Second Letter.
Avery terduduk di atas tempat tidur nya, ia terus terisak tidak berhenti dari kemarin. Pikiran nya tidak lepas dari Niall. Ia tidak menyangka, Niall pergi secepat ini. Tanpa ada perpisahan yang pantas untuk di kenang, Perpisahan nya saat itu sangat menyedihkan untuk di kenang.
Niall, I'm sorry.
Niall, I'm here. Come back, Please.
Niall, I love you. I miss you.
Hanya itu yang sedari kemarin mengisi hati dan pikiran Ave, Avery juga terus menggengam buku biru muda milik Niall. Avery takut membuka halaman berikut nya, halaman dimana terdapat tulisan tangan dari Niall, Yang bisa membuat hati Avery makin terkoyak.
Tapi entah apa yang mengendalikan Ave, mungkin rasa rindu yang membuat ia bertekad untuk membaca buku milik Niall ini.
4 Januari 2014,
Tuhan, Dimana Avery sekarang? Kemana pergi nya dia? Sudah dua hari lama nya ia tidak datang menjenguk ku, menghubungiku pun tidak. Aku hanya ingin dia tahu, Kalau aku menyesal. Aku ingin merubah sifat ku demi nya, Aku terlalu menyayangi nya, Aku membutuhkan nya di saat-saat seperti ini. Aku tahu, Pasti kau tahu dimana Avery? Jaga dia tuhan, Bawa dia bertemu dengan ku. Aku merindukan nya.
Avery, Demi tuhan aku rindu dengan mu. Aku rindu saat kau duduk di sebelah ku, saat aku sedang terbaring di rumah sakit seperti ini. Aku rindu saat kau memarahi ku saat aku tidak mau makan. Ave, Aku masih kekasih mu kan? Lalu kenapa kau pergi tanpa kabar seperti ini? Karena mu, Aku seperti wanita yang gemar menulis diary. Tapi, Jika tulisan ku ini menjadi pesan terakhir untuk mu? Bagaimana?
Tidak, Aku tidak mau meninggalkan mu. Meninggalkan dunia ini sebelum kau kembali, sebelum aku bisa membuat mu bahagia.
Aku berjanji akan merubah sifat ku, Aku berjanji akan selalu mencintai mu bagaimana pun keadaan nya. Tapi, Aku tidak bisa berjanji jika suatu saat aku harus pergi meninggalkan mu. Aku tidak tahu mengapa aku menulis kata-kata itu,
Tapi, Jika itu terjadi. Kau harus selalu ingat, Kalau aku akan selalu bersama mu. Dan sekarang yang ada di dalam setiap doa ku adalah, Kau kembali dan mau memaafkan ku. Memberi ku kesempatan untuk memperbaiki semua nya.
I love you, Avery Kate Madelyn.
Niall Horan,
x
Air mata Avery makin tidak biasa tertahan kan, tangisan nya makin meledak setiap membaca setiap kalimat yang ditulis oleh Niall dua bulan yang lalu.
Avery menyesal, sangat menyesal. Ia ingin memeluk Niall, mengatakan kalau ia sangat mencintai Niall dan ingin Niall kembali ke dunia dan hidup berbahagia bersama.
Tapi, itu semua mustahil.
Haii!! Update nih :3
Aduh ini makin absurd yaa :( gambaran aku emang gini sih .-. tapi ya semoga ada yang suka ya.
Maaf kalau ada typo.
Jangan lupa tinggalin vote sama comment kalian ya.
Big Love,
Tasya Tomlinson.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top