Tetaplah Hidup
"Sial kepalaku semakin pusing saja"
Raka memegang kepalanya meskipun lukanya tertutup tetapi dia kehilangan banyak darah selama pertarungan.
"seharusnya aku tak menggunakan Mode iblis merah itu"
uhuk,uhuk.
Tiba-tiba Raka mengalami batuk namun itu bukan batuk biasa saat ia melihat apa yang keluar dari mulutnya saat ia batuk ternyata adalah darah miliknya Raka menjadi sedikit khwatir tentang sesuatu.
ia kembali berjalan dan akhirnya ia kembali kerombongan tanpa diketahui oleh siapapun, ia membaringkan tubuhnya dikereta kuda dan mulai beristirahat namun belum semenit ia memejamkan matanya Elaine membangunkanya.
"Raka Bangun!"
"Ada apa, Elaine?"
"Giliran kau berjaga Raka"
"Apa itu harus Elaine"
"Tentu saja, ini giliran mu disana juga ada petualang lain"
Raka bangun dan keluar dari kereta kuda ia berjalan kearah api unggun ia melihat satu orang ksatria dan satu orang petualang, ksatria itu terlihat sangat kuat dengan armor yang menutupi tubuhnya dan juga pedang yang sangat besar ia juga memiliki rambut pirang dan kumis yang memiliki warna yang serupa.
Raka duduk disekitar api unggun itu suasana menjadi sangat sepi tak ada yang berbicara hingga beberapa menit kemudian petualang itu mulai berbicara kepada Raka, Raka melihat kearah Petualang itu petualang itu terlihat seperti orang yang berumur dua puluh tahun ia memiliki pedang dan perisai yang ia letakan dipunggunya ia juga memiliki warna rambut berwarna putih hal itu sedikit membuat Raka teringat tentang Reza hal itu karena ia memiliki warna rambut yang sama.
"Apa kau temannya Elaine dan Luna?"
Raka hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Jadi kau yang bernama Raka ya,ku dengar kau pernah membunuh seekor naga tanpa menggunakan sihir atau perlengkapan petualang"
mendengar hal itu ksatria itu juga menjadi penasaran kepada Raka.
"Aku membunuh naga itu dengan darah milik ku"
Mendengar jawaban itu mereka berdua tertawa terbahak-bahak, Raka hanya menghela nafas panjang melihat ekspersi mereka berdua.
"ha,ha,ha Membunuh dengan darah jangan buat aku tertawa anak muda kau tahu bukan hal yang mudah membunuh naga kau tahu butuh ksatria tingkat tinggi seperi ku atau petualang berpengalaman seperti orang ini"
uhuk,uhuk.
"Terserah kalian mau bilang apa tapi memang itu kenyataanya"
Raka kembali memeganggi kepalanya karena ia kembali merasakan pusing, tiba-tiba merasakan sesuatu akan terjadi besok.
Time Skip.
Rombongan kembali melanjutkan perjalan dan Raka tertidur di kereta kuda ia berusaha memulihkan kondisi tubuhnya.
Tiba-tiba seorang prajurit berteriak dan semua ksatria dan petualang bersiap bertarung.
"Ada serangan!"
Raka langsung bangun dan keluar kereta kuda dan melihat rombongan akan dihujani anak panah tanpa pikir panjang ia membuat pelindung untuk menghindari seranga itu.
"Teknik pelindung darah bentuk ketiga Red Box"
Darah Raka mengelilingi rombong dan berubah menjadi sebuah kotak yang melindungi Rombongan dari hujan anak panah teknik ini lebih lemah dari pada kubah kematian dan ketahanan juga lebih rendah namun jika hanya menahan anak panah saja pelindung ini sangat kuat.
"Bagus sekali Raka"
Namun setelah hujan panah itu berhenti Rombong diserang oleh sekelompok orang yang mengenakan topeng semua Elaine dan Luna bersiap bertarung Raka tersenyum kepada ELaine dan berkata kepadanya.
"Elaine maaf"
"Ada apa Raka?"
Elaine baru saja menyadari ada sesuatu yang tak beres dengan tubuh Raka namun itu terlambat Raka jatuh Pingsan dan pelindung Raka kembali kebentuk semula.
"Raka!"
Elaine terkejut saat melihat Raka jatuh pingsan dan hal ini membuat kekuatan yang tersembunyi didalam dirinya bangkit kembali, Aura Hijau keluar dari tubuh Elaine dan Langit yang tadi cerah berubah menjadi mendung Angin bertiup dengan sangat kencang.
