2
"Wehh Maksud Lo apa Nabrak-nabrak Gue?? Sengaja kan Lo?" Omel Bulan tak terima pada Arrabela.
Arrabela adalah Cewek Populer yang di idam-idamkan oleh para cowok-cowok yang ada di SMA N 1 ini. mereka hanya melihat kecantikan yang Arrabela punya tanpa peduli dengan sifatnya yang semena-mena.
Arrabela ini juga Terkenal sebagai Fans Utama Bintang. Tak ada perempuan yang boleh mendekati Bintang kecuali dirinya.
"iya Gue sengaja!' Ucap nya belagu.
"Maksud Lo apa tadi malam pergi sama Langit Ha?! Gara-gara Lo Bintang batalin janjii untuk jalan sama gue!" Marahnya.
Bulan menatap Arra datar. Ternyata karena Tadi malam toh??
"Lahhh.. mana salah Gue! Tanya Bintang lah kenapa dia lebih milih Gue daripada Lo. Ribet amat!" Cibir Bulan merasa bodo Amat dengan kemarahan Arrabela.
Bulan merasa tak bersalah kok.
Arrabella menggeram marah, tangannya sudah di layangkan kepada Bulan tapi Bulan tahan sebelum tangan Kaampret itu mendarat ke Pipi Bulan.
"Jangan Lo kira Gue bisa Lo semena-menain! Gue gak kaya cewek-cewek lemah yang Lo bully karena berani dekat-dekat sama Bintang! Bintang sahabat Gue! kita tumbuh sama-sama! jadi Gue lebih punya hak daripada Elo yang bukan siapa-siapa" Desis Bulan menatap Arrabela tajam.
Setelahnya Bulan melenggang pergi dengan santai
Arrabela memandang kepergian Bulan dengan kebencian.
"Awas aja Lo!"
Sementara itu tak jauh dari tempat Bulan dan Arrabela bertengkar tadi, Bintang berada disana dan menyaksikan semua.
"Idaman" Gumamnya seraya tersenyum. Kemudian Bintang melenggang pergi dari tempat itu.
****
"Yahhh kenapa tuh muka seneng banget??" tanya Langit saat meihat Bulan datang dengan wajah berseri-seri.
Bulan cengir kuda membuat gigi-gigi rapinya terlihat.
"Gue habis Tubir sama Boneka Annabele" Ucap Bulan disertai cengirannya.
"Ya Ampuunn seneng banget Lo Tubir sama itu Tante-tante" Langit menggelengkan kepalanya tak habis fikir.
Bulan tertawa kecil, ia duduk di bangku.
"Dah Lah Ah! Gue mau ngerjain PR dulu" Ucap Bulan kemudian ia mengambil buku tulis dari dalam tas nya.
"PR tuh di kerjain di Rumah Markonahhh bukan di Sekolahh" Ucap Langit gemas.
"Lohh jangan salah Lo Ngit, kata Guru-guru kan sekolah itu Rumah kedua kitaa.. jadii Gue milih ngerjain di rumah kedua guee"
"Bisa aee Lo"
Bulan tertawa lalu fokus menulis PR.
Owh iya. Langit itu Perempuan yaa bukan Cowok. Dan Langit itu Sahabat Bulan selain Bumi dan Bintang.
Bulan merasa klop bersahabat dengan Langit karena ia merasa mereka memiliki ke samaan, contohnya saja di Nama. sama-sama Nama Semesta. dan masih banyak kesamaan yang Bulan dan Langit Punya.
***
"Ah mampus!" Dengkus Bulan.
Bagaimana ini? Bulan kedatangan Meteor. mana lagi pas di sekolah lagi. Dan Bulan tak membawa pembalut, bagaimana ia ingin keluar??
ahh iyaa kan Ada Bumi sama Bintang, jadi bisa minta tolong mereka.
Bulan pun memilih untuk menelfon Bintang terlebih dahulu. Tapi pada saat di telfon nomor Bintang tak aktif. begitupun dengan WA nya.
"Ishh kenapa disaat Gue butuh nomor Lo gak Aktif sih Binn??" Omel Bulan pada layar Handponenya yang menunjukan foto Profil Wa Bintang.
Selanjutnya Bulan menelfon Bumi.
"Gue mohon angkat Bummm.. Lo satu-satunya harapan Guee" Harap Bulan saat nomor yang dituju aktif.
"Ha halooo.. ada yang bisa Babang Ganteng bantuu??" Seru Bumi langsung dari sebrang sana.
Bulan mendengkus. KEPEDEAN ya gitu..
"Gausah banyak cingcong buruan ke Toilet cewek sekarang jugaa!" Ketus Bulan, lalu sambungan telfon di matikan secara pihak oleh Bulan.
Nahh.. kalo begini Bumi tau.. Bulan pasti sedang kedatangan Meteor makanya ngomongnya Sensi begitu.
"Babang BUMI meluncuuurrr"
**
"Ha, jadi apa yang bisa Gue bantu?" Tanya Bumi saat sudah berada di Toilet cewek.
Dia tak malu masuk kesini, demi sahabatnya apasih yang enggak??
"Biasa! Gue lupa bawa persediaan. Tolong beliin ya Bum" Pinta Bulan, ia memasasng Puppy Eyes andalannya. Itu cara agar Bumi luluh padanya.
Bumi gemas sekaligus kesel sama Bulan. kenapa Ceroboh banget sih??
"Kebiasaan!" Bumi mengusap wajah Bulan kasar.
"Ishh" Bulan menepis tangan Bumi yang berada di wajahnya.
"Yaudah. Tunggu Gue belikkan"
"Jangan lama!"
"Iyaaa Tuan Putriii" Setelahnya Bumi ngacir pergi.
Beberapa menit Bulan menunggu akhiirnya Bumi datang dengan Satu kantong kresek berukuran besar di tangannya.
"Nah, pembalut sama jajan-jajanannya" Bumi menyerahkan Kantong kresek yang ada di tangannya kepada Bulan.
Bulan tersenyum sumringah, Sahabatnya yang satu ini walaupun suka ngeselin tapi dia paham sama apa yang Bulan inginkan.
"Makasihh" Ucapnya dengan nada manis.
Bumi mengangguk .
"Yaudah gue pergi, BABAYYY" Setelah itu Bumi benar pergi meninggalkan Bulan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top