Chapter 1
Author's POV
Gilgamesh mengepal tangannya --tanda bahwa dia menahan emosinya. Eits, bukan karena marah tapi karena dia merasa sedih melihat David yang merindukan anaknya yang bodoh itu.
Begitu juga Merlin yang merasakan hal yang sama. Merlin dan Gilgamesh tak sengaja mendengar doa dari David di bekas ruang kerja Solomon atau yang lebih dikenal dengan nama Romani Archaman.
"Kita harus melakukan sesuatu Gil--"
"Aku tahu dan aku berpikir kalau aku ingin memanggil Solomon ke dunia ini sekali lagi tapi ... bagaimana caranya?"
Gilgamesh dan Merlin melihat David sekali lagi lalu berjalan meninggalkan area tersebut. Sudah setahun lamanya Solomon mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan dunia dari bencana.
Semua pahlawan yang terpanggil menyaksikannya menggunakan Noble Phantasm Ars Nova dan menyaksikannya perlahan menghilang --termasuk ayahnya, David.
Selama David berada di Chaldea dan berbaur dengan Servant lainnya, dia tidak menunjukkan emosi kesedihan di depan teman sesama Servant maupun Masternya. Tetapi, dibalik keceriaan dan kelucuannya tersimpan rasa bersalah dan rasa rindu yang teramat besar terhadap Solomon.
Gilgamesh dan Merlin berjalan ke arah ruangan Da Vinci dan disana mereka bertemu dengan Ritsuka --Master mereka, Mashu, dan Ereshkigal serta tentu saja, wanita dengan rambut coklat yang indah Da Vinci.
"Merlin dan Raja Gilgamesh! Hallo~!" sapa Ritsuka.
"Hallo Master~" Merlin dengan cepat menghampiri Masternya lalu memeluknya. Sedangkan Gilgamesh hanya mengangguk untuk menjawab Masternya.
"Hm? Ada apa kalian kemari? Tak biasanya kalian kemari hanya untuk mengunjungiku. Apa ada sesuatu yang kalian inginkan dariku?" tanya Da Vinci.
Merlin masih bermanja-manja dengan Masternya sedangkan Mashu --si gadis berkacamata itu berusaha melepaskan Senpainya dari pelukan erat si penyihir mesum ini.
"Merlin!" bentak Gilgamesh yang membuat Merlin tersentak lalu menggaruk pipinya yang tidak gatal itu.
Semua orang yang ada di ruangan ini menggeleng kepalanya atas sikap Merlin yang 'pura-pura manja padahal mempunyai niat yang lain'. Untungnya gadis bersurai orange itu tidak keberatan dengan sikap Servantnya yang satu ini.
"Tadi kami melewati bekas ruangan Solomon dan kami mendengar suara doa David disana. Dia berdoa kepada Tuhannya agar dia dipertemukan kembali kepada anaknya," jelas Gilgamesh.
"Ah ...," Ritsuka menghela napas ketika mendengar nama Solomon.
Ingatan tentangnya masih sangat jelas dan jujur, merekapun masih tidak merelakan Solomon yang mengorbankan dirinya itu tapi demi menyelamatkan dunia maka hal itu tidak bisa dihindari.
"Apa yang harus kita lakukan, Senpai? Raja David pasti sangat merindukan Dokter Roman --maksudku Raja Solomon. Da Vinci-chan?"
"Aku ... tidak tahu," jawab Da Vinci singkat.
Mereka sudah kehilangan harapan mereka untuk memanggil kembali Solomon. Tetapi, Gilgamesh teringat dengan seseorang yang sedaritadi diam yang memerhatikan pembicaraan mereka.
Benar, Dewi Ereshkigal ada disana. Dia tentunya bisa memanggil Solomon. Dia bisa memanggil arwahnya yang berada di akhirat dan David bisa bertemu kembali dengan Solomon.
Seakan tahu dengan apa yang dipikirkan Gilgamesh, Ereshkigal yang sedaritadi diampun akhirnya membuka mulutnya untuk berbicara.
"Sulit bagiku untuk memanggil Raja Solomon ke dunia ini karena tubuhnya telah hancur --tidak, ingatan orang tentang Solomon bahkan sudah tidak ada. Sangat sulit bagiku untuk bisa memanggilnya," jelas Ereshkigal.
"Tapi kita bisa memakai ingatan kita yang ada di Chaldea kan? Kita masih mengingatnya!" ujar Ritsuka.
"Bisa tapi ... kita membutuhkan vessel," lanjut Ereshkigal.
"Aku bersedia untuk menjadi vesselnya!" ucap Ritsuka dengan semangat tetapi Ereshkigal menggeleng kepalanya, tanda tidak menyetujui Masternya itu.
"Tidak Master, biar aku yang akan menjadi vesselnya dan kamu yang memanggil Solomon. Tapi dia tidak akan bertahan terlalu lama, mungkin dia hanya bertahan selama beberapa jam," jelas Ereshkigal.
"Tidak masalah! Yang penting Raja David dapat bertemu dengan Solomon!" sahut Mashu dan merekapun membuat rencana untuk memanggil kembali Solomon tanpa diketahui oleh David.
End of Author's POV
.
.
.
.
Author's Note:
Yo dan kmbali lagi dengan ane!
Sblumny thor mau ucapin trima ksih untuk Christine3099 yg sudah mau membntu ane untuk membuat one-shot ini desu! Dn sbnarny kta jga collab :v
Tp klau klian lngsung membaca crita in tanpa membaca crita yg dibuat Christ jga gpp desu, dn bgitu pula sbliknya krna jalan crita kta msing2 brbeda desu, ga ad kaitanny satu sama lain.
Cman bedanya klau Christ lbih ke lucu, ane lbih ke... taulah..
Crita ini khusu kami buat untuk dipersembahkan kepada King David dan King Solomon krna tgl 12 November adalah hari ayah sedunia! Dn krna kami mrasa 'Solomon needs more love from his hot daddy' jd kmi membuat crita in.
Btw Inggris ane bner kagak ye :v
Dn skian dlu untuk skrang. Smoga klian menyukai crita kami brdua desu dn jngan lupa untuk mengunjungi lapakny Christ jga ne~ jngan lupa untuk di vote dn bri komentar jga lalu memfollow akun kami! Sampai jmpa di chapter slanjutny desu~
Trima kasih jga kpd AkatsukiYukino yg sudah membntu kami desu~! Kami sangad sngad trbntu~ dikunjungin lapaknya desu~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top