Guild
Pagi yang cerah dengan iringan kicauan burung yang terbang dilangit, Raka,Elaine dan Luna berjalan dijalan setapak yang dikelilingi pohon-pohon Elaine dan Luna membicarakan tentang guild sedangkan Raka mendengarkan lagu mp3 miliknya.
Untuk sesaat Raka berpikir tentang keadaan Reza dan keluarganya,sudah lama ia tak melihat mereka, tiba-tiba Elaine menepuk pundak Raka.
"Raka lihat itu Ibukota!"
Elaine segera berlari menuju ibukota,ibukota tersebut dikelilingi oleh tembok yang tinggi dan terlihat didepan ada penjaga yang sedang menjaga gerbang masuk ibukota mereka memeriksa barang bawaan pendatang yang akan masuk kedalam kota.
"Elaine tunggu! jangan buru-buru"
"Ayo lah kalian berdua"
"Hei Raka dia terlihat semangat sekali"
"Iya dia terlihat semangat sekali,aku jalan saja toh ibukotanya nggak bakal Lari"
"Iya juga ya ngapain aku ikut lari juga"
Setelah sampai didepan gerbang ibukota dihentikan oleh beberapa penjaga.
"Maaf kalian bertiga bisa kami periksa dulu sebelum masuk kota"
Kemudian para penjaga tersebut memeriksa mereka bertiga tpi ketika mereka memeriksa Raka mereka sedikit curiga kepadanya
"Hei kamu kau orang mana pakaian mu aneh dan lagi benda apa itu yang kau pakai"
Raka hanya menanggapi dengan santai
"Aku berasal dari negeri yang jauh ini adalah jaket dan alat yang aku pakai ini adalah headset gunanya mendengarkan lagu dari mp3"
Raka menujukan barang-barang miliknya kepada para penjaga namun para penjaga masih curiga terhadap dirinya terutama tentang headset dan mp3.
"Apa kalian tak percaya kalau ini alat untuk mendengarkan lagu"
"Iya, itu karena jika ingin mendengarkan lagu kita harus memainkan alat musik"
"Kalau tak percaya ya sudah! Nih coba saja"
Raka mendekati salah satu penjaga dan langsung memasangkan headset ketelinga penjaga seketika itu penjaga terkejut mendengar lagu yang keluar dari dalam alat yang ia pakai.
"Kau benar,alat ini mengeluarkan lagu"
"Tuh apa kubilang"
"Kalau begitu maafkan kami,baiklah kalian boleh masuk"
Setelah melewati gerbang kota Raka melihat banyak sekali bangunan abad pertengahan dengan arsitektur yang begitu indah.
"Buset keren banget kotanya"
"Ayo cepat Luna tunjukkan tempatnya"
"Baiklah, kau terlalu bersemangat Elaine"
Setelah beberapa saat berjalan mereka sampai di depan bangunan Guild,Elaine langsung masuk diikuti Luna dan Raka dan setelah pintu terbuka tiba-tiba ada sebuah kursi yang terbang kearah dan tepat mengenai kepala Raka (Head shot) beruntung Raka tak kenapa-kenapa hanya kepalanya menjadi sedikit pusing.
"Baru masuk dapat hadiah kursi"
"Maaf Raka tempat ini memang seperti ini mereka semua memang anarkis tapi mereka orang baik kok"
"Raka kepala mu jadi ada benjolanya tuh"
"Luna apa suasanan memang seperti ini"
Suasana dalam guild itu seperti perang banyak yanga adu pukul ada banyak kursi yang terbang kemudian selang beberapa saat ada seorang lelaki tua berjenggot putih panjang serta membawa sebuah tongkat untuk berjalan yang keluar dari suatu ruangan diguild lelaki tua itu menghentakan tongkatnya dan seketika ruangan guild menjadi hening tak ada yang berani bergerak sedikit pun.
"Kalian ini terlalu asik dengan kegiatan kalian lihat itu ada tamu yang datang yang terluka akibat kalian"
Seketika itu seluruh orang diguild itu langsung mengerubungi Raka dan minta maaf kepadanya.
"Kalian berdua pendatang ada keperluan apa"
"Master mereka berdua ingin bergabung dengan guild kita"
"Klo begitu ikuti aku"
Setelah itu mereka bertiga mengikuti master memasuki suatu ruangan di dalam guild disana Raka dan Elaine dipersilakan duduk disebuah sofa.
"Maafkan kelakuan anggota guid ini mereka memang seperti ini tapi mereka bukan orang yang jahat"
"Aku sih tak masalah hanya saja baru datang dikasih hadiah kursi terbang rasanya agak gimana gitu"
"Sudahlah Raka yang lalu biarlah berlalu"
"Terserah kau saja Elaine"
"Kalian masih ingin bergabung dengan guild ini?"
"Iya kami mau"
Elaine menjawab dengan penuh semangat sedangkan Raka masih memeggangi kepalanya.
"Klo begitu akan aku beri kalian sebuah tanda pengenal"
Setelah itu master mengambil sebua setampel dari sebuah lemari setempel tersebut memiliki motif lambang guild.
"Aku kira anda akan memberikan lencana atau semacamnya"
"Setiap guild memberikan tanda pengenal yang berbeda"
"Kalau begitu setampel di tanganku saja"
"Setemple ini tak akan hilang kecuali jika kalian keluar dari guild atau meninggal"
Kemudian master memberikan setemple ditangan Elaine.
"Hei Raka giliran mu"
"Apa dijaket ku bisa"
"Bisa tapi kau harus selalu memakainya"
"Kalau begitu setample dijaket ku saja"
Setelah itu mereka berdua resmi menjadi anggota guild
Btw klo tanya nama guild ane belum kepikiran nanti di chapater selanjutnya ane kasih tau bentuk lambangnya ama nama guildnya.
Maaf ya mungkin saya akan off lama karena ada masalah sama kehidupan real.
Mohon kritik dan saran.
Dan kasih tau ane rasanya baca chapter ini gak jelas,aneh,jelek atau keren
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top