Seventeenth Landing
Reinya berteriak sambil tertawa geli ketika Ryu menggendongnya, lelaki itu menempatkan di tempat tidurnya lalu menindih tubuh gadis itu.
" Aku akan menghamilimu, gadis nakal." Ucap Ryu dengan tatapan mata menajam.
" Ryu. No. Oh my God. Ryu, please." Teriak Reinya sambil meronta.
" Bukankah kau yang mau, sayang." Ucap Ryu sambil mulai menciumi wajah gadis itu.
" Ryu, please." Reinya merengek. Ryu tergelak geli.
" Kau selalu mengujiku, dear." Ucap Ryu sambil menangkup wajah cantik gadisnya. Lalu mencium lembut bibir yang sangat menggemaskan itu.
" Aku akan menghamilimu tapi nanti, ketika kau telah menjadi Istriku. Kau mau?"
Ryu menatap sayang gadis yang kini merangkul lehernya itu. Dengan mengulas senyum gadis itu cepat menganggukkan kepalanya.
" I love you, Rei." Ucap Ryu sambil kembali mengecup bibir gadis itu.
Ryu berguling, lalu menempatkan tubuhnya di sebelah Reinya. Tangan lelaki itu terentang, membuat Reinya segera menempatkan kepalanya di lengan kekar lelaki itu. Ryu langsung merengkuh tubuh itu. Mengecupi keningnya dengan rasa sayang.
" Kenapa kau sampai berpikiran membuat cerita seperti itu, sayang?" Tanya Ryu tenang. Reinya tertawa pelan.
" Aku kesal menunggumu, apalagi kau akan tugas keluar kota. Bagaimana jika di sana kau bertemu ehm, dengan gadis cantik dan kau tidak kembali lagi." Ketus Reinya dengan bibir yang mengerucut. Ryu terkekeh.
" Tidak akan ada yang secantik dan senakal kau, sayangku." Ucap Ryu sambil mengecup pipi Reinya.
" Tidak ada satu pun gadis yang bisa membuatku jatuh cinta sepertimu." Lanjut Ryu. Reinya tersipu.
" Kau manis sekali." Ucap Reinya sambil balas mencium pipi Ryu.
Agak lama mereka terdiam. Tangan mereka saling menggenggam. Tubuh mereka merapat tanpa jarak. Getaran jantung keduanya seakan seirama berdetak. Kepala Reinya begitu lekat di dada Ryu. Gadis itu seakan terlena akan alunan getaran jantung yang berirama nada cinta.
" Apa Daddy memukulmu?" Tanya Reinya dengan suara pelan. Matanya melirik Ryu yang sedikit menunduk menatapnya.
" Tidak, dia hanya marah. Kecewa jika benar aku menghamilimu." Jawab Ryu sambil menciumi kening gadis itu.
" Lalu apa jawabanmu?" Tanya Reinya lagi dengan tangan yang mulai nakal bermain main, mengusap pipi Ryu.
" Aku berkata, bahwa aku teramat mencintaimu. Aku memang selalu menginginkanmu tapi aku mampu menahannya sampai nanti kau sah menjadi Istriku." Ucap Ryu yang membuat Reinya tersenyum dengan pipi merona merah.
" Lalu apa Daddy bertanya, kapan kau akan menikahiku?" Tanya Reinya lagi. Ryu kembali tergelak.
" Sepertinya kau memang benar benar ingin segera kuhamili ya?" Ryu mencubit gemas pipi yang bersemu merah itu.
" Ahh, Ryu. Sakit." Rengek Reinya sambil meringis. Ryu cepat mengusap pipi itu. Lalu menciumnya.
" Aku memang ingin." Ucap Reinya sambil memukul lengan Ryu.
" Aduh, kau galak sekali." Ucap Ryu sambil mengusap usap lengannya yang sebenarnya tidak sakit. Reinya terkekeh.
" Ryu..." Reinya kembali merengek. Ryu dengan gemas menciumi pipi gadis itu.
" Ya, Ya. Daddy memang sempat bertanya masalah itu." Ryu mengusap lembut punggung Reinya. Gadis itu diam, terlihat begitu nyaman.
" Aku tentu akan menikahimu, dear." Bisik Ryu di telinga Reinya.
" Segera menikahimu. Itu janjiku kepada Daddy." Lanjut Ryu begitu lembut terdengar. Reinya langsung mengembangkan senyum cantiknya.
" Segera?" Suara tanya Reinya pelan.
" Ya, segera. Will you marry me, Rei?" Lirih Ryu bertanya. Mata Reinya berkaca kaca. Terlebih ketika Ryu menunjukkan sebentuk cincin cantik bermata begitu berkilau ke hadapan wajah gadis itu, yang membuatnya sampai terlonjak. Gadis itu terduduk. Menatap seakan tidak percaya.
" Ryu, are you serious?" Gadis itu terpekik dengan tangan yang cepat menutup mulutnya. Ryu mengangguk meyakinkannya.
" Of course. I do." Reinya terlihat begitu bahagia. Gadis itu cepat mengangsurkan jemarinya. Ryu menyambutnya. Dengan perlahan menyematkan cincin itu di jari manis gadis itu. Lalu dengan lembut Ryu mencium jemari itu.
Reinya segera saja menubruk tubuh Ryu yang dengan tergelak segera saja menyambutnya.
" I love you, Ryu." Ucap Reinya dengan setengah berteriak sambil menciumi wajah Ryu yang begitu bahagia menerima perlakuan gadis yang dicintainya itu.
" I love you too, baby. Very love you."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top