22. Kode Untuk Arsa (KUA)
Gaessss....
Upacara gaesss...
Merdekaaaaa🙋
Jangan lupa vote⭐ and komen gaess...
Moon maap gaes kalau gak ngefeel..
Happy reading
.
.
.
.
Azalea kini tengah mengahdapi ujian yang akan menentukan kelulusannya. Dia sudah belajar mati-matian demi cita-cita yang dia harapkan sejak kecil.
Azalea menghela nafas sejenak. Menikmati jus mangga bersama Janet yang juga baru saja selesai ujian.
"Lo pulang di jemput siapa?" Tanya Janet pada Azalea yang asyik minum jus mangga keduanya.
"Sendiri. Kak Arsa lagi keluar kota sama Ayah" Janet mengangguk.
"Lo bareng gue aja, gue dijemput Reyka" Azalea mengangguk.
Janet dan Reyka baru saja tunangan. Reyka sekarang lagi senang banget jemput Janet, dan itu membawa dampak positif bagi Azalea karena akan selalu mendapat tebengan ke rumah sakit gratis tanpa dipungut biaya apapun.
Mereka berjalan keluar kantin, menunggu Reyka di dekat gerbang bersama yang lainnya. Azalea mengamati penjual makanan di depan gerbang yang ramai didatangi para mahasiswa.
"Gue mau kesana dulu ya Net" Azalea menunjuk penjual rujak buah yang seorang kakek-kakek.
"Ikutan ya, gue mau beli siomay" Azalea mengangguk dan menggandeng lengan Janet yang sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu.
Azalea memesan rujak buah, dia sudah membayangkan akan memakannya di mobil Reyka nanti.
Segar deh kayaknya. Batin Azalea.
Azalea menghampiri Janet yang masih antri. Azalea mendengus sebal, dia sangat malas kalau penjualnya lelet dan masih muda.
Azalea mengamati gerak-gerik sang penjual yang terlihat tidak memandang pembelinya. Seperti sedang mengamati seseorang.
"Bang, beli siomaynya dua bungkus ya, bumbunya dipisah aja" Penjual itu habya mengangguk.
"Nambah gue juga Net, jadinya 3 ya bang" sang penjual mengangguk lalu mulai meracik siomay kedalam 3 tempat.
"Lagi ngawasin orang ya bang?" Azalea berbicara pelan dan hanya mampu di dengar penjualnya, karena Janet menerima telepon dari Reyka yang masih terjebak macet karena ada kecelakaan yang dikarenakan sopirnya melamun karena diputusin pacarnya.
Penjual itu tak berbicara dan menoleh kearah Azalea, dia jadi curiga dengan Azalea yang mengetahui rencananya.
"Berarti benar. Mahasiswa sini ya? Tenang saya gak akan bilang-bilang. Saya juga cinta tanah air kok" balas Azalea pelan.
"Siomaynya sudah selesai mbak. Semuanya 30 ribu" Azalea mengeluarkan uang dari sakunya dan memberikan uang 50 ribu ke penjual itu.
"Salam ke Ipda Affandi bang kalau kenal. Bilang aja dari dokter UGD biasanya dia apel" ucap Azalea setelah mendapat kembalian.
Kenal bang Fandi ternyata. Kok cewek itu bisa tahu ya. Batin penjual.
Reyka datang dengan wajah sumringah karena bisa bertemu sang pujaan hati plus sang adik sepupu yang jarang sekali dia temuin.
Azalea membuka rujak buah yang dia beli tadi.
"Segar ya Allah. Kalian mau gak Net, bang? Gue suapin" Janet dan Reyka mengangguk setuju.
Azalea sengaja meminta buah mangga muda yang banyak pengganti buah pepaya yang dia tak suka. Azalea menyuapi buah mangga itu ke kedua orang di depannya berhantian.
"Asem dek" Reyka menepikan mobilnya dan segera meraih minum di botol yang dia bawa.
"Iya bener. Gila lo Le, asem gini lo kasih gue" Azalea hanya tertawa.
"Lha gue mintanya mangga muda" Azalea memakan rujaknya kembali. Mengabaikan Janet yang menggerutu.
💉💉💉
Azalea dan Janet kini sedang dah berdiri di depan Mading, mengamati nilai ujian mereka. Nilai Azalea diurutan teratas dan Janet diurutan ke 9.
