Third Letter.

Avery duduk di sebuah bangku yang berada di tengah taman. Avery memutar semua memory-memory indah yang pernah ia lewati bersama Niall.

Tatapan Avery kosong menatap lurus ke depan, Airmata yang tidak berhenti jatuh dari kelopak mata nya, sukses membuat mata nya bengkak.

Orang yang melintas di sekitar Avery menatap nya nanar dan iba. Seperti, melihat sesosok wanita yang sudah kehilangan kewarasan nya.

Tangan kanan Avery membuka tas yang sedari tadi ada di atas pangkuan nya. Mengeluarkan buku yang sudah tidak asing lagi, Buku berwarna biru yang berisi kata-kata mengoyak hati.

Ia membuka buku itu tepat pada halaman ke tiga,

5 Januari 2014,

Aku tidak pernah berhenti menunggu mu, Sampai kau datang Ave. Aku ingin melihat wajah mu, Baru empat hari kita tidak berjumpa. Tapi, Rasa rindu ku sudah sangat besar. Rindu dan penyesalan semua menjadi satu. Maaf kan aku Ave,

Ave, Kapan kau datang menemuiku? Kapan pintu ruang rawat ku terbuka dan muncul sosok wanita tercinta yang sangat aku rindukan. Ave, Apapun akan aku lakukan untuk membuat kau kembali. Tapi, Keadaan ku berkata lain. Aku hanya bisa berbaring disini sambil terus menunggu kau datang.

Ave, Aku merindukan mu. Aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, harus berbuat apa lagi agar kau bisa datang menemui ku. Teman ku sekarang hanya pena dan buku ini. Hanya kedua ini saja yang bisa mendengarkan semua keluh kesah hati ku.

Aku hanya bisa mencurahkan semua nya lewat sini. Kian hari, aku makin berakting seperti wanita patah hati, Semua karena mu.

Ave, I miss you.

Niall Horan,

x

Haii!! Update nih.

Absurd? feel nya gak dapet ya? ;') maaf kalau banyak typo.

Pendapat nya ya.

Jangan lupa tinggalin vote dan comment kalian ya.

Big Love,

Tasya Tomlinson.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top