam bunda ya?" Azlan mengangguk. "Iya sayang"

Azalea segera keluar rumah untuk membeli sayur dan lauknya si tukang belanja keliling. Disana sudah ada segerombolan ibu-ibu sedang belanja dan bergosip ria. 

"Duh Bu, Dantonnya ganteng banget. Kabarnya sih mau pindah ke rumah dinas, bukan di mess lagi" ucap ibu-ibu berbaju kuning. 

"Duh, anak saya masih kecil lagi. Kalau udah besar saya jodohkan sama Danton" celetuk ibu-ibu berdaster hijau.

"Ngobrolin apa ini, rame sekali?" Istri Lettu Hendrawan. Semua ibu-ibu hanya diam kembali, Azalea masih asyik memilih sayur dan bahan yang akan dia masak. Tidak memperdulikan mereka.

"Ijin mbak Hendrawan. Kami hanya bicara tentang Danton yang akan pindah ke rumah dinas" jawab ibu berdaster hijau. 

Jadi ingat cerita bunda dan Mama Sania. Senioritas tanpa batas. Padahal mereka gak ada pangkat apa-apa kok ya sombong sekali. Batin Azalea.

"Ini pak, berapa semuanya?" Mamang belanja itu menghitung belanjaan Azalea. "Semuanya 30 ribu neng"

"Mbak Lea mau masak apa?" Tanya Ayunda istri Danyon. "Ijin ibu. Mau masak kesukaan ayah. Ijin mendahului ibu. Mari ibu-ibu saya permisi dulu"

"Iya mbak Lea"

Azalea melihat segerombolan tentara muda berlari keliling lapangan. Mereka memandang wajah cantik Azalea sekilas. Azalea merasa tidak nyaman. Dia jadi teringat akan Arsa.

Bunda, adakah laki-laki yang akan menerima Lea apa adanya, tanpa melihat pangkat dan nama baik ayah?. 

💉💉💉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top