Fourth Letter.

Avery mempersilahkan Liam masuk kedalam rumah nya, dan mempersilahkan nya untuk duduk.

"Ave," Panggil Liam, yang dipanggil tidak kunjung menoleh. Liam pun bergeser dan duduk lebih dekat dengan Avery.

Avery diam, dia sadar kalau Liam memanggil nya. Tapi, ia tidak bersemangat untuk menanggapi panggilan Liam atau pun sekedar menoleh. Yang ada dipikiran nya sekarang, hanya ada Niall. Sosok lelaki tampan yang sangat ia cintai, namun telah pergi untuk selama nya.

Avery tidak percaya ini semua akan terjadi, ini terlalu cepat.

Di sisi lain, Liam makin tidak nyaman dengan keadaan hening yang tercipta saat ini. Tangan kanan nya pun bergerak, menggapai sebuah buku yang ada di atas pangkuan Avery.

Avery tidak menyadari nya karena terlalu sibuk menangis dan makin tenggelam dalam lamunan nya.

Liam pun membuka halaman pertama pada buku milik Niall ini.

"Liam! Kau lancang!" Pekik Avery yang akhir nya menyadari apa yang sedang Liam lakukan.

"A-aku hanya ingin melihat apa isi buku ini." Ucap Liam, menutup buku ini kembali.

"Don't you dare! Hanya aku yang boleh membaca isi dari buku ini." Bentak Avery.

Akhir-akhir ini Avery memang sedikit aneh, kadang ia menangis sampai tersedu-sedu. Tapi, kadang juga ia seperti emosi.

"Baiklah. Maafkan aku, Ave." Ucap Liam, lalu mengembalikan buku itu ke pada Avery.

Avery menatap nya tajam, lalu merampas dengan kasar buku itu dari tangan Liam dan berlalu pergi entah kemana.

---

Avery terduduk di sebuah ayunan yang ada di halaman belakang rumah nya.

Pada saat Liam melihat buku Niall tanpa izin, emosi nya meledak-ledak. Tapi, sekarang Avery merasa kesepian dan merasa kan kesedihan yang sangat mendalam.

Avery pun menatap buku yang ada di pangkuan nya, dan mulai membuka nya kembali.

7 januari 2014,

Ave, Apa kabar kau sekarang? Sedang apa kau saat ini? Apa kah kau merindukan ku? Jika kau bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada ku. Aku akan menjawab. Keadaan ku buruk, Aku sedang berbaring, Sangat! Ave, Aku sangat merindukan mu.

Kau tahu, Tadi pagi aku teringat soal kejadiaan malam itu di cafe. Kau ingat? Saat liam mencium mu? Saat aku merasa cemburu. Huuh, Kau tahu Ave, Aku sangat cemburu melihat itu. Kau boleh mengatakan ku berlebihan akan segala hal. Tapi, tidak dengan kecemburuan ku. Aku tahu memang cemburu ku berlebihan, Tapi tak sadar kah kau, Ave? Kalau aku sangat menyayangi mu.

Aku terlalu mencintai mu sampai aku tidak mau melihat kau berdekatan dengan lelaki lain, biarpun itu Liam— sahabat mu. Mungkim ini terdengar egois, tapi aku memang tidak mau kehilangan diri mu. Aku ingin menjadi salah satu alasan di setiap senyuman mu, bukan lelaki lain.

Sudah, Aku rasa untuk kali ini cukup segini surat ku. Rasa nya aku ingin tidur karena kepala ku terasa sangat sakit.

Bye Ave, Good Night.

I love you,

Niall Horan,

x

"Niall...." Bisik Avery dalam tangis nya.

Liam yang memerhatikan gerak-gerik Avery dari jauh dan melihat Avery yang sedang menangis.Tanpa di komando ia langsung berlari mengahampiri Avery.

"Ave! Kau kenapa lagi?" Tanya Liam, Avery semakin terisak, sampai tangisan nya mengeluarkan suara.

"Ave! sudah. Ayolah jangan menangis." Bujuk Liam sambil memeluk Avery.

Avery terus terisak, ia menginggat kata yang ada di buku Niall.

Liam.

Nama yang terlintas dalam pikiran Avery.

Dengan cepat Avery melepas pelukan Liam. Avery menatap Liam tajam, dengan mata berair nya itu.

"Ada apa Ave?" Tanya Liam khawatir.

"Keluar!! Pergi kau dari rumah ku!!" Teriak Avery kepada Liam.

Entah lah, sekarang Avery terlihat sangat emosi.

"Hey, Ave tenang kan diri mu." Bujuk Liam, Liam mencoba menahan tangan Avery yang terus mendorong tubuh nya.

"Pergi!! Ku mohon pergi dari sini! Sekarang juga." Ucap Avery lagi. Air mata Avery kembali turun.

"Ba-baiklah." Ucap Liam.

Haii!! Update nih :3

Gimana yang ini? Ngena gak?:3 Maaf ya kalau banyak typo.

Pendapat nya?

Oya, Makasih juga buat kak El aka @Critizeyourstory yang udah berbaik hati jadi editor aku. <3

Jangan lupa tinggalin vote sama comment nya ya.

Thanks <3

P.S. Foto Avery ada di mulmed ya :3

Big Love,

Tasya Tomlinson.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top