20. Aku Atau Dia (AAD)
Maafkan bunda yang gak up kemarin. Sibuk ngurusin air gaess..
Tandai typo...
Jangan lupa vote ⭐ and komen gaess
Kalian pilih Rangga apa Arsa gaess...
Dokter Militer Rangga
Kapten Arsalan Shaqueel Alfarezel
Azalea Zahira Alfarizqi
Happy reading
.
.
Azalea tengah berjalan ke warung di daerah Rumdin. Melewati tentara yang sedang korve.
Azalea melihat ada Rangga disana sedang menikmati sarapan bersama Reyka dan para tentara jomblo lainnya.
"Budhe, beli telurnya satu kilo, sama minyak goreng ya budhe" perempuan yang dipanggil budhe itu mengangguk.
"Ini neng, semuanya 50 ribu" Azalea mengeluarkan uang lima puluhan dan memebayarnya.
"Beli apaan?" Tanya Reyka yang sudah di sampingnya. Azalea tersenyum.
"Beli telur bang, mampir ke rumah gak? Somse banget gak pernah mampiri adiknya?" Sindir Azalea, Reyka hanya tertawa.
"Iya deh. Besok ya, libur kan besok?" Azalea mengangguk.
"Kenal dokter Lea?" Tanya Rangga. Reyka mengangguk.
"Siap. Adek saya bang. Sana balik, ntar Rena nangis"
Rangga teringat akan cerita dari suster kepala tentang kebaikan hati Azalea yang rela merawat Renata seorang diri.
"Rena lagi di rumah ibu. Udah ah aku pulang bang, ada ayah dirumah. Assalamualaikum. Mari dokter"
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak.
Ah manisnya gadis itu. Senyumnya bikin meleleh. Batin Rangga
💉💉💉
Rangga terlihat masih riwa-riwi di rumah sakit tempat Azalea bekerja. Para suster dan dokter perempuan telah menjadi fans dadakan dari Rangga.
Rangga sedang terlihat makan di kantin bersama dengan kedua dokter anak. Dikantin juga ada Azalea, Janet, Alexa dan Rania.
"Gila.. ketampanan yang haqiqi sih. Mama gue pasti seneng kalau gue pulang bawa dia sebagai calon mantu. Celetuk Janet.
"Anjir.. kenapa dia senyum gitu aja bikin rahim gue anget sih?. Hot banget dia" celetuk Alexa yang mendapat toyoran di kepala dari ketiga sahabatnya.
"Anjir lo pada. Sakit nih kepala gue" mereka bertiga tertawa.
"Tapi beneran ganteng kan Le, mbak?" Tanya Janet.
Rania dan Azalea saling pandang, lalu mengangguk setuju tanpa berkomentar lagi.
"Kek Oppa lo" jawab Azalea menunjuk Janet.
"Bener, kayak oppa korea yang biasa gue lihat di drama. Ya Allah, seganteng ini jomblo beneran gak ya?" Azalea menoyor lengan Janet.
"Inget abang gue woiy. Jelalatan aja nih mata" Janet hanya nyengir tak berdosa.
"Gue mau dong ngusap keringet dia, pasti dia sexy deh kalau lagi olahraga terus Shirtless" Alexa menggigit sedotannya.
"Tapi dianya gak mau sama lo tuh Lex" Rania membuyarkan halunya Alexa.
"Ih mbak tuh gitu, gue lagi asyik ngehalu nih" Janet mengangguk setuju.
Azalea tidak tertarik, baginya Arsa tetap ganteng. Dia masih fokus dengan makanannya tanpa memperdulikan halunya Janet dan Alexa.
"Sadar diri, noh lihat yang lo haluin, dia gak natap elo berdua, tapi natap Lea" jujur Rania membuat keduanya mengikuti arah pandang Rania.
"Kecewa gue"ucap Alexa sedih.
"Gue juga. Le, kok lo makan mulu sih, noh dilihatin si ganteng" Azalea memutar bola matanya malas.
"Gak tertarik, masih gantengan kak Arsa" Rania mengangguk setuju.
"Betul. Arsa lebih dari dia" Azalea dan Rania berhigh five.
Rangga kembali memandang Azalea yang tidak melihat kearahnya sama sekali. Rangga kembali penasaran dengan sosok Azalea.
Jadi penasaran sama Lea. Batin Rangga.
💉💉💉
Azalea kini tengah berdiri frustasi, dia sudah lelah kalau harus disuruh dorong motor matic milik Arsa. Azalea menelpon nomor Arsa.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam. Kak, motornya mogok, bisa jemput aku gak?" Tanya Azalea khawatir, hari dia dan Arsa sama-sama libur.
"Kamu dimana sayang? Aku kesana sekarang"
Azalea terlihat antusias. "Di lapangan tembak kak. Makasih my husband. Muach" terdengar kekehan dari Arsa di sebrang sana.