Melihat kekuatan dari ELaine para pasukan yang akan menyerang rombongan mengurungkan niatnya dan disaat yang sama Elaine mengangkat tanganya keatas dan mengarahkannya kebawah dan terciptalah topan yang begitu besar yang menarik apa pun disekitarnya untuk terbang keatas.
Rombongan mencoba bertahan Luna mencoba membuat Raka tersadar karena mungkin Raka tahu cara menghentikan Elaine, tubuhElaine terbang keatas dan kakuatan dari tubuhnya terasa semakin kuat.
"Raka bangun! kita dalam masalah kalau kau tak bangun kita bisa diterbangkan Elaine"
Luna teringat sesuatu ia mengambil Mp3 Raka dan memasangkan Headset ketelinga Raka, sebenarnya Luna tak paham tentang Alat yang selalu Raka gunakan ini namun ia berharap dengan alat ini bisa menyadarkan Raka.
Luna menekan sembarang tombol di mp3 milik Raka berharap salah satu dapat mengaktifkan alat itu, usaha Luna berhasil mp3 Raka Aktif dan mulai memutarkan Lagu.
"Ayo sadarlah Raka, Aku berharap padamu"
Perlahan Raka mulai siuman dan ia pun terkejut tentang hal apa yang ia lihat yaitu Elaine kehilang kendali tentang kekuatanya.
Raka berdiri dan mengambil mp3 miliknya dri Luna dan meletakannya di saku jaketnya.
"Baru aku tinggal sebentar jadi seperti ini"
Ternyata firasatku benar jadi ini akan terjadi.
Raka menghentakan kakinya kebawah dan keluar lah batu berwarna merah dari tanah.
"Kalian semua berpeganglah pada batu merah itu"
Semua orang berpegangan dengan batu merah itu yang sebenarnya adalah darah Raka.
"Maaf ya jika aku kasar padamu Elaine,Teknik tombak darah bentuk pertama tombak sang penguasa Langit"
Darah keluar dari tubuh Raka membentuk sebuah tombak trisula ia mulai mengarahkan sasaranya pada Elaine, Luna berpikir Raka akan membunuh Elaine dengan tombak itu.
"Raka apa kau akan membunuh Elaine?"
"Ntah lah"
Luna berusaha menghentikan Raka namun tiba-tiba tubuhnya terikat dengan Tali berwarna merah.
Raka melemparkan tombaknya dengan sekuat tenaga, tombak itu melesat membelah topan dengan sangat mudah semua orang terkejut dengan kekuatan Raka.
"Kain merah"
Saat diudara tombak itu terpecah menjadi ribuan kain kemudian kain itu membungkus seluruh tubuh Elaine dan dibawah Raka memegang seutas kain berwarna merah yang tersambung keatas.
Raka melilitkan ditangannya kemudian ia mengepalkan tangannya dan kain yang mebungkus Elaine meremasnya hingga darah Elaine keluar dari tubuh Elaine, melihat hal itu Luna menganggap Raka sebagai orang yang jahat.
Raka menarik tubuh Elaine kearahnya dan ia membuka kain yang membukus tubuh Elaine dan betapa terkejutnya bahwa Elaine tak terluka sama sekali namun hanya pingsan saja.
"aku bukan orang yang jahat Luna"
Luna terkejut bahwa Raka tahu apa yang ia pikirkan,cuacah kembali normal Raka meminta maaf kepada semua orang tentang dirinya yang membuat Elaine lepas kendali akan kekuatanya setelah itu rombongan melanjutkan kembali perjalananya.
Raka duduk disamping Elaine yang sedang pingsan ia membisikan sesuatu ketelinga Elaine.
"Kau adalah orang yang kuat yang pernah kutemui dan kau memiliki semangat setelah semua hal yang kau miliki diambil dari mu teteplah hidup karena kau adalah orang yang hebat"
halo kawan
gimana chapter kali ini, maaf ya sebenarnya chapter ini harusnya diupdate seminggu yang lalu namun karena suatu insiden jadi Authornya undur dulu.
banyak tugas dan juga harus ujian belum lagi harus buat laporan saat PSG banyak masalah namun semua berhasil ane hadapi
selamat berlibur buat yang udah mulai liburan
Biar semangat yang nilai ulanganya Ancur semua kayak Author
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top