Seorang Yang Sendiri
Kring kring kring.
Suara jam weker menunjukan pukul sepuluh pagi Reza terbangun dari tidurnya ia tertidur dilantai rumahnya yang berantakan.
"Sial! aku ketiduran kalau begini terus aku tak bisa menyelesaikan gerbang itu"
Sudah hampir lima bulan ia kehilangan sahabatnya karena kesalahanya meski ia sudah memperbaiki gerbang miliknya tapi gerbang itu tak bisa berfungsi seperti saat ia kehilangan Raka.
Tok.Tok.Tok
Tiba-tiba ada suara dari pintu rumahnya segera Reza berdiri dan membukakan pintu rumahnya saat ia membuka pintu tersebut Reza melihat seorang gadis kecil yang membawa sebuah kotak kecil,gadis kecil itu adalah adik Raka yang bernama Fina, Fina memiliki warna rambut yang sama seperti Raka yang berwarna hitam namun warna kelopak matanya berwarna biru berbeda dengan Raka yang berwarna Ungu.
"Aku kira siapa ternyata Fina, ada perlu apa kau kemari?"
"Ibu menyuruhku memberikan Roti keju ini kepadamu ini makanan kesukaanmukan"
Fina memberikan kotak yang ia bawa kepada Reza.
"Terima kasih Fina"
"Sama-sama, aku ingin tau apa kak Reza tau dimana kak Raka soalnya sudah lima bulan aku tak melihatnya?"
Pertanyaan dari mulut gadis kecil itu membuat Reza menjadi sedikit membuatnya sedih namun ia tetap tersenyum kepada Fina,Reza memang sudah menceritakan kejadian yang menimpanya kepada keluarga Raka dan keluarga Raka menerima kejadian itu dengan lapang dada meskipun ia tau Ibu Raka sedikit takut dengan keselamatan putranya.
Reza sudah berjanji akan membawa pulang Raka,Ibu Raka mengatakan kepada Reza untuk tak menceritakan hal ini kepada adik Raka karena hal seperti ini tak boleh diketahui oleh seorang gadis yang masih dibawah umur yang mengetahui hal ini hanya ibu dan ayah Raka saja.
"Raka sedang belajar diluar kota untuk waktu yang lama"
"Apa dia bilang kapan akan pulang soalnya ibu tak mau memberitauku tentang hal ini?"
"Aku tak tau Fina"
"Baiklah kalau begitu aku mau pulang dulu ya kak Reza"
"Hati-hati dijalan ya Fina"
Untuk sekarang ia bisa menyembunyikan kebenaran dari Raka namun cepat atau lambat Fina akan tau tentang kejadian ini.
Reza kembali masuk kedalam rumahnya ia memasukan Roti itu kedalam kulkas,Reza tinggal sendiri diri rumah ia tak memiliki seorang keluarga dan hanya Raka seorang yang selalu ada untuk menemani.
Dulu Raka pernah berkata kepada Reza untuk pergi keluar untuk melihat dunia dan menambah teman hal ini dikata oleh Raka karena ia tahu bahwa Reza itu selalu sendiri tapi ia tak pernah menyadari hal ini.
"Lebih baik aku kembali bekerja lagi"
Reza berjalan keruang bawah tanah tempat gerbang itu berada meskipun terlihat sudah sempurna tapi kenapa gerbang itu tak berfungsi ia mulai mengngecek semua komponen gerbang itu.
Sudah berjam-jam ia berkutat dengan gerbang itu namun tak kunjung bisa menemukan permasalahan gerbang itu dan kedua tangan Reza semakin bergetar sampai ia sudah tak bisa lagi mengontrol kedua tangannya.
"Sial kedua tangan ku sudah tak bisa diajak kompromi semenjak Raka terhisap gerbang ini tangan ini jadi bergetar saat menyentuh peralatanku semakin lama semakin kuat, Kurasa lebih baik aku istirahat sebentar"
Setelah itu Reza pergi keatas ia teringat dengan roti keju yang diberikan Fina tadi ia segera kedapur dan membuka kulkas dan mengambil kotak itu saat ia membuka kotak itu ia menemukan sepucuk surat kemudian ia mengambilnya disurat itu tertulis tulis tangan seseorang yang sangat isi dari surat itu berbunyi.