"Asyik liburan. Yes yes, Prada yes" Azalea bersorak.
Janet yang mengetahui cerita dari Azalea pun ikutan senang.
"Gue udah fotoin nilai lo ke Reyka. Dia otw jemput kita dan segera mengajak lo belanja tas merek" Azalea memeluk Janet erat.
Azalea Zahira💊: nilainya sempurna 😆
KASA💂: Aku beli tiketnya sekarang.
Azalea senang sekali. Dia memasukkan kembali hapenya di saku. Reyka sudah datang dan segera memeluk Azalea dan mengucapkan selamat.
"Ayo kita beli tas itu" Azalea bersorak senang saat Reyka mengajaknya, dia segera masuk mendahului mereka berdua.
"Ayo yang, kita beli tas juga buat kamu sebagai hantaran" Janet memeluk lengan Reyka.
Mereka menuju salah satu mall yang pernah dikunjungi Azalea dan Reyka saat mencari kado untuk Janet dulu.
Reyka membebaskan Azalea dan Janet memilihnya sendiri, dia duduk di kursi dan memandang keduanya.
Setelah puas memilih, Reyka membayar dan mengajak mereka pulang karena Arsa sudah menyuruhnya membawa pulang Azalea setelah mengantarkan Janet lebih dulu.
Di depan rumdin, Arsa sudah berdiri menunggu Azalea pulang, dia menyiram tanaman bunga anggrek yang ditanam Azalea.
"Lho Danki kok nyiram tanaman? Bu Danki kemana?" Tanya Wita.
Arsa yang malas menghadapi manusia nyinyir seperti Wita dan Keke, memilih tersenyum tipis saat dia mengetahui mobil Reyka sudah dekat.
"Assalamualaikum" Azalea mencium tangan Arsa dan memeluknya. Mengabaikan tatapan iri dari Keke dan Wita.
"Heiy, nih ketinggalan barangnya" Reyka memberikan paper bag warna putih bertuliskan merk tas ternama.
"Ah iya, makasih ya bang, mau mampir gak?" Tanya Azalea, Reyka menggeleng.
"Balik dulu. Bang ijin mendahului ya" Reyka memberikan hormat pada Arsa, lalu masuk ke mobil.
"Habis belanja ya dek Arsa? Bermerk itu tasnya" sindir Keke.
"Ijin bu Keke. Kado dari abang saya. Ijin mendahului ibu" Azalea menarik lengan Arsa Untuk masuk ke rumah.
Arsa menunjukkan tiket pesawat yang dia pesan untuk minggu depan beserta surat cuti Arsa. Azalea lompat ke pelukan Arsa dan memeluknya erat. Arsa berkali-kali mendaratkan ciuman sayang di kening dan puncak kepala Azalea.
💉💉💉
Azalea dan Arsa baru saja tiba di Bali, disini mereka akan menginap selama tiga hari kedepan disana.
Azalea tengah memasukkan kopernya di lemari. Arsa yang baru saja membuka jendela, memeluk Azalea dari belakang.
"Lea, jalan-jalan yuk" Azalea mengangguk.
"Sekarang kak?" Arsa mengangguk di bahu Azalea.
Memutar tubuh Azalea agar menghadap dirinya dan mencium bibirnya dengan lembut. Menganggkat tubuh Azalea dan membaringkannya di kasur.
Arsa mengusap bibir Azalea yang basah dan bengkak akibat ciumannya itu dengan ibu jarinya.
"Kalau gak jadi jalan-jalan gimana?" Tanyanya dengan suara serak. Azalea tertawa.
"Kenapa?" Tanyanya polos.
"Karena aku mau kamu sayang"
💉💉💉
Selama di Bali, mereka hanya menjadi penghuni kamar hotel. Keluar sebentar untuk mencari makan dan oleh-oleh.
Sekarang mereka baru saja mendarat di Jambi. Hasan menjemput mereka berdua di bandara.
Mereka memang sengaja datang ke Jambi atas permintaan Hasan. Disamping itu Hasan ingin menunjukkan tentang perkenalan Aila dan Aizan.
Apapun itunyang berhubungan dengan mendiang sang bunda, Azalea akan sangat antusias.
Hanifah menceritakan tentang Aila saat mereka bawa ke Jambi dan bagaimana bertemu dengan Aizan.
