Prolog

"He Who Hath Mastered All at Birth --(Ars Almadel Solomonis)

He Who Hath Started All at His Crowning -- (Ars Paulina)

And ...

He Who Lets Go of The World at His Time of Parting --

Ars Nova ..."

Kenangan itu masih sangat melekat di pikiranku. Setiap malam --tidak, setiap detik, setiap menit aku selalu memikirkannya, aku selalu merindukan sosoknya.

Sosoknya yang kadang serius, tersenyum,  tertawa, sedih.  Sosoknya yang dulu masih sangat kecil hingga kini dirinya yang telah beranjak dewasa.

Aku bukanlah ayah yang baik. Aku adalah ayah yang buruk-- ayah paling buruk di dunia. Dia yang selalu menjadi kesayanganku. Dia yang selama ini menemaniku di masa tuaku bahkan dia yang ada di sampingku ketika aku menutup mata untuk selamanya.

Mengapa aku tidak bisa melindunginya? Mengapa aku tidak bisa menolongnya pada waktu itu? Tuhan Semesta Alam, mengapa takdir yang Engkau berikan sangatlah berat! Aku tak bisa melewatinya Tuhanku!

Hatiku selalu menyanyikan pujian untukMu, mulutku selalu berdoa berdoa dan berdoa untukMu agar ... agar aku ... aku ...

"Aku harap, aku bisa bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya. Tuhan, dengan segenap hati aku berdoa kepadaMu. Aku mohon, pertemukan aku sekali lagi saja --walau hanya beberapa detik-- aku mohon, pertemukan aku dengan anakku Solomon!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.













"Kita berhasil! KITA BERHASIL RITSUKA-CHAN!!!"













~Happy Father's Day~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top