17. Wedding Azalea dan Arsa (WADA)
Haiy kalian... Kita lanjutin mereka yang udah sah...
Ayo kita kondangan gaesss.. kita nyanyi dan makan..
Kalau kalian minta doble up moon maap gaess gak bisa bunda..
Peringatan mengandung konten baper , tidak ada adegan iya-iya... #penonton kecewa
Bisa dibayangkan sendiri aja yang iya-iya 😜
Happy reading
.
.
.
.
Azalea berjalan mendekat kearah Arsa dengan digandeng Sania dan Sabita. Renata sedang bersama dengan Ezra.
Azalea duduk di samping Arsa, mereka menandatangani surat nikah. Azalea mencium tangan Arsa, Arsa tersenyum menatap Azalea yang kini sudah resmi menjadi istrinya itu.
Arsa mencium kening Azalea. Mereka tersenyum bersama. Mereka meminta maaf pada orang tua dan keluarga mereka.
Azlan terharu saat Azaleanya meminta maaf padanya. Azlan memeluknya erat, seakan tak ingin pisah dari putri semata wayangnya itu. Putri yang selalu dia jaga.
Akhtar juga memeluk Azalea, cucu tersayangnya. Wajah Azalea dan tingkah lakunya yang mirip dengan mendiang Aila, membuatnya ikut ekstra menjaganya juga bersama dengan Azlan dan Ramzan
"Jaga Azalea, jangan pernah sakiti cucu saya" peringat Akhtar pada Arsa.
"Siap Opa" jawab Arsa tanpa ragu.
Saat meminta maaf pada kedua orang tua Arsa, Aulia memeluk erat Azalea. Dia sangat senang akhirnya bisa menjadikan Azalea menantunya.
💐💐💐
Mereka kini dalam perjalanan menuju gedung untuk melaksanakan resepsi pernikahan mereka.
Arsa sudah siap dengan PDU lengkap. Azalea juga sudah cantik dengan kebaya warna mocca. Azalea meremas lengan Arsa.
"Aku gugup nih kak" Arsa tertawa kecil, Azalea makin meremas lengan Arsa kuat, membuatnya meringis.
"Sakit Lea sayang. Kejam nih sama suami sendiri" Azalea melotot kearah Arsa yang nyengir.
"Judes banget sih. Mau lari gak dari resepsi? Ayo aja saya siap"
"Kakak nih aneh deh" Arsa tertawa kecil melihat Azalea sudah tidak gugup lagi.
"Sudah gak gugup kan sayang? Ayo kita jalan" Azalea tersenyum dan mengangguk, merapatkan diri dengan Arsa dan berjalan bersama.
Upacara pedang pora sudah dimulai, mereka melewati satu persatu para adik asuh Arsa yang bertugas menjadi pedang pora. Sampai mereka tiba di payung pora, Arsa mengucapkan ikrar wirasatya, dia memasangkan cincin pernikahan mereka di jari manis Azalea. Azalea tersenyum manis di depan Arsa.
Bunda, doakan Lea selalu bahagia dengan kak Arsa. Lea sayang dia Bunda. Batin Azalea.
Azlan datang sendirian, memberikan seragam Persit untuk Azaleanya. Ingin rasanya dia menangis saat ini, melihat sang ayah berjalan sendiri tanpa sang bunda disampingnya.
Bunda, lihatlah ayah, ayah sangat setia dan mencintai bunda. Batin Azalea.
Aila, lihatlah Lea putri kita sudah menikah, ingatkah kamu dengan pernikahan kita dulu Aila?. Saya kangen kamu. Batin Azlan.
💐💐💐
Mereka kini sudah ada di pelaminan, menyambut para tamu undangan yang datang.
Arsa juga melihat Farhan dan Galang datang bersama. Farhan dan Galang menyalami Arsa. Ada rasa cemburu yang masih nyempil di hati mereka berdua melihat Arsa dan Azalea bersanding di pelaminan.
Kalau bisa digambarkan dengan lagu, mungkin mereka akan menyanyikan lagu tenda biru, atau lagu dangdut ditinggal rabi.
"Rasanya masih nyesek lihat mereka bersanding" ucap Galang.
"Hmm... Sepertinya begitu" balas Farhan.
Janet datang bersama Reyka. Azalea pun kaget melihatnya. Reyja tersenyum dan memeluk Azalea.
"Udah official tapi diem. Jadi ini tentara yang lo maksud Net?" Tanya Azalea.
Janet dan Reyka hanya nyengir kuda. Lalu mereka turun. Alexandria datang bersama sang kekasih untuk mengucapkan selamat pada Azalea dan Arsa.
Rania datang bersama kedua anaknya dan Affandi yang menggendong anak bungsu Rania.
Pemandangan yang indah batin Azalea.
"Selamat Lea sayang. Duh seneng deh liat kamu bahagia seperti ini" Rania memeluk Azalea.