"Kamu gemukan ya Le, makan mulu pasti ya?" Azalea mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan dari Hanifah.
Azalea dan Arsa mengakui saat di Bali mereka hanya makan dan tidur. Seperti pasangan honeymoon pada umumnya.
"Mau makan apa?" Tanya Hanifah pada Azalea yang kini berbaring di pahanya, seperti kebiasaan Aila.
"Mau makan gulai tepek ikan ya Nek" pintanya, dia sudah membayangkan bagaimana lezatnya tepek ikan.
Hanifah mengangguk dan Azalea ikut membantunya di dapur.
Sayangnya selama mereka berdua di Jambi, mereka tidak menjadi penghuni kamar seperti di Bali kemarin. Hasan dan Hanifah mengajak mereka berdua jalan-jalan di kota Jambi.
💉💉💉
Sudah satu bulan mereka kembali ke Jakarta. Kembali menjalani aktivitas mereka masing-masing.
Azalea dan Janet sebentar lagi akan menjadi sarjana. Mereka berempat sedang berkumpul untuk makan siang dikantin bersama.
"Le, gue perhatiin nih ya, kok lo lagi seneng banget sih sama jus mangga dan rujak buah" kedua temannya mengangguk setuju atas pernyataan Janet.
"Gak tahu, seger aja nih makan beginian" jawab Azalea cuek.
Mereka bertiga saling pandang dan mengangguk atas pemikiran mereka bertiga. Tak ingin banyak bicara, Mereka menyeret Azalea menuju ruangan Rania dokter obgyn.
"Kita rasa lo hamil Le. Tiduran gih, gue periksa" titah Rania, Azalea menurut saja dan tidur di brankar.
Rania menempelkan gel di perut Azalea, dan terlihat janin disana. Mereka bertiga bersorak gembira, Azalea mengucap syukur berkali-kali dalam hati dan menitikkan air mata haru.
"Ah Lea, selamat ya. Kita senang banget karena lo udah hamil" mereka bertiga memeluk Azalea.
Rania memberikan print foto USG untuk Azalea tunjukkan pada Arsa nantinya.
Azalea pulang diantarkan oleh Janet yang memang membawa mobil sendiri. Azalea masuk ke rumah dan segera memasak untuk menyambut kepulangan Arsa dari luar kota hari ini.
Makanan sudah matang, Arsa datang dengan wajah lelahnya. Setelah melihat Azalea yang tampil segar, rasanya lelahnya sudah hilang.
Azalea mengajak Arsa duduk di meja makan. Menyiapkan makanan untuk Arsa. Mereka makan dengan khidmat.
💉💉💉
Arsa yang tengah selesai sholat Maghrib, kini duduk di tepi kasur yang sedang menunggu Azalea di kamar mandi.
"Sayang, sini deh" Arsa mengajak Azalea duduk di tepi kasur.
"Kak, suka cewek apa cowok?"
"Apanya sih?"
"Jawab aja"
"Gak ah, kamu gak kasih tahu yang jelas. Apanya yang cewek apa cowok?"
"Ah kakak ngeselin, bikin badmood" Azalea pergi dari kamar menuju ruang tengah untuk menonton TV.
"Ngambek kenapa coba?" Arsa mengikuti Azalea duduk di depan TV.
Arsa memegang tangan Azalea yanh sedang bersidekap dada.
"Please yang, jangan marah gini, kamu kenapa sih tanya cewek apa cowok? Aku tuh gak paham"
"Kakak tuh diajakin main kode-kode gak bisa ya. Ngeselin"
"Jelasin aja langsung Lea"
Azalea memberikan foto USG dan memberikannya ke Arsa.
"Apa ini?" Tanya Arsa dengan polosnya.
"Ih makin ngeselin. Aku tuh hamil kak, H-A-M-I-L HAMIL"
"Hah? Hamil? Beneran hamil?" Azalea hanya diam tak menanggapinya.
Arsa tertawa dan memeluk Azalea erat, menciumi seluruh wajahnya sampai dia ke gelian.
Arsa duduk di paha Azalea dan mengarahkan wajahnya di perut Azalea.
"Assalamualaikum anak Papa. Alkhamdulillah kamu sudah ada di perut Mama"
💂💂💂
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top