Jarak rumdin Arsa dan lapangan tembak hanya 7 menit jika berjalan kaki. Azalea mengusap keringatnya yang bercucuran bak hujan gerimis.
Puk
Azalea berbalik badan dan memelintir tangan yang sudah menepuknya dan menendang tulang kering si pelaku.
"Auw ssh.. sakit dokter" lelaki yang memakai pakaian olahraga itu terduduk di jalan samping trotoar dan memegang kakinya.
"Allahu Akbar dokter, saya--"
"Lea" Azalea menoleh ke belakang yang ternyata Arsa memanggilnya, Azalea memeluk Arsa dan menggigit bibir bawahnya.
"Kamu apakan dia?" Arsa melihat Rangga memegang kakinya dan kesakitan.
Azalea seperti ingin menangis saat Arsa berbicara seperti itu dan melototi Azalea. Arsa segera memeluknya dan menepuk kepala Azalea pelan.
"Bukan salah dokter Lea, tadi saya juga mengagetkan dia, niat saya ingin membantu tadi" Rangga mencoba berdiri.
Sakit juga tendangan cewek ini. Batin Rangga.
"Maaf dokter Rangga" Arsa memandang Azalea dan memandang Rangga.
"Kalian kenal?" Tanyanya dengan nada datar. Azalea nyengir tak berdosa membuatnya gemas.
"Siap. Kami satu rumah sakit. Kebetulan saya menggantikan Letkol Fajar karena cuti untuk naik haji" Arsa mengangguk.
Aku kira Lea sengaja kenalan dengan cowok lain, ternyata dokter juga. Batin Arsa lega.
Azalea mengeratkan genggamannya di kaus Arsa, Azalea juga masih sembunyi di belakang Arsa.
"Kak.." panggilnya manja pada Arsa. Arsa menoleh dan melihat Azalea.
"Pulang yuk, capek kak" rengeknya manja. Arsa tersenyum dan mengangguk.
"Kami pulang dulu Lettu Rangga" Rangga memberi hormat pada Arsa.
"Siap Danki"
Arsa mencoba menstater motor maticnya dan bisa, Azalea terpekik girang, lalu naik di belakang dan meneluk pinggang Arsa membuatnya tertawa.
Gadis manja juga. Batin Rangga
💉💉💉
Arsa dan Azalea sudah masuk ke rumdin. Berhubung Renata masih di rumah mertuanya. Azalea senang mempunyai waktu bersama Arsa berdua seharian.
Arsa menggendong Azalea di depan dan memutar tubuh mereka, Azalea tertawa dan mengeratkan pelukannya di leher Arsa.
Arsa tertawa dan mencium bibir Azalea yang menjadi candunya. Bahkan kini Arsa mendudukkan Azalea di meja makan.
"Sayang, aku gak suka cara dia lihat kamu" ucap Arsa terang-terangan.
"Siapa sih?" Tanya Azalea bingung.
"Lettu Rangga, Senoritaku sayang" ucap Arsa gemas dan mencubit pipi Azalea membuatnya tertawa.
Azalea menyugar rambut Arsa yang sedikit berantakan terkena angin tadi. Azalea mencium kening Arsa.
"Menurut kamu, gantengan aku atau dia?" Azalea nampak berfikir membuat Arsa berdecak sebal.
Azalea tertawa melihat Arsa yang sedang cemburu itu. Azalea mendekatkan bibirnya ke telinga Arsa dan meniupnya. Menggoda Arsa adalah hal yang menyenangkan baginya.
"Yang, jangan mulai deh" Azalea terkikik geli melihat Arsa mengeram kecil karena tiupannya di telinga.
"Kamu belum jawab pertanyaan aku Azalea Zahira Alfarizqi istri tersayangku" Arsa mencium bibir Azalea dengan lembut.
Azalea merona dibuatnya, dia menyembunyikan wajah merahnya di ceruk leher Arsa, mengendus bahu sabun yang dia sukai.
"Gantengan mana aku atau dia?" Tanya Arsa lagi.
Azalea memainkan jari telunjuknya di rambut Arsa, menggulung rambut Arsa.
"Gantengan dokter Rangga--" Azalea sengaja menggantungkan kalimatnya, memandang wajah Arsa yang terlihat tidak suka dengan jawaban sang istri.
"Tapi kak Arsa lebih ganteng dan lebih hot" Azalea menggigit bibir bawahnya untuk menunggu reaksi Arsa atas perkataannya itu.
"Hot ya?" Azalea menggigit bibir bawahnya dan mengangguk berkali-kali.
"Kita buktikan hot itu bagaimana" Arsa menggendong Azalea ala bridal style dan masuk ke kamar mereka.
"I love you kak Arsanya Lea"
"I love you too Leanya Arsa"
💉💉💉
Gaesss tutup mata biar gak dengar apa yang terjadi gaessss ...
Adegan yang iya-iya silahkan dibayangkan sendiri gaesss...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top