"Duh sudah official nih dengan pak inspektur vijay?" Goda Azalea.
"Affandi bu dokter. Haiy bro apa kabar? Selamat ya" Affandi bersalaman dengan Arsa.
"Baik bro. Makasih ya udah datang" jawab Arsa senang.
"Eh kenal? Haiy Halwa sayang, haiy kakak Zidan" sapa Azalea ramah.
"Haiy tante" ucap mereka bersama. "Tante, ini Papa baru aku, namanya Om Fandi, baik lho tante omnya" ucap Zidan riang.
"Tuh mbak. Udah sih, gass" goda Azalea.
"Hmm" lalu meninggalkan Azalea yang tengah tertawa bersama Arsa.
💐💐💐
Pesta pernikahan sudah usai. Mereka tengah menginap di hotel hari ini. Rasanya capek sekali. Azalea yang masih mengenakan kebaya, duduk di sofa dekat Arsa.
"Mau dibantuin lepas atribut perang kamu?" Tanya Arsa, Azalea hanya terkekeh dan mengangguk.
Arsa melepaskan mahkota di puncak kepala Azalea, melepaskan bunga melati yang ada di kerudung Azalea. Azalea melepas jarum pentul yang tersemat disana satu persatu.
"Nyortirin jarum ya neng?" Canda receh Arsa yang diikuti tawa oleh Azalea.
"Lea, saya--" belum selesai bicara, sudah Azalea potong.
"Aku, emang lagi menghadap ayah pakai saya?" Arsa menggigit bibir bawahnya.
"Aku.. duh aneh ya Lea. Aku boleh lihat rambut kamu yang tertutup hijab?" Pintanya, Azalea mengangguk.
Arsa membantu membuka kerudung Azalea. Terlepas juga, dan terlihat rambut ikal yang di Cepol berwarna hitam. Arsa mencium kening Azalea cukup lama.
"Kamu cantik Lea" Arsa membelai pipi Azalea dengan jari telunjuknya. Arsa tersenyum diikuti Azalea.
Duh deg-degan gini. Batin Azalea.
"Kakak mandi gih, nanti gantian sama aku" Arsa berdecak sebal.
"Perusak suasana ih kamu" Arsa beranjak mengambil baju tidurnya dan menuju kamar mandi.
Azalea membuka kopernya dan mengambil piyama tidur. Arsa keluar dengan wajah segar dan rambut basah.
Duh cakep banget sih kak. Ya Allah, hamba jadi tergoda ngelihatnya, berapa pack ya itu. Batin Azalea.
"Aku mandi ya kak" Arsa mengangguk. Dia duduk di sofa kembali.
Ting tung
Arsa membuka pintu, disana sudah berdiri Janet dan Alexa. Memberikan sebuah kotak berwarna hijau dan pita berwarna hijau juga.
"Buat Lea. Bye pak tentara" mereka pergi membuat Arsa bingung.
Arsa masuk masih memegang kotak itu. Azalea yang baru saja selesai mandi duduk di sofa.
"Apa itu kak?" Tanyanya curiga. Seperti tahu kotak itu, tapi dimana ya?. Batin Azalea.
"Dari teman kamu Janet dan Alexa" ucap Arsa memberikan kotak itu pada Azalea.
Azalea yang penasaran, akhirnya dibuka juga. Arsa yang duduk disampingnya ikutan melihat isinya. Sebuah lingerie kostum suster dengan bahan yang tipis sekali, lengkap atribut di kepalanya. Azalea menatap horor lingerie di depannya. Tawa Arsa pecah dan membahana di kamar hotel mereka.
Azalea membaca notes yang terselip di kotak itu.
Semoga bahagia. Selamat bermain dokter-dokteran berdua.
Janet, Alexa, Rania
Tawa Arsa masih pecah ketika melihat Azalea memasukkan lingerie tari kembaki ke kotak dan melemparnya asal karena malu dan kesal dengan ketiga sahabatnya itu.
"Berhenti ketawa" makin kesal karena Arsa masih tertawa.
"Maaf. Aduh sakit perut aku. Jangan dilempar Lea" Arsa memungutnya dan menaruh kembali di meja.
"Nyebelin" Arsa menahan tawanya.
"Lea, gak mau dicoba nih kostumya?" Azalea mencubiti lengan Arsa membuatnya tertawa terbahak-bahak.
"Oke. Ampun Lea. Duh capek ketawa terus" Azalea memberikan minum ke Arsa.
"Makasih sayang" Arsa meminumnya hingga tandas.
"Lea, buat adiknya Rena yuk"
💐💐💐
Haiy kalian semua.. hayo pada mau ngintipin Lea sama Arsa ya?
Awas bintitan lho mata suci kalian..
Jangan lupa vote ⭐ dan komen gaesss
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top