15. Cemburunya Arsa (CA)
Maaf part pendek gaesss... Jangan lupa vote ⭐ and komen
happy reading
.
.
.
.
Azalea masuk ke kamar dengan berganti gamis berwarna pink dengan kerudung senada. Azalea membuka pintu yang sedari tadi diketuk dari luar.
"Duduk di luar aja" Arsa tersenyum dan duduk di kursi teras.
"Jadi, kenapa gak ada kabar sama sekali?" Tanya Azalea ketus.
"Maaf Lea, hape saya terjatuh saat itu ketika telepon dengan kamu. Saya dan Adam ditangkap mereka dan di sekap. Setiap hari kami disiksa dan tidak di beri minum. Jadi bagaimana saya bisa hubungi kamu?" Azalea memitikkan air mata.
"Maaf" lirihnya. "Saya kepikiran kakak" Arsa tersenyum lebar mendengarnya.
"Ayo saya antar ke rumah sakit. Kata komandan, kamu sakit" Azalea diam.
"Cuma kurang istirahat aja, dari semalam Renata rewel, dia kemarin baru aja imunisasi" jelas Azalea.
"Ya udah, istirahat gih, saya mau pulang dulu" Azalea mengangguk. Arsa pamit pulang ke rumah dinasnya.
💉💉💉
Arsa pulang ke rumah orang tuanya. Aulia memeluknya erat. Aulia menciumi seluruh wajah Arsa yang terluka.
"Sa, ibu boleh tanya sesuatu?" Arsa mengangguk. "Kamu kenal Galang?" Arsa mengangguk.
"Ibu kenal Lettu Galang?" Aulia diam, mengatur nafasnya agar tidak emosi.
Aulia menceritakan semuanya tentang omongan Nania ke Azaleanya. Arsa tentu saja tidak terima. Calon istrinya dihina seperti itu, hanya karena mengadopsi seorang anak karena kedua orangtuanya meninggal. Rahang Arsa mengeras tanda dia sedang marah.
Aulia membelai tangan Arsa yang terkepal. "Nak, kamu tahu, ibu sangat bangga pada Lea, dia gadis baik. Kamu jangan sia-siakan Lea ya nak"
"Iya Bu. Arsa nggak akan sia-siakan Lea. Dia memang yang terbaik"
"Jadi, kapan kalian melangsungkan pernikahan?" Tanya Aizan.
"Secepatnya yah. Enaknya kapan? Arsa siap-siap aja"
💂💂💂
Azalea tengah duduk di kantin sore itu dendirian. Dia menyesap jus mangganya yang masih dingin.
Seorang lelaki berjas putih duduk di depannya. Azalea hanya diam memperhatikan.
Ngapain dia disini?. Sapa gak ya? Kalau gak nyapa ntar dikira gak sopan. Batin Azalea.
Suara histeris dan tatapan memuja di sekelilingnya membuat Azalea kurang nyaman berada di depannya.
"Dokter Lea? Apa kabar?" Sapanya ramah dan dengan senyuman khasnya yang bisa memikat hati perempuan, catat ya, Azalea tidak termasuk didalamnya.
"Baik dokter Eric. Ada apa ya dokter?" Tanya Azalea akhirnya. Eric dokter muda dan tampan itu menopang dagunya dan memandang Azalea intens.
Andaikan yang di depan gue si Kasa, pasti gue udah salting, tapi dia bukan Kasa yang bisa bikin gue salting. Batin Azalea.
"Apa kabar bayi yang kamu rawat itu? Sudah umur satu tahun ya?" Azalea mengangguk membenarkan.
"Saya dengar, kamu kuliah spesialis ya?" Azalea mengernyitkan keningnya bingung.
"Dari siapa dok?" Tanya Azalea penasaran.
"Dari dokter Alexandria, teman dekat kamu kan?" Azalea hanya beroh ria tidak menanggapi lebih lanjut.
Azalea kembali menyeruput jus mangganya, melihat sekelilingnya, dia merasa tak nyaman dengan tatapan para fans Eric.
"Dokter, maaf kalau saya kurang sopan, tapi kenapa dokter duduk disini?" Eric kembali menopang dagunya.
"Tidak papa. Saya lihat kamu sendirian saja, jadi saya duduk disini"
Singa. Lha seenak jidatnya dia aja. Umpat Azalea dalam hati.
"Saya kurang nyaman dengan tatapan mereka, mending dokter pindah deh" Eric menggeleng.
"Saya suka disini, bisa lihat kamu" akunya jujur.
Singa nih orang. Gak ngefek pak. Sorry gak punya recehan. Batin Azalea
"Lea" Azalea mematung, tentu saja dia mendengar dan mengenal jelas suara itu. Suara yang mampu membuat hatinya berdesir dan kelonjotan.