Reza janganlah terus bersedih tentang hal yang menimpa Raka kau tak bersalah tentang kejadian ini kita tak tahu tentang jalannya nasib meskipun kau tetap tersenyum aku tahu bahwa kau sedang bersedih, aku juga mengkhwatirkan dirimu kau sudah kami anggap keluarga sendiri jika kau membaca surat ini kau akan tahu bahwa apa yang terjadi pada dirimu itu karena kau sedang terluka mungkin kau tak menyadarinya tapi suatu saat nanti kau akan tahu.
Reza merasa kurang paham tentang isi surat itu ia tak merasa sedih atau kesepian,ia menutup surat itu dan meletakannya diatas kulkas.
Setelah itu ia menikmati roti itu dengan lahap.
"Roti keju ini sangat enak benarkan Raka"
Setelah mengatakan hal itu entah mengapa ia hatinya merasakan sesuatu,hatinya merasa sedih ia merasa bingung mengapa saat ia mendengar atau mengucapkan nama Raka ia menjadi sedih.
Setelah selesai makan Reza memutuskan menunda pekerjaannya dikarenakan kedua tangannya masih saja bergetar, ia pergi keluar dari rumahnya untuk mencari udara segar dan menenangkan dirinya.
Ia berjalan-jalan ketaman didekat rumahnya disana ia melihat Fina sedang melihat-lihat bunga ditaman.
"Fina!"
"Kak Reza ada apa? Tumben kakak keluar rumah"
"Apa tak boleh aku keluar rumah"
"Aku tak melarang sih tapi kakak keluar rumah jika ada kontes ilmia,seminar dan sebagainya"
"Iya juga sih"
"Fina apa kau merindukan Raka?"
"Tentu saja aku merindukannya semenjak kakak pergi tak ada orang yang bisa aku ganggu kak Reza pasti merasa begitu kak Reza selalu bersama dengan kak Raka kalian itu bagaikan satu tubuh kak Reza sebagai otaknya dan kak Raka sebagai tubuhnya"
"Kau bisa saja Fina"
Senyuman dari gadis kecil itu membuatnya lebih tenang.
"Nah Fina aku ingin tanya sesuatu padamu?"
"Memangnya kak Reza mau tanya apa?"
"Menurut mu apa itu luka dihati?"
Seorang profesor cerdas bertanya kepada seorang gadis kecil yang polos.
"Kak bertanya pertanyaan yang tak kumengerti?"
"Maaf ya aku bertanya tentang ini"
"Kak Reza ayo kita bermain"
(Yang dimaksud bermain disini bukan main yang aneh-aneh)
"Kau ingin bermain,kalo begitu ayo Fina!"
Setelah itu mereka berdua bermain ditaman itu selama berjam-jam tawa dan senyum dari Fina membuat Reza tenang,matahari mulai akan terbenam dan bulan akan menampakan dirinya.
"Kak Reza sudah sore nih"
"Kau benar matahari akan terbenam kalau begitu kita sudahi saja hari ini"
"Kalau begitu sebelum pulang ayo ikut aku sebentar kak"
Reza mengikuti apa kata Fina mereka berjalan mereka mendaki bukit kecil didekat taman itu setelah sampai disana Reza melihat pemandangan yang indah dimana cahaya matahari sore yang indah membuat Reza terpanah beberapa detik kemudian matahari pun terbenam.
"Bagaimana kak Reza kau suka sunse"
"Iya aku suka dari mana kau belajar perkataan itu aku di ajari kak Raka"
"Raka mengajarkan yang aneh-aneh padamu ya"
Fina hanya tersenyum kearah Reza.
"Kak aku pulang dulu ya"
"Hati-hati dijalan ya"
Setelah itu Fina pergi meninggalkan Reza dibukit itu sendiri,sore hari berganti malam hari kini cahaya bintang dan bulan menerang gelapnya langit malam.
"Jadi ini yang kau maksud dengan melihat dunia ya Raka"
Reza sudah mengetahui perkataan Raka tentang keluarlah dan lihatlah dunia tapi ia melupakan perkatanan Raka tentang menambah teman selain dirinya,oleh karena itu ia masih belum mengetahui tentang rasa kesepian dihatinya dan rasa sedihnya.
Halo kawan-kawan
Gimana chapter kali ini bagus atau gimana
Chapter kali ini Raka kagak tampil ya yang ada cuma Reza ama Fina.
Maaf ya kalo masih banyak yang salah mohon kritik dan saran supaya saya dapat terus berkembang.
Orang yang tersenyum bukan berarti dia sedang bahagia.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top