Pengalaman Baru Reza
Malam ini terasa lebih dingin dari biasanya, Elaine sedang melamun diatas kasur miliknya sampai suara ketukan pintu menyadarkanya dari lamunannya.
Tok.tok.
"Sebentar"
Elaine membuka pintu dan terlihat Luna sambil membawa makanan untuk dirinya.
"Elaine aku membawakanmu makanan"
"Maaf ya aku merepotkanmu"
"Tak apa kok kita ini satu tim kan"
Luna masuk kekamar Elaine dan meletakan makanan itu di atas sebuah meja didekat kasur milik Elaine, ia merasakan sesuatu yang berbeda dari Elaine sejak ia menyelesaikan misi pertamanya Elaine yang biasanya ceria sekarang menjadi sedikit pendiam.
"Ada apa Elaine kau terlihat murung beberapa hari ini?"
"Aku berpikir bahwa aku ini adalah beban bagi Raka, Raka selalu membantu ku dan melindungiku aku ingin sekali bertarung disisinya namun aku tahu bahwa aku ini adalah orang yang tak berguna dan selalu merepotkannya"
"Bicara apa kau ini! Kau adalah orang yang kuat kau ingat saat kita diserang oleh prajurit yang aneh itu kau sendiri membuat mereka mundur dengan kekuatanmu"
"Saat itu aku tak bisa mengendalikan kekuatanku jika saja Raka tak menghentikan ku aku bisa melukai orang-orang yang ingin ku lindungi"
"Bagaimana jika kita meminta bantuan master untuk mengajarimu mengontrol kekuatanmu"
"Memangnya boleh bukannya master selalu sibuk dengan dokumen-dokumen penting "
"Dia pernah bilang padaku jika ia ada anggota guild ada yang membutuhkan pertolongannya ia akan membantunya karena kita semua adalah keluarga"
"Terima kasih Luna"
"Bukan apa-apa kok"
Setelah itu Elaine kembali ceria seperti biasanya meskipun begitu ia tak tahu bahwa sebuah badai akan datang sebentar lagi.
Di hutan
Reza sedang duduk disekitar api ungun sambil mengamati jam tangan miliknya sudah beberapa hari ia berada didunia ini.
"Masih belum ada petunjuk baru tentang Raka"
Tiba-tiba jam tangan Reza berbunyi tanda menemukan sesuatu dan saat ia melihat kearah jam tangan miliknya ternyata sekitar sepuluh kilometer dari tempatnya sekarang terdapat sebuah kota, Reza memutuskan untuk tidur dan melanjutkan perjalan kekota itu besok pagi.
"Semoga saja aku dapat menemukan petunjuk tentang dirimu kawan"
Time Skip
Reza menyusuri jalan setapak dan diujung jalan itu ia melihat sebuah kota dengan arsitektur abad pertengahan, ia berjalan menuju kota dan sampai digerbang kota ia terkejut karena orang didunia ini masih seperti orang jaman abad pertengahan.
Saat Reza akan memasuki kota ia dihentikan seorang prajurit sama seperti kebanyakan orang ia harus diperiksa dulu sebelum memasuki kota.
"Siapa kau anak muda dan apa keperluan mu di kota ini?"
"Aku adalah seorang pengembara yang sedang mencar sahabatku dan mungkin aku dikota ini ada petunjuk tentang dirinya"
"Baiklah kau boleh masuk kedalam kota , memangnya seperti apa sahabatmu itu?"
"Dia adalah anak yang sedikit pendiam ia suka sekali mendengarkan lagu dari mp3"
"Maksudmu alat yang ditaruh ditelinga itu"
"Itu headset, tunggu dari mana kau tau alat itu?"
"Jadi itu adalah sahabatmu kudengar dari temanku dia bergabung kedalam sebuah guild dikota ini aku bisa mengantarkanmu ketempat itu jika kau mau"
"Terima kasih"
Akhirnya Reza diantar oleh prajurit itu ketempat Guild dimana Raka bergabung diperjalanan Reza mengamati sekitarnya dan sedikit berpikir bahwa dunia ini benar-benar seperti abad pertengahan.
"Paman apa nama kota ini?"
"Nama kota ini adala Fiore "
"Nama yang bagus"
"Tentu saja ini adalah ibukota kerajaan Acardia"
Tiba-tiba suara terdengar suara teriakan dan diiringi dengan orang-orang yang lari,tanah bergetar dan seekor gorilla besar berwarna putih dengan sebuah kirstal berwarna biru disekujur tubuhnya mengamuk menghancurkan toko-toko dan menyerang masyarakat.
"Hati-hati ada monster yang mengamuk!"
"Monster"
"Cepat lah bersembunyi"
Reza langsung bersembunyi dan melihat prajurit itu bertarung, ia melihat prajurit itu dengan gagah berani bertarung melawan monster itu meskipun akhirnya ia dikalahkan dengan mudahnya,tiba-tiba ia teringat dengan ucapan Raka "Jika kau bisa menolong seseorang maka tolonglah karena hidup akan lebih indah jika kita saling menolong".
"Sial, kenapa aku ingat kata-kata itu"
Aku tak memiliki keberanian seperti Raka
Reza berpikir apa yang akan Raka lakukan jika disituasinya yang seperti ini dan entah mengapa ia tersenyum dan berkata.
"Raka pasti berkata sepertinya ada orang yang kuat atau ia akan langsung bertarung melawan monster itu"
Akhirnya Reza memberanikan dirinya ia mengeluarkan Revolver miliknya dan bersiap-siap,Prajurit itu masih bertarung meskipun ia sudah terluka parah monster itu mencengkram prajurit itu dan bersiap meremasnya.
Dor.
Reza menembak tangan monster itu dan membuatnya terluka dan menjatuhkan Prajurit itu.
"Paman pergila aku akan yang mengurus ini!"
Monster itu berlari kearah Reza meskipun begitu Ia harus tenang supaya dapat menembak tepat kearah monster itu, ia memejamkan matanya dan saat monster itu akan menerkamnya Reza langsung menembaknya tepat dikepalanya.
Dor.
Tembakan kedua Reza mengakhiri hidup monster itu karena ia membidik tepat pada kepalanya, kepala monster itu berlubang karena terkena tembakan dari Revolver milik Reza.
"Akhirnya berakhir"
Reza langsung jatuh pingsan karena ia belum pernah merasakan sensasi meneganggkan saat bertarung,selang beberapa saat kemudian para prajurit lain datang mereka mengobati korban yang terluka termasuk Reza yang tergeletak sambil memeggang Revolver miliknya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top