Azalea berdiri dan melihat seseorang yang mampu membuatnya jatuh cinta, siapa lagi kalau bukan Arsa atau yang disingkat Kasa oleh Azalea.
Azalea berdiri di depan Arsa. "Duduk kak" Arsa mengambil duduk di samping Azalea.
Lelaki berbaju casual itu menatap tajam Eric. Dia sangat tidak suka orang yang dia sayang di dekati orang lain, apalagi mereka sebentar lagi akan menikah.
"Kamu udah selesai?" Azalea mengangguk, lalu menyeruput jus mangganya yang tinggal sedikit.
"Pulang sekarang?" Tanya Azalea, Arsa mengangguk dan berdiri. "Ayo"
Azalea berdiri dari duduknya, lalu berpamitan dengan Eric yang hanya diam memandang mereka berjalan bersisian.
Ketiga sahabat Azalea duduk di depan Eric. Alex mengetuk meja, sehingga membuat Eric memandang mereka.
"Kan saya sudah bilang tadi, Lea itu sudah punya pacar, dan yang tadi itu pacarnya" jelas Janet.
"Ngeyel sih" Rania memandang tak suka kearah Eric.
"Berisik kalian bertiga" desisnya.
"Santuy dokter Eric yang banyak fans. Kami hanya menyadarkan anda. Bahwa tidak semua wanita bertekuk lutut di depan anda. Termasuk kami berempat" jelas Alex.
Lalu ketiganya pergi meninggalkan Eric yang mengumpat ini itu di dalam hati.
💉💉💉
"Saya gak suka cara dia lihat kamu" jelas Arsa saat mereka ada di mobil.
Azalea yang memberikan botol susu ke Renata menatap Arsa bingung.
"Dokter Eric maksud kakak?" Arsa hanya berdehem sebagai jawaban. Terlalu malas membahasnya.
"Ciyee cemburu nih? Kakak cemburu beneran?" Goda Azalea.
"Iya saya cemburu. Saya kan cinta kamu" aku Arsa.
Blusshh
Wajah Azalea memerah, jantungnya kembali berdetak cepat mendengarnya. Hanya sebuah kalimat bisa membuatnya baper.
Asemm gue baper kasa. Gue baper sama kacang ijo ini. Batinnya.
"Apa aku nikahi kamu aja sekarang ya?"
💉💉💉
Fani dan Didin duduk bersama Farhan di ruang tamu. Adam dan Aira sudah pulang ke rumdin.
"Mama dengar, kamu deketin dokter Lea ya?" Tanya Fani pada Farhan anak sulungnya itu.
"Iya Ma"
"Lalu?" Tanya Didin ingin tahu.
"Dia akan menikah dengan Arsa" jawabnya kesal.
"Farhan, perlu kamu tahu. Azlan tidak akan pernah merestui ataupun mengijinkan anaknya menikah dengan kamu" jelas Didin.
"Kenapa Pa? Farhan gak punya salah apapun sama Komandan" kekehnya. Didin menghela nafas berat.
"Ini semua karena Mama nak. Mama yang salah" Fani menangis.
"Mama punya salah apa?" Tanya Farhan ingin tahu.
"Dulu Mama punya tante, beliau menikah dengan kakeknya Lea, saat itu tante Raya menghasut Mama agar Mama ikutan benci dengan Aila ibuny Lea. Mama setuju aja, karena apa yang Mama lihat saat itu Om Akhtar selalu memarahi Vebby. Tapi tidak dengan Aila, jadi Mama pikir Aila itu orang yang jahat dan menghasut Papanya"
Fani menghela nafas sejenak. "Sejak Aila menikah dengan Azlan, kebetulan sekali Mama bisa balas dendam untuk almarhumah tante Raya dan Vebby. Mama selalu membuatnya menderita dan menyuruhnya ini itu atas dasar senioritas. Sampai Mama hampir membuatnya kehilangan Lea"
Farhan menatap Fani dengan kecewa. Bagaimana bisa Fani sejahat itu.
"Sampai akhirnya Mama disadarkan oleh Nenek, bahwa yang jahat bukan Aila, melainkan Vebby dan tante Raya. Ramzan juga menyadarkan mama. Saat Mama akan meminta maaf dan akan menjenguk Aila setelah melahirkan, Mama menyesal..hiks"
"Aila meninggal saat melahirkan Lea.. hiks.. dan sejak saat itu rasa bersalah ini terus menghantui seumur hidup Mama. Maafkan Mama ya Farhan"
Farhan berdiri dan memandang Fani dengan kecewa. Rahasia yang membuatnya tidak akan bisa bersama Lea gadis yang dia sukai untuk selamanya.
"Maaf, Mama bikin aku kecewa"
💂💂💂
Nah gaess gimana menurut kalian??
Jangan lupa vote ⭐ and komen yaa